​Peraih Nilai Tertinggi dan Mahasiswa Termuda di Unair para Santri PP Amanatul Ummah Surabaya

​Peraih Nilai Tertinggi dan Mahasiswa Termuda di Unair para Santri PP Amanatul Ummah Surabaya Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat membacakan kitab Mukhtarul Ahadits di Pondok Pesantren Aamantul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya. Foto: M Mas'ud Adnan/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Pondok Pesantren Surabaya terus menunjukkan prestasi dan keunggulannya. Pesantren yang diasuh Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, yang terletak di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya itu makin banyak menciptakan santri berprestasi gemilang.

Bahkan belum lama berselang, siswi lulusan Madrasah Aliyah Unggulan diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga () dengan nilai tertinggi.

Baca Juga: Di Hadapan Warga Dawarblandong, Paslon Mubarok Siapkan Program Bedah Rumah Tak Layak Huni

“Mahasiswa yang meraih nilai tertinggi se-Indonesia di adalah lulusan MBI (Madrasah Bertaraf Internasional) Surabaya, bukan () Pacet,” tegas Saifuddin Chalim bangga di depan ribuan santri Pondok Pesantren di Jalan Siwalankerto Surabaya.

“Siapa namanya?,” tanya pada ribuan santrinya.

“Claudia Mauduna,” jawab ribuan santrinya serentak. Mereka tampak hafal nama-nama santri Surabaya yang berpestasi.

Baca Juga: Kampanye Perdana, Gus Barra-dr Rizal Langsung Menggebrak Enam Titik Lokasi di Jatirejo

kembali mengatakan bahwa mahasiswa termuda se-Indonesia yang diterima di juga dari Podok Pesantren Kota Surabaya.

“Siapa namanya,” tanya lagi.

Ribuan santri itu kembali menjawab serentak.

Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita

“Aqila Jazilaturrohmah,” jawab para santri itu kompak.

Baik Claudia Mauduna maupun Aqila Jazilaturrohmah sama-sama siswi Madrasah Aliyah Unggulan Surabaya.

“Aqila dari program akselerasi,” tutur salah seorang santri kepada BANGSAONLINE.com yang meliput acara salat malam, istighatsah, dan pengajian kitab Mukhtarul Ahadits (hadits-hadits pilihan) yang dibaca di Pondok Pesantren Surabaya.

Baca Juga: Kiai Asep Bentuk Saksi Ganda Mubarok dan Khofifah-Emil, Gus Barra Siap Biayai Siswa Berprestasi

(Para santri PP mengikuti salat malam atau salat hajar sejak pukul 3 malam di PP Jalan Siwalankerto Utara Surabaya. foto: mma/ bangsaonline.com)

BANGSAONLINE.com stand by di Pondok Pesantren sejak pukul 3 dini hari, Rabu (26/1/2022). Saat itu para santri mulai keluar dari kamarnya masing-masing. Mereka berduyun-duyun menuju aula besar yang terletak di halaman salah satu komplek Pesantren .

Baca Juga: Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama

Tak lama kemudian Saifuddin Chalim keluar dari kediamannya di Jalan Siwalankerto. Kediaman berseberangan dengan aula tersebut. Kiai miliarder tapi dermawan itu langsung menuju aula untuk memimpin salat malam.

Salat malam itu terdiri dari 12 rakaat dengan 6 kali salam. Lalu ditutup dengan salat witir 3 rakaat dengan 2 salam.

Yang menarik, di sela-sela menjadi imam salat malam, Kiai Asep terus mengingatkan ribuan santrinya.

Baca Juga: BHP Goes To Campus Ada di Unair

Qumuuu. Berdiri. Jangan ada kemalasan. Musuh terbesar kalian adalah kemalasan,” tegas . “Di samping setan, musuh kalian adalah kemalasan.”

Sangat jarang pimpinan tertinggi lembaga pendidikan terjun langsung dan secara telaten memotivasi para muridnya. dengan penuh kebapakan justru mendidik para santrinya bak putra-putrinya sendiri.

memang seorang motivator dan pendidik sejati. Putra KH Abdul Chalim, salah seorang ulama pendiri NU itu, tak pernah berhenti membangun kesadaran para santrinya untuk bercita-cita besar dan menjadi orang sukses.

Baca Juga: Hadiri Muslimat NU Bersholawat Bersama Habib Syech, Khofifah: Jamaah yang Konsisten Mendoakan Bangsa

Usai mimpin salat malam, langsung menuju kursi yang sudah disiapkan. Di situ juga sudah siap Kitab Muchtarul Ahadist.

Nah, di sela-sela membacakan kitab itulah, menegaskan ada empat tujuan peruntukan . Pertama, mencetak ulama besar berkaliber nasional dan internasional yang bisa menerangi dunia, terutama Indonesia.

Kedua, mencetak pemimpin besar dunia dan Indonesia.

Baca Juga: Khofifah-Emil Dapat Nomor Urut 2, Jadi Lambang Semangat Optimisme Dua Periode

(Para santri putra PP Surabaya salat hajat atau salat malam di aula PP Jalan Siwalankerto Utara Surabaya. foto: mma/ bangsaonline.com)

Ketiga, mencetak para konglomerat besar yang bisa berkontribusi untuk terwujudnya kesejahteraan bangsa Indonesia.

Keempat, mencetak profesional yang bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Kepada BANGSAONLINE.com, menegaskan bahwa ke depan akan menambah frekuensi kedatangannya ke Pondok Pesantren Surabaya. Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pegunu) itu akan lebih fokus pada pengembangan Surabaya. Selama ini memang lebih banyak fokus pada di Pacet Mojokerto.

“Kendala pengembangan Surabaya ini adalah lahan,” kata .

Namun, tegas , dirinya telah membeli beberapa rumah warga yang dijual di sekitar pondok pesantren .

“Sudah 30 rumah warga yang saya beli,” tutur sembari mengatakan bahwa istrinya, Nya Hj Fadlilah, yang banyak berperan memberi rumah itu.

“Istri saya itu ekonom yang tak pernah ngomong,” puji Kiai Asep kepada istrinya.

sempat mengajak BANGSAONLINE.com melihat rumah-rumah yang sudah dibeli di kawasan Siwalankerto. Rumah-rumah itu terletak di sekitar pesantren yang tak jauh dari kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

optimistis Surabaya akan terus berkembang dan semakin maju.

“Selama ini sekolah-sekolah swasta di Surabaya banyak yang kalah dengan sekolah negeri, kecuali ,” katanya.

Kenapa terus unggul? “Karena ada dauroh, try out yang terus menerus, dibahas secara tuntas dan pengenalan soal,” kata Kiai Asep.

Jadi, menurut , peserta didik tidak selesai di Unas. “Anak-anak (para santri) masuk perguruan tinggi diantarkan dengan kemampuan mengikuti UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer),” jelas Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com

menyadari bahwa keunggulan sistem pendidikan bisa diadopsi lembaga pendidikan lain. “Karena memang terbuka. Ndak apa-apa, itu sudah biasa,” katanya.

mengaku tidak hanya mengandalkan sistem, tapi juga kualitas guru yang baik dan bertanggung jawab.

Selain itu, tentu saja upaya spiritual atau riyadlah. Kiai Asep dikenal sebagai ulama ahli riyadlah, disamping sangat menjaga kehalalan makanan.

Apa saja unit pendidikan di bawah naungan Kota Surabaya? Cukup banyak. Antara lain: Madrasah Aliyah Unggulan (MAU), Madrasah Bertaraf Internasional (MBI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) Unggulan, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Unggulan, Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggulan dan lainnya.

juga menejelaskan bahwa lembaga pendidikan yang diasuhnya berbeda sekali dengan sekolah umum, termasuk sekolah negeri. Menurut , Amanatul ummah selain mempriotitaskan kualitas peserta didi juga punya program khusus dalam mendidik pada santrinya.

“Unggul, utuh, dan berakhlaqul karimah,” kata .

Karena itu wajar jika kini menjadi pilihan para orang tua, terutama di perkotaan. Apalagi alumni Surabaya banyak diterima di perguruan tinggi favorit, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Antara lain di ITB, UNAIR, ITS, IPB, UB, UGM, UNRAM, UIN Surabaya, Jakarta, dan perguruan tinggi negeri lainnya.

Kru BANGSAONLINE.com berada di Pesantren Amanatul sejak pukul 3 dini hari hingga sekitar pukul 8.30 WIB. Pagi itu para tamu mulai berdatangan. Mereka antri untuk menemui ulama kharismatik yang dikenal santun itu. (m mas’ud adnan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO