Kiev Terkepung, Tinggal Nangkap Presiden, Tegakah AS pada Zelenskyy seperti Saddam dan Qadhafi?

Kiev Terkepung, Tinggal Nangkap Presiden, Tegakah AS pada Zelenskyy seperti Saddam dan Qadhafi? Dahlan Iskan

SURABAYA, BANGSAONLINE.comRusia akhirnya membombardir Ukraina. Mulai banyak korban. Tapi NATO – terutama Amerika Serikat (AS) – tetap berpangku tangan. Apa kata Putin, Preisden Rusia? 

Simak tulisan wartawan kawakan, Dahlan Iskan, di HARIAN BANGSA dan BANGSONLINE.com hari ini,  Sabtu, 26 Februari 2022. Selamat membaca:

Baca Juga: Amerika Bentuk Mujahidin, Putin pun Tunjuk Si Rambut Putih Komandan Perang

"BOLEH saya telepon?" tanya saya pada orang di Kiev, ibu kota Ukraina, kemarin petang.

"Boleh. Tapi saya lagi rapat," katanya.

"Lho kan lagi perang. Kok lagi rapat? Rapat apa? Hahahaaaa...," tanya saya lagi.

Baca Juga: Menkumham Tanda Tangani MoU Kerja Sama di Bidang Hukum dengan Rusia

"Gak tahu ini. Mungkin bahas strategi perang hahaha," jawabnya lagi.

Saya paham. Ia menolak untuk diwawancara. Mungkin karena posisinya yang sulit.

Lalu saya telepon teman yang lain lagi. Yang juga tinggal di Kiev. Lebih lama lagi. Lebih 10 tahun.

Baca Juga: Presiden Tiongkok Jinping Kunjungi Rusia saat Putin Diputuskan sebagai Penjahat Perang

"Lagi rapat?" tanya saya.

"Hahaha.... Tidak. Memangnya saya ini siapa kok di hari perang begini masih rapat," jawabnya.

Syukurlah, ia masih bisa tertawa. Berarti saya bisa ikut gembira. Warga Indonesia di Ukraina selamat semua. Tidak banyak. Hanya sekitar 100 orang. Yang 70-an sudah kumpul di kedutaan RI di Kiev.

Baca Juga: Rusia Diprediksi akan Tingkatkan Eskalasi Perang Terhadap Ukraina Pada 24 Februari 2023

Saat saya lagi bicara, ia memutuskan pembicaraan: "nah, itu, terdengar lagi suara dentuman," katanya.

"Seberapa dekat suara itu?" tanya saya.

"Agak jauh. Tapi suaranya menggelegar bulat. Agak ngebass. Pertanda yang meledak cukup besar," katanya. Ini pukul 17.30 WIB kemarin sore.

Baca Juga: Dana Bantuan Perang Ukraina Dikorupsi, Wartawan Gigih Membongkar

Sejak pagi suara seperti itu terdengar beberapa kali. "Lebih lima kali," katanya. Ada yang terasa agak dekat, ada juga yang terasa sangat jauh.

"Dibanding Kamis kemarin ledakan hari ini tambah banyak atau berkurang?" tanya saya.

"Hari ini lebih banyak. Bunyi sirine juga lebih banyak," katanya. Seperti juga ledakan, bunyi sirine itu ada yang di kejauhan ada juga di posisi yang lebih dekat.

Baca Juga: Joe Biden-Xi Jinping Bakal "Bajak" KTT G20 di Bali?

Rupanya beginilah perang modern. Sasarannya terarah. Jatuhnya bom juga sudah diatur. Dikendalikan oleh komputer. Jarak jauh. Kian tepat sasaran.

"Serangan hari pertama, Kamis, sukses mencapai semua sasaran," ujar juru bicara pemerintah pusat Rusia.

"Kita berhasil menembak jatuh pesawat tempur Rusia dan 14 helikopternya," ujar juru bicara Ukraina.

Baca Juga: 9 Negara Raksasa Sepak Bola yang Tidak Lolos Piala Dunia 2022

Kita sulit memercayai keduanya. Sudah menjadi bagian dari doktrin perang: harus memublikasikan kisah sukses –untuk mengangkat moral prajurit di medan perang. Kalau perlu dilebih-lebihkan. Atau diada-adakan.

Menurut Menhan Rusia, di hari pertama itu sebanyak 74 fasilitas militer berhasil dihancurkan. Di seluruh Ukraina. Ditambah 11 pangkalan angkatan udaranya. Jumlah serangan yang dilancarkan, sehari itu, 203 kali.

Sedang menurut Presiden Ukraina, 137 orang Ukraina tewas di hari pertama –termasuk penduduk sipil. Itu terjadi karena pesawat tempur Rusia berhasil ditembak, lalu jatuh ke perkampungan penduduk. Tidak dijelaskan apakah pesawat itu berawak atau tidak.

Baca Juga: Rusia Campur Tangan, FBI Bergerak, Trump Bakar Dokumen dan Masukkan Toilet

Sehari kemarin keadaan Kiev juga lebih sepi. Kendaraan umum tidak ada yang beroperasi. Jalan-jalan sepi. Kiev sudah semakin terkepung. Pasukan Rusia merangsek dari tiga arah: Timur (Donbas), selatan (Krimea), dan utara (Bela). Yang dari arah utara tinggal sekitar 30 Km lagi. Bahkan kawasan nuklir Chernobyl sudah dikuasai Rusia. Tentu Rusia hafal banget jalur-jalur di kawasan itu –karena bekas wilayahnya.

Tujuan akhir Rusia adalah memaksa pemerintahan berganti. Presiden Ukraina yang sekarang, dianggap hanya boneka Amerika Serikat.

Itu tecermin dari pidato Vladimir Putin saat memproklamasikan perang Rabu lalu. Pidato itu ditujukan ke rakyat Rusia, ke negara-negara anggota NATO, ke tentara Ukraina, dan ke Amerika Serikat.

Kepada rakyat Rusia Putin mengatakan serangan itu untuk mempertahankan kedaulatan Rusia yang sedang terancam. Kian tahun ancaman itu kian nyata karena NATO kian merangsek ke timur.

Kepada NATO, Putin memperingatkan, bahwa Rusia siap ambil tindakan yang belum pernah terjadi dalam sejarah. Maksudnya: kalau NATO membela Ukraina tahu sendiri akibatnya.

Kepada tentara Ukraina, Putin minta agar segera meninggalkan pos-pos penjagaan dan meletakkan senjata. "Kalian harus membela rakyat Ukraina, bukan membela pemerintahan yang melakukan pembunuhan besar-besaran pada orang Ukraina sendiri". Maksudnya: penumpasan pada kaum separatis di Donbas sejak 2014 adalah pembunuhan pada bangsa sendiri.

Bagian yang paling panjang adalah yang ditujukan kepada Amerika Serikat. Putin mengatakan: sudah 8 tahun Rusia menahan diri melihat sikap Amerika yang tidak tunduk pada hukum internasional. Ia pun mengungkit-ungkit lagi serangan Amerika ke Iraq, ke Libya, ke Syria. Ia ungkit pula soal serbuk putih yang dijadikan alasan menyerang Iraq. Serbuk itu dikatakan sebagai senjata biologis yang telah dikembangkan Iraq. Itu bagian dari kebohongan yang dilakukan Amerika.

Di bagian ini pidato Putin seperti rangkuman serangkaian serangan militer Amerika ke berbagai negara.

Maka, Rusia pun menempuh cara yang sama. Ia minta persetujuan parlemen, bukan untuk perang, tapi untuk menggunakan militer di luar negeri.

Putin juga mendeklarasikan bukan perang tapi "melakukan serangan militer khusus" ke sasaran-sasaran tertentu di Ukraina.

Pokoknya tahapan yang pernah dilakukan Amerika, dilakukan oleh Rusia. Termasuk alasan untuk "mempertahankan kedaulatan negara yang sedang terancam".

Sudah dua hari serangan dilakukan Rusia ke sasaran militer Ukraina. Tinggal mengepung ibu kota Kiev. Lalu menangkap presiden Ukraina, seperti Amerika menangkap Presiden Iraq dan Presiden Libya.

Presiden Ukraina tahu itu. Ia diingatkan untuk itu. Tapi Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy tetap bertahan di Kiev. Ia tidak mau melarikan diri –sementara ini. Keluarganya dikatakan juga masih di Ukraina –tidak disebutkan di mana.

Tegakah Amerika melihat Zelenskyy dijadikan seperti Saddam Husein atau Muamar Qadhafi?

Rusia, sebagai sahabat Iraq dan Libya, tidak berbuat banyak saat Amerika melakukan itu. Mungkin itulah yang diungkit Putin sebagai bagian dari "masa delapan tahun menahan diri".

Saya bisa merasakan betapa terjepit Zelenskyy sekarang ini. Terutama melihat sikap negara-negara Barat yang masih sebatas "mengecam keras" serangan Rusia itu.

Saya pun menelepon Prof Dr Effendi Gazali, ahli komunikasi yang tidak mau lagi dipanggil profesor itu. Saya pikir ia lagi di Kiev, mengajar di sana. Ternyata sejak diangkat sebagai pengajar di universitas paling besar di sana ia belum pernah ke sana lagi. Masih pandemi.

Prof Effendi Gazali pernah menyebut nama universitas yang mengangkatnya itu. Tapi saya lupa namanya. "Baca sendiri saja," katanya sambil mengirim copy surat pengangkatannya. Saya pun membaca lagi surat pengangkatan itu: hahaha, saya tetap tidak tahu apa namanya. (lihat foto).

Menurut Effendi, nama Indonesia sangat dikenal di Ukraina. "Orang-orang tua di sana bisa menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa," katanya. Itu karena di zaman Bung Karno lagu itu diajarkan kepada anak-anak. Terutama untuk menyambut setiap kedatangan Bung Karno ke sana.

Ia juga mengatakan: yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia memang Mesir, tapi orang Ukrainalah yang pertama membawa persoalan Indonesia sebagai agenda di PBB.

Dari orang yang saya hubungi di Kiev, terlihat juga ada tiga orang Tionghoa, ibu-ibu, yang ikut mengungsi ke KBRI.

Kalau pun terjadi perang, di kota Kiev banyak tempat perlindungan bawah tanah. Stasiun-stasiun kereta bawah tanah difungsikan sekalian untuk bunker. Terdapat ruang-ruang besar di stasiun itu yang bisa untuk umum.

Ukraina kini sudah melewati musim salju. Udara memang masih dingin, sekitar 5 derajat, tapi tidak lagi beku.

Kiev kini menghadapi situasi terburuk sejak tahun 1942 –ketika pasukan Nazi memasuki kota itu dari Jerman. Nazi ternyata tidak mati-mati. (Dahlan Iskan)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Tanpa Nuklir

Muliyanto

kalau ngantuk tidurlah/ kalau pingin mintalah/ kalau loyo telponlah/ .. ... .... Leong Putu.

edi siswanto

Abah,.. saya mau nanya,.. kalo pekarangan rumah saya terkena proyek jalan tol apa saya bisa tetep menjual tanah tsb ya ? mengingat saya gak punya BPJS. Abah sudah tau-kan. dan gak Sudi ikut BPJS,.. lha wong sejak lahir procot bapakku dah juragan kok. masak harus kembali ke jaman miskin. lantas kira kira proyek tolnya apa nanti di belokkan menghindari tanah saya atau malah di bubarkan ya,... gak jadi di bikin tol. karena tetanggaku banyak yg gak punya BPJS juga. Dawet srintil Banjarnegara karuan di minum dengan es batu mumet aku mikir Negoro malah mbak Puan ngguya ngguyu

Tejo Tejo

Kalau saya jadi presiden , saya akan deklarasikan sbg negara netral spt swiss, semua pihak akan senang dan aman..buat apa ngotot masuk UE dan NATO, toh bukan obat ajaib yg bisa bikin ekonominya baik...Sayang presidennya seorang aktor pelawak, pesan moral jangan sembarangan pilih presiden, dapat pelawak bisa ambyar

CuNur Yani

Sepekan Disway : Banyak ikan di sela-sela/ Ikan kecil banyak durinya/ Jalan-jalan gak pakai Tesla/ Satu juta biaya bensinya/ Yusuf Ramli juragan kapal/ Kapal ikannya berjajar-jajar/ Walau komen kurang akal/ Yang penting mau belajar/ Yafira 1.5 mas Jack yang punya/ Siapa yang mau membeli ?/ Saya sungkan mau bertanya/ Berapa kekayaan pak DI ?/ Di pinggir kali nemu emas/ Emasnya berpundi-pundi/ Beruntungnya Mbah mars/ Komentar hmmm nya viral sekali/ Desa Wadas asri sekali/ Kyainya pandai mengaji/ Dosa siapa Wadas begini/ Pak gubernur atau polisi/ Tiga periode judul artikel/ Komentarnya banyak sekali/ Sungguh saya terpingkel-pingkel/ Lihat Vidio pak DI baca puisi/ Presiden Ukraina Zelenskyy/ Melawak adalah hobinya/ Biar tua asal sexsy/ Yang penting isi dalamnya, eh hatinya/ Banyak lakon digelarkan/ Salah satunya Butet Suci/ Terlalu banyak makan gorengan/ Kaki pegal lama mengantri Tanpa Nuklir judul artikel ini/ Putin menyerang sepenuh hati/ Kalau saja Biden menarik simpati/ Mudah mudahan PD 3 tidak terjadi/ #Salamdamai

Achmat Rijani Fahmi

Andai kata perang reda Pandemi sudah tidak ada Liverpool lolos final Champion Eropa Venuenya tetap di Rusia Real Madrid yg jadi lawannya Haqqul yakin, Disway pasti akan ke sana, rutenya: awalnya ke Ukraina melihat sisa-sisa akibat bom Rusia, pastinya juga ke Crimea, diselingi investigasi tempat-tempat penyimpanan nuklirnya Ukraina, terakhir lanjut nyetir 18 jam dari Kiev ke Gazprom Arena di Saint Petersburg, Rusia berharap Mo Salah dkk berpesta pora di sana. Yang pasti uang bensinnya bakalan lebih dari 1 juta. Tapi, tentu lah tak mengapa, bagi orang kaya pemilik Tesla.

CuNur Yani

Kalau PD terjadi, Penduduk Indonesia bikin pertahanannya dimana ya ? 1. Bikin bunker bawah tanah; gempa bumi mengancam. 2. Sembunyi ke hutan; hutannya tinggal ilalang. 3. Bertahan ke atas gunung; takut gunungnya meradang. 4. Lari ke dasar lembah; banjir bandang dan longsor mengancam. 5. Bertahan di perkotaan; takut Westerling kembali datang. 6. Beruntung saya punya Tuhan tempat berlindung dan bertawakal; Disinilah saya akan bertahan.

Leong Putu

Itu terlalu rumit Bu CuNur.... Kata istri saya:"Aku aman dalam pelukanmu Mas". Saja jamin aman...

Amat Kasela

Wah, menurut saya mending Abah Dis mengirim kontributor Disway saja ke Ukraina, ke daerah konflik. Kita punya Aat yang bisa dikirim ke sana. Siapa tahu, pulang-pulang Aat bawa ciwi Ukraina. Ya kan At?

Muliyanto

Kepada seluruh pembaca Disway monggo kita bersama urunan buat ongkos Abah DI liputan ke Ukraina. Silakan isi kolom di bawah ini. 1. Muliyanto : Rp 10.000 2. Leong Putu : Rp 100.000 3. Aryo Mbediun : 1.000.000 4. Mbah Mars : 10.000.000 5. ... 6. .... 7. ..... 8. dst.

Alex

Yang kami cemaskan sebagai penggemar bakwan.Invasi Rusia ke Ukraina nanti bikin harga bakwan naik.Jika perang berlarut-larut.Prioduksi gandum kedua negara itu jadi yang terbesar di dunia.Kalu di gabung jadi satu. #savebakwan Naik Tesla ke Rusia modal sejuta Meliput perang untuk pembaca disway setia Aduh celaka sampai Rusia lupa tak bawa kacamata Rogoh lima juta lagi demi berita.

Tomat

Ayo guys..yuk rek.. beli kaos disway dgn tulisan yg bikin aku ngakak kemarin : "anda sudah tahu" hahaha tagline mantep ! Sehat selalu ya abah.

Mbah Mars

Selekah saya lihat Kamus Rusia-Indonesia, saya temukan ini: Katil: Tukang ngantil ( Tukang menyerang) Dan: Komandan Defoli: Devisi yg ngurusi oli. Jadi maksud lengkapnya: "Tukang nyerang, Pak Putin, harap segera mengirim komandan devisi logistik bahan bakar oli."

Tukang OBAT

Itu orang demo salah satunya dari indonesia ya?, koq tulisannya KATIL PUTIN KIRIM DAN DEFOLI, om om ada yang tau g artinya..?

salim nur

siapa bilang nuklir itu untuk perang. Ini senjata perdamaian. Kalao kamu decgat begal, dia bawa clirit kamu tangan kosong maka cluritnya isa untuk menebas lehermu. Tapi jika dia bawa clurit kamu juga bawa clurit ia akan berfikir dua kali untuk mengayunkan senjatanya. Si begal juga takit mati kalau kamu tebas lehernya. Maka iapun tak memakai cluritnya. Nuklir juga begitu. si pemilik nuklir itu takut dengan senjantanya sendiri. Rusia bernai nyerang karena tahu warisan nuklir yang ia tinggal di udah mejen, ndak bisa dipakai.

Jun

Kalau melihat situtasi, sepertinya perangnya tidak akan lama. Terbukti DJI, GSPC dan IXIC hijau semua. Bursa Asia Hijau kecuali HSI krn omicron.

Aji Muhammad Yusuf

Mana ada password sesimple itu. Nha password akun sekuritas saya saja yang pertanyaan keamanannya kira-kira sepanjang artikel disway. Ini password nuklir. Jangan-jangan seluruh isi buku di perpustakaan ternama di jadikan pasword, setelah itu di enkripsi.

Mbah Mars

Nasib janda yg digantung statusnya oleh mantan suami memang rata-rata ngenes. Mbak Ukraina itu istri yg cerai dari suaminya, Mas Rusia. Mas Rusia tidak rela kalau mantan istrinya menikah dengan Juragan Nato yg merupakan musuh bebuyutannya. Ibaratnya, "Diculke ndhase digondheli buntute". Mbak Ukraina berusaha melawan upaya "nggantung status" dari sang mantan. Mas Rusia bertambah dendam dan marah. Maka Mas Rusia berusaha memprovokasi anak-anak Mbak Ukraina: Si Crimea, Donetsk dan Luhansk agar melawan ibunya. Mbak Ukraina semakin terjepit sementara statusnya yg masih janda dan belum dikawini resmi sehingga Juragan Nato belum bisa memberi perlindungan. Kita tunggu bagaimana kelanjutan dan nasib Mbak Ukraina.

Amat Kasela

Singkatan gelar tanpa titik seperti sudah jadi "gaya" Abah Dis. Oya Pak, Kompas membedakan kata "pebalap" dengan "pembalap". Di KBBI hanya ada lema "pembalap". Bagaimana menurut Bapak?

Gambit H-1982

Catatan dan/atau Saran Editorial: # besarnya biaya perang akan bisa tertutup oleh = Bicara anggaran, "tertutupi" lebih tepat secara diksi. # kurang dibebankan secara merata = Dari konteksnya, negasi yang tegas lebih pas: "tidak dibebankan". # Sampai tulisan dibuat tadi malam = Terlewat kata "ini" sebelum "dibuat". # bom sudah mulai jatuh = Perlu penekanan intensitasnya, "berjatuhan" lebih presisi. # ibu kota Kiev = Pengiring nama tempat tertentu, ikut kapital, seperti Kota Xiamen; nama diri semisal pada uraian di bawahnya: presiden Ukraina, huruf "p"-nya perlu kapitalisasi. # Ukraina memang belum anggota organisasi = Terlupa kata "menjadi" setelah "belum". # organisasi pertahanan Atlantik Utara = Padanan NATO, perlu dibesarkan tiap unsur kata-katanya. # Tanpa nuklir dan tanpa NATO Ukraina bukan siapa-siapa. = Efisiensi, cukup 1 "tanpa"; perlu jeda pemisah antara keterangan dan subjeknya (Ukraina). # d/h = Singkatan "dahulu", penulisan yang benar: d.h; salah kaprah, sama seperti "sampai dengan" (s.d.) yang kerap ditulis dengan garis miring (s/d). # password; setting = Sebaiknya diberi padanan bahasa Indonesianya walau sekali: "kata sandi", dan "program". # Mungkin kini sudah pula banyak yang dibongkar. = Selera bahasa, "pula" terpengaruh bahasa lisan. # Google map = Nama aplikasi, dikapitalkan; ejaan yang betul: "Maps", bukan "map". # kurang lebih hanya sama dari Jakarta ke Malang = Supaya lugas, ganti "hanya" dengan "jaraknya". # Ihwal "Km" yang ditulis kapital huruf awalnya, serta "Prof" yang ditulis tanpa titik di akhirnya, dulu pernah dibahas. Tidak perlu diulang lagi, hemat tempat. Sekian. Mudah-mudahan bermanfaat.

Iqbal Lombok

Andai Presiden RI saat ini Gus Dur, apa yg akan beliau lakukan utk mendamaikan Perang Rusia - Ukraina ? Tebakan saya, Beliau akan kirimkan Cak Lontong untuk menemui Presiden Ukraina yg seorang Pelawak, & mengirimkan Abah Bolot ke Rusia utk menemui Putin . Pasti ga jadi perang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO