Dihadiri Prof Cita, Kades yang Dikoordinasi Kiai Asep Mulai Setor 301 Relawan Vaksin Merah Putih

Dihadiri Prof Cita, Kades yang Dikoordinasi Kiai Asep Mulai Setor 301 Relawan Vaksin Merah Putih Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, dan Prof Dr Cita Rosita Sigit Prakoeswa, Sp.KK, dan Dr Damayanti Tinduh, dr. SpKFR. Foto: MMA/ BANGSAONLINE.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Prof Dr , MA, ulama yang kondang sebagai praktisi pendidikan sukses, kembali mengumpulkan para kepala desa (kades) untuk menjaring relawan Vaksin Merah Putih yang kini sedang memasuki uji klinik fase ke-3.

Kali ini pertemuan Kades itu dihadiri Sigit Prakoeswa, Sp.KK, Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian RSUD dr. Soetomo Surabaya. hadir bersama salah satu koleganya, Dr Damayanti Tinduh.

Baca Juga: Di Hadapan Warga Dawarblandong, Paslon Mubarok Siapkan Program Bedah Rumah Tak Layak Huni

“Pokoknya kami akan bantu sampai sesuai target. Ini untuk kontribusi pada terwujudnya prestasi Indonesia dan prestasi Jawa Timur. Untuk nama baik Indonesia dan Jawa Timur,” kata Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com usai pertemuan dengan kepala desa, Senin (25/7/2022) malam.

Ini pertemuan kepala desa kali kedua yang dikumpulkan . Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, sebelumnya, para kepala desa juga dikumpulkan pada Kamis (21/7/2022) malam lalu. Dalam acara yang berlangsung di Rumah Makan Den Bei Mojosari Mojokerto itu para kepala desa mulai banyak yang setor nama-nama relawan Vaksin Merah Putih.

Baca Juga: Kampanye Perdana, Gus Barra-dr Rizal Langsung Menggebrak Enam Titik Lokasi di Jatirejo

Pantauan BANGSAONLINE.com di lokasi pertemuan, jumlah relawan yang disetor para kepala desa itu bervariasi. Ada yang setor banyak, namun ada yang sedikit.

, Mukhtar Efendi, setor 34 nama relawan. Namun ada juga kepala desa yang hanya setor 3 relawan. Bahkan ada kepala desa yang belum setor sama sekali karena baru diundang tadi malam.

“Kalau setor hanya 3 relawan berarti kan belum bergerak,” kata .

Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita

Sampai tadi malam para kepala desa yang dikoordinasi itu sudah mengumpulkan 301 relawan. Sebelumnya juga sudah mengirim sebanyak 34 santri .

“Ini akan terus bertambah,” tutur .

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu optimistis mencapai target. “Kita tak akan berhenti sampai memenuhi target,” kata . “Jumat yang akan datang kita pertemuan lagi,” tambah .

Baca Juga: Kiai Asep Bentuk Saksi Ganda Mubarok dan Khofifah-Emil, Gus Barra Siap Biayai Siswa Berprestasi

Tempatnya juga sama. Di Rumah Makan Den Bei. Rumah makan itu milik salah satu putri . Tapi tetap bayar sesuai harga yang dibandrol.

menegaskan akan terus menanggung uang transport para relawan. “Setiap relawan saya kasih Rp 500 ribu,” katanya. Jika ternyata, misalnya, mereka tak memenuhi syarat, padahal sudah terlanjur dibawa ke Surabaya, maka uang Rp 500 ribu itu tak akan ia tarik kembali.

“Uang Rp 500 itu tak saya minta lagi,” katanya.

Baca Juga: Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama

Selain uang dari , para relawan itu juga mendapat uang transport dari sebesar Rp 300 ribu. “Ini uang negara,” kata Prof Cita Rosita.

Bukan hanya relawan yang dapat uang transport. Para pendamping relawan itu juga mendapat uang transport Rp 100 ribu. 

"Jadi kalau pendamping itu membawa 50 relawan ia dapat Rp 5 juta," kata . Uang ini juga uang negara. 

Baca Juga: BHP Goes To Campus Ada di Unair

Seorang kepala desa bertanya kepada Prof Cita Rosita: kapan relawan yang sudah terkumpul itu akan diberangkatkan ke atau RSUD dr Soetomo Surabaya untuk diproses sebagai relawan vaksin. Prof Rosita yang dikenal sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin itu memastikan Rabu (27/7/2022).

sepakat. “Rabu kita berangkatkan 100 orang relawan dari kampus,” kata . Yang dimaksud kampus adalah Kampus Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Pondok Pesantren Pacet Mojokerto.

Sisanya diberangkatkan pada Kamis (28/7/2022).

Baca Juga: Hadiri Muslimat NU Bersholawat Bersama Habib Syech, Khofifah: Jamaah yang Konsisten Mendoakan Bangsa

Menurut , para relawan itu harus berangkat dari rumahnya pagi-pagi sehingga sampai di kampus pukul 6. “Pukul 6 saya tunggu di kampus, nanti sarapan kaang ijo,” kata .

Prof Rosita bercerita kenapa vaksin ini dinamakan Vaksin Merah Putih. Menurut dia, vaksin-vaksin lain yang selama ini digunakan di Indonesia tahapan awalnya diproses di luar negeri.

“Hanya uji kliniknya saja di Indonesia. Sebelumnya (tahapan-tahapannya) semuanya di luar negeri,” katanya.

Baca Juga: Khofifah-Emil Dapat Nomor Urut 2, Jadi Lambang Semangat Optimisme Dua Periode

Sedangkan Vaksin Merah Putih sejak proses atau tahap awal dilakukan anak-anak bangsa Indonesia. Dan juga dilakukan di dalam negeri. “Makanya dinamakan Vaksin Merah Putih,” tegas profesor berkulit putih bersih itu.

"Alhamdulillah, ini upaya kita semua," kata Prof Rosita.

Dan yang penting lagi, Vaksin Merah Putih itu halal. 

Ia mengingatkan bahwa Covid akan tetap ada. Menurut dia, tak mungkin Covid ditiadakan. “Tidak bisa dibilang Covid tidak ada. Karena itu perlu vaksin,” kata dokter yang tadi malam berkerudung itu.

"Jadi Covid ada tapi kita tetap sehat. Kita tidak sakit," katanya. (MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO