Ikapete Surabaya Peringati Haul ke-2 Wafatnya Gus Sholah

Ikapete Surabaya Peringati Haul ke-2 Wafatnya Gus Sholah Bu Nyai Faridah saat menerima cenderamata berupa lukisan keluarga besarnya dari Ikapete Surabaya.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng Wilayah Surabaya mengadakan peringatan haul ke-2 wafatnya Dr. Hc. Ir. KH Sholahudin Wahid atau Gus Sholah, Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang di Ponpes Nurul Iman, Lontar, Surabaya, Jumat (28/01) malam.

Hadir dalam acara tersebut, di antaranya KH. Abdul Hakim Mahfudz (Pengasuh Tebuireng Putra), KH. Fahmi Amrulloh (Pengasuh Tebuireng Putri), Nyai Hj. Faridah Sholahudin (Istri alm), Prof. Dr. Ridluwan Nasir (Tokoh Ikapete), Prof. Dr. Mas'ud Sa'id (Sahabat alm), KH. M Balya Firjaun Barlaman (Wabup Jember sekaligus Tokoh Ikapete), Dr. KH. Musta'in Syafi'i (Dewan Masayikh Tebuireng) serta ratusan alumni dari berbagai daerah. 

Baca Juga: Sah, Gus Kikin Terpilih jadi Ketua PWNU Jatim dengan Dukungan 88 Persen

Ada pesan khusus untuk para alumni yang disampaikan Nyai Hj. Faridah dalam haul kali ini. Yaitu, alumni harus berpegan teguh pada prinsip Pesantren Tebuireng, seperti, jujur, ikhlas, kerja keras, tanggung jawab, dan toleran.

"Sebelum Gus Sholah memerintahkan menjalani prinsip itu, beliau mempraktikan sendiri di keluarga agar bisa menjadi contoh baik bagi keluarganya dan kemudian diterapkan di masyarakat. Apa yang disampaikan almarhum tidak semata-mata omong kosong," papar Nyai Faridah kepada HARIAN BANGSA. 

Pun juga untuk NU, Gus Sholah menekankan agar para pengurus NU atau orang yang ngurusinya, tidak memanfaatkan NU diseret ke ranah politik praktis. 

Baca Juga: Ziarah ke Makam Pendiri NU, Khofifah: Gus Dur dan Gus Sholah itu Guru Saya, Beliau Sosok Istimewa

"Sudahlah, kalau kita ngurusi NU, kita jangan berpolitik praktis, ikuti ajaran para pendirinya, jangan menyimpang dari apa yang sudah diajarkannya," ujar Putri KH. Saifudin Zuhri (Mantan Menteri Agama RI) ini.

Ia juga bercerita bahwa Gus Sholah sempat kecewa dengan alumni karena tidak patuh dengan amanatnya. "Akhirnya beliau berkata 'wes saya gak mau ngurusi alumni'," kata sang istri menirukan pernyataan Gus Sholah. 

"Ternyata dengan kekecewaan Gus Sholah itu, akhirnya alumni bisa menjalankan amanat apa yang diajarkan oleh almarhum. Saya di atas podium ini terharu, karena para alumni bisa kompak, bersatu, dan mengikuti apa yang diajarkan oleh Gus Sholah," tuturnya. 

Baca Juga: Rutinitas Pengajian Ikapete di Kabupaten Pasuruan, Bahas Kitab At-Tibyan Karya Mbah Hasyim

Sementara Kiai Fahmi memaparkan bahwa Gus Sholah adalah sosok luar biasa yang sangat mencintai ilmu kurikulum salaf. Gagasan madrasah muallimin merupakan hasil musyawarah almarhum dengan para tokoh alumni. Karena Ponpes Tebuireng tidak hanya mengedepankan sistem modern, tetapi kurikulum salaf juga dikembangkan.

"Dalam penyusunan kurikulum tersebut Gus Sholah punya tim khusus yang ahli dalam bidang kitab (kuning) salaf tersebut. Alhasil dengan gagasannya itu kini madrasah muallimin berkembang pesat," ungkapnya.

Sedangkan KH. Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) menuturkan jika Gus Sholah adalah orang yang sangat bersahaja dan mudah akrab. Ia menceritakan pengalaman saat pertama kali bertemu langsung dengan Gus Sholah, sekitar tahun 2008, di Juanda.

Baca Juga: Temu Alumi Tebuireng, Gus Kikin: Kalau Tak Ada Resolusi Jihad Tak Ada Perang 10 November

"Saat sungkem dan memperkenal diri, langsung tahu. 'Oh, adiknya Gus Anggi, nggih'," ujar Gus Firjaun menirukan ucapan Gus Sholah. "Seakan-akan Gus Sholah mengenal saya sudah lama," tambahnya.

Pria yang juga Wakil Bupati Jember itu juga menyampaikan bahwa Gus Sholah adalah sosok yang peduli. "Meski ada acara besar, ada tamu banyak, Gus Sholah tetap peduli dengan saya. Sangat jarang sosok kiai yang sangat bersahaja dengan santrinya dalam situasi apa pun," tuturnya.

"Itulah kelebihan sifat yang dimiliki Gus Sholah, sangat bersahaja dan peduli kepada santrinya meski dalam kondisi bagaimana pun," pungkas putra mantan Rais Am KH. Ahmad Shidiq tersebut. (afa/ns)

Baca Juga: Hadiri Rakernas dan Halaqoh Ikapete, Moeldoko: Sinergisitas Ulama dan Umara' Mutlak Diperlukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO