Diprotes Dzurriyah Hadratussyaikh, iNews TV Minta Maaf, Bantah Mau Jatuhkan Pesantren Tebuireng

Diprotes Dzurriyah Hadratussyaikh, iNews TV Minta Maaf, Bantah Mau Jatuhkan Pesantren Tebuireng Tangkapan layar iNews TV yang diprotes para dzurriah Hadratussyaikh, alumni dan Wali Santri Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. Foto: WA/bangsaonline.com

JOMBANG, BANGSAONLINE.com mendapat protes keras dari keluarga Pesantren , Jombang, Jawa Timur. Bahkan Pengasuh Pesantren KH Abdul Hakim Mahfudz () terang-terangan menyatakan sangat kecewa terhadap TV iNews.

“Saya sangat keberatan berita iNews ini,” kata kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (8/7/2022).

Baca Juga: Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama

, stasiun TV milik itu, dianggap telah melakukan kesalahan fatal karena saat menayangkan berita penangkapan pelaku pencabulan, putra kiai Pondok Pesantren Shiddiqiyah Jombang, tapi justru pakai gambar Pesantren sebagai ilustrasi.

Karuan saja banyak penonton atau warga masyarakat resah. Terutama para alumni dan wali santri yang putra-putrinya mondok di .

Baca Juga: Silaturahmi ke Keluarga Pendiri NU, Mundjidah-Sumrambah Minta Restu

(KH Abdul Hakim Mahfudz (). Foto: ist/rm.id)

Bahkan bukan hanya yang kecewa. Tapi semua dzurriah Pesantren .

“Ini dzurriah, semua duko,” kata Ustadz Amin, dosen Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Pesantren Jombang.

Baca Juga: Ba'alawi dan Habib Luthfi Jangan Dijadikan Pengurus NU, Ini Alasan Prof Kiai Imam Ghazali

Dzuriah artinya keturunan Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari. Yaitu pendiri Pesantren dan organisasi kegamaan terbesar Nahdlatul Ulama (NU). Sedang duko adalah bahasa Jawa yang artinya marah.

Di media sosial juga marak protes. “TV iNews kok ngawur sekali. Yang melakukan pencabulan itu anak Kiai Pondok Shiddiqiyah. Tapi covernya pondok putri ,” kata Ahmad Shomad Supriyadi di Facebook.

Pihak TV iNews telah men-take down (menurunkan) gambar atau video  tersebut. Tentu setelah mendapat protes ramai-ramai. Tapi potongan video yang terlepas dari youtube terlanjur beredar di media sosial.

Baca Juga: Mahfud MD Respons Podcast BANGSAONLINE, Kakek Habib Luthfi Bukan Pendiri NU

(Para wali santri baru saat acara Silaturahim Pengasuh dan Wali Santri di Masjid Ulul Albab Pesantren Jombang Jawa Timur, Ahad (26/6/2022). Foto: mma/bangsaonline.com)

Sementara wartawan iNews, Teguh, meminta maaf sekaligus mengklarifikasi. Ia mengaku tak bermaksud mau menjatuhkan Pesantren .

Baca Juga: Sah, Gus Kikin Terpilih jadi Ketua PWNU Jatim dengan Dukungan 88 Persen

“Kami tidak bermaksud sengaja memasukkan visual tersebut untuk menjatuhkan nama baik Ponpes Tebu Ireng, “ tulis Teguh dalam tulisannya yang ditujukan kepada Gus Fahmi, Kepala Pondok Putri . Pesan WA wartawan iNews itu juga beredar di media sosial.

“Visual yang viral tersebut hanya sekilas naik, dan kami sudah turunkan dari platform sosial media kami,” tulis wartawan iNews itu.

“Sekali lagi kami mohon maaf atas kekeliruan ini, dan kami berjanji tidak akan mengulangi lagi,” tulisnya lagi yang diakhir dengan ucapan Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. (mma)

Baca Juga: Ziarah ke Makam Pendiri NU, Khofifah: Gus Dur dan Gus Sholah itu Guru Saya, Beliau Sosok Istimewa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO