Cak Imin Sowan Kiai Asep, Didampingi Menaker, Mendes PDTT, Waket MPR, Ternyata Ini yang Dibicarakan

Cak Imin Sowan Kiai Asep, Didampingi Menaker, Mendes PDTT, Waket MPR, Ternyata Ini yang Dibicarakan Ketua Umum DPP PKB A Muhamin Iskandar saat diterima Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, di kediamannya, Pondok Pesantren Amanatul Ummah Kembang Belor, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (22/10/2022) tadi malam. Foto: bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (), Abdul Muhaimin Iskandar, sowan ke kediaman Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Pacet Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (22/10/2022) tadi malam.

Cak Imin – panggilan akrab Muhaimin Iskandar – didampingi Menteri Ketenagakerjaan () Ida Fauziah, Menteri Desa, Pembagunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. 

Baca Juga: Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Periode 2024-2029 Resmi Dilantik, PKB Kembali Pegang Orang Nomor 1

Dalam rombongan itu juga tampak Sekjen DPP yang juga anggota DPR RI Hasanuddin Wahid dan Wasekjen DPP yang juga mantan Ketua Umum PP Fatayat NU Anggia Ermarini dan yang lain.

Sementara didampingi Dr Muhammad Al Barra (Gus Bara), putra tertuanya yang juga Wakil Bupati Mojokerto.

Baca Juga: 3 Anggota Dewan Ditetapkan Sebagai Pimpinan DPRD Trenggalek

(Ketua Umum DPP A Muhamin Iskandar, Ida Fauziah, Mendes PDTT A Halim Iskandar, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid dan rombongan saat diterima Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, dan Muhammad Al Barra di kediamannya, Pondok Pesantren Pacet Mojokerto, Sabdu (22/10/2022) tadi malam. Foto: Aris/bangsaonline.com)

Cak Imin dan rombongan tiba di kediaman pukul 18.20 WIB. Cak Imin yang juga akrab dipanggil itu disambut dan Gus Bara di depan pintu kediamannya di Pondok Pesantren Kembang Belor Pacet Mojokerto.

Yang menarik, sebelum masuk ruang tamu  Cak Imin sudah bertanya Wabup Mojokerto, Gus Bara.

Baca Juga: Di Hadapan Warga Dawarblandong, Paslon Mubarok Siapkan Program Bedah Rumah Tak Layak Huni

“Wabupnya gak hadir ya,” tanya Cak Imin begitu usai menyalami . PadahalGus Bara berada di sebelah kanannya. Bahkan Gus Bara baru saja menyalami Cak Imin.

Ketika salah seorang pendamping menunjukkan bahwa Gus Bara berada di sebelahnya, Cak Imin langsung menggandeng putra tertua tersebut. 

“Pangling saya,” kata Cak Imin yang juga Wakil Ketua DPR RI.

Baca Juga: Kampanye Perdana, Gus Barra-dr Rizal Langsung Menggebrak Enam Titik Lokasi di Jatirejo

Tak ada obrolan politik dalam pertemuan itu. Tapi Cak Imin sempat memuji Gus Bara. “Top. Lulusan Al Azhar jadi Wakil Bupati,” kata Cak Imin. Gus Bara memang alumnus Universitas Al Azhar Mesir. 

Cak Imin kian antusias, ketika salah seorang pendamping menuturkan bahwa Gus Bara dulu salah seorang mahasiswa pendiri di Universitas Al Azhar.

“O ya? Angkatan siapa,” tanya Cak Imin.

Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita

“Syaichul Islam. Saya dulu Ketua Dewan Syuro-nya,” kata Gus Bara. Syaichul Islam adalah putra KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali), pengasuh Pondok Pesantren Bumi Salawat Tulangan Sidoarjo. Kini Syaichul Islam anggota DPR RI dari .

Dalam pertemuan itu Cak Imin banyak menanyakan lembaga pendidikan . yang baru saja mendapat penghargaan Lencana Jer Basuki Mawa Bea dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan bahwa di banyak sekali dikembangkan pendidikan unggulan. Diantaranya Madrasah Bertaraf Internasional (MBI).

Menurut , banyak lulusan yang diterima di perguruan tinggi luar negeri, disamping di perguruan tinggi favorit dalam negeri. Diantaranya di Mesir, Maroko, Lebanon, Maroko, Yaman, Inggris, AS, Jerman, Rusia, Singapura, China, Malaysia, Prancis, dan negara lainnya.

Baca Juga: Kiai Asep Bentuk Saksi Ganda Mubarok dan Khofifah-Emil, Gus Barra Siap Biayai Siswa Berprestasi

“Kita punya mua’adalah, sehingga anak-anak mudah diterima di Al Azhar Mesir,” tutur yang juga ketua umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu). 

juga bercerita tentang metode baca kitab kuning yang sedang dikembangkan. Yaitu menghafal 11 atau 22 halaman Kitab Taqrib langsung bisa baca kitab lain.

“Jadi tak perlu belajar nahwu dulu. Tapi harus menghafal Tasrif seperti nashara yanshuru nashran. Nanti belajar nahwu sekedar lit tahqiq saja,” kata kiai miliarder tapi dermawan yang aktif terjun ke berbagai provinsi dan kabupaten serta kota seluruh Indonesia itu.

Baca Juga: Gus Irsyad Batal Dilantik Jadi DPR RI, Massa SGI Geruduk KPU Kabupaten Pasuruan

Cak Imin dan rombongan tampak tertarik. “Wah ini baru,” kata Cak Imin. “Kalau di Pondok Sidogiri ada Al Miftah. Itu menarik,” tambahnya.

Ida Fauziah juga menimpali. “Berarti ini dibalik ya Yai. Kalau yang konvensional belajar nahwu dulu baru baca kitab,” tanya Ida Fauziah.  mengiyakan.

Baca Juga: Hadiri Muslimat NU Bersholawat Bersama Habib Syech, Khofifah: Jamaah yang Konsisten Mendoakan Bangsa

(Wakil Ketua DPR RI yang juga ketua umum DPP A Muhamin Iskandar, Ida Fauziah, Mendes PDTT A Halim Iskandar, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid saat pamit kepada Gus Bara di Pondok Pesantren Pcaet Mojokerto, Sbatu (22/10/2022) tadi malam. Foto: Aris/bangsaonline.com)

Pertemuan itu tampak gayeng. Bahkan penuh tawa. Terutama saat salah seorang pendamping banyak melontarkan informasi kekinian yang kocak dan jenaka. Termasuk tentang NU.

Pendamping itu kemudian memberikan buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan karya M Mas’ud Adnan. Cak Imin beberapa kali membuka buku tersebut. Bahkan Cak Imin sempat berkelakar sembari menunjukkan foto yang sedang naik becak bersama penulisnya, M Mas’ud Adnan.

“Ini yang top,” kelakar sembari tertawa.

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar  juga tampak membolak-balik buku bersampul merah putih dengan kombinasi hijau NU tersebut. Gus Halim – panggilan akrab ketua DPW Jawa Timur itu – bahkan tampak membaca daftar isi buku yang sudah dibedah puluhan kali di berbagai provinsi tersebut, diantaranya di Gedung Dewan Pers Jakarta dan Pascasarjana Unair, disamping di ITB Stikom Denpasar Bali, Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Kantor Bupati Aceh Utara dan berbagai pondok pesantren. 

Lalu apa komentar tentang kunjungan Cak Imin dan rombongan. berterima kasih Cak Imin dan rombongan telah berkunjung ke Pesantren .

“Ya, kunjungan silaturahim. Mereka sudah sama-sama kenal dengan kita,” kata kepada BANGSAONLINE.com usai acara. 

Bagi , punya sejarah tersediri. Maklum, salah satu ulama pendiri di Kota Surabaya. Ia bahkan pernah menjadi anggota DPRD Kota Surabaya dari FKB tapi kemudian mengundurkan diri setelah 7 bulan karena fokus pada pondok pesantren.

“Rencananya saya mundur setelah tiga bulan. Saya kan hanya untuk memilih walikota Surabaya. Tapi karena pemilihan walikotanya mundur terus sampai 7 bulan, akhirnya saya mundur setelah 7 bulan. Saya mundur sehari setelah pemilihan walikota,” tutur yang dikenal sebagai pendukung Walikota Surabaya Sunarto Sumoprawiro.

Di kota Surabaya memang dikenal sebagai pendiri Kota Surabaya. Maklum, saat didirikan, yang merupakan putra KH Abdul Chalim, salah seorang pendiri NU itu, menjabat Ketua PCNU Kota Surabaya.

Gus Bara juga merespon positif kunjungan Cak Imin dan rombongan. 

“Saya sangat mengapresiasi. Menurut saya, ini untuk menjalin komunikasi positif. Karena yang datang itu ketum, sekjen bahkan beberapa menteri dari . Ini kan orang-orang pentolan semua. Apalagi saya dulu pernah juga ikut mendirikan . Saya Ketua Dewan Syuronya (di Universitas Al Azhar Mesir-Red),” kata Gus Bara yang juga ketua PC Ansor Mojokerto kepada BANGSAONLINE.com usai acara. 

Belakangan makin banyak tokoh nasional yang sowan atau silaturahim ke . Selain Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin juga silaturahim ke . Bahkan juga Kepala KSP Jenderal (purn) Moeldoko sowan ke .

Sebelum Cak Imin dan rombongan, Menko Polhukam Mahfud MD juga memberikan kuliah umum di Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto. Bahkan tokoh pers yang juga mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga beberapa kali memberikan ceramah di Pesantren

"Anies Baswedan dan Ganjar juga dikabarkan akan silaturahim ke . Tempo hari Puan juga dijadwalkan ke tapi kemudian tertunda," tutur seorang sumber yang enggan disebut namanya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO