Disdikbud Sidoarjo Pacu Peningkatan Kualitas dan Mutu Pendidikan Pascapandemi Covid-19

Disdikbud Sidoarjo Pacu Peningkatan Kualitas dan Mutu Pendidikan Pascapandemi Covid-19 Kepala Disdikbud Sidoarjo, Tirto Adi. Foto: ROCHMAT SAIFUL ARIS/BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) tengah meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Kota Delta pascapandemi . Kepala Disdikbud , Tirto Adi, mengatakan bahwa sektor pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

"Disdikbud Kabupaten di pascapandemi terus memacu dan meningkatkan kembali mutu pendidikan dengan cara optimalisasi proses belajar mengajar (PBM) dengan pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas," ujarnya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Rabu (30/11/2022).

Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Pembunuhan di Jalan Cendrawasih Sidoarjo

Menurut dia, pandemi sangat berdampak luar biasa pada dunia pendidikan. Dampak positifnya, kata Adi, adalah mendorong insan-insan pendidikan untuk lebih kreafif dan inovatif dalam ikut menghadapi situasi.

"Munculah model pembelajaran daring menggunakan teknologi dan informasi. Kalau sebelum , pembelajaran daring hanya digunakan beberapa sekolah. Saat pandemi, pembelajaran daring diterapkan hampir semua sekolah," tuturnya.

"Persoalannya adalah di satu sisi ada kelemahannya, di lain sisi ada kelebihannya. Kelemahannya, pendidikan budi pekerti, akhlak dan pendidikan karakter untuk para pelajar jelas tidak bisa menerima atau mengenyam pendidikan seperti itu dan tidak akan tercapai," imbuhnya.

Baca Juga: Mimik Idayana dan Sodik Monata Kulineran di Sentra UMKM Alas Kuto Sidoarjo

Ia menjelaskan, pengajaran ta'lim dan ta'dris bisa divirtualkan sedangkan budi pekerti, akhlak, serta karakter tidak bisa, harus tatap langsung. Sementara itu, lanjut Adi, efektivitas pembelajaran daring juga kurang.

"Oleh karena itu, kemendikbudristek telah melakulan survey terhadap beberapa sekolah dasar. Ternyata, ditemukan adanya penurunan kompetensi leterasi yang luar biasa, kalau dibiarkan akan menimbulkan gejala learning lost atau semacam ketiadaan pembelajaran," ungkapnya.

"Misalnya pembelajaran 1 tahun, adanya ketiadaan pembelajaran itu, maka waktunya sepadan 6 bulan, 4 bulannya lepas, ini merupakan kemunduran. Kalau diberikan terus, akan berdampak lebih serius lagi, akan terjadi lost generation atau kehilangan generasi generasi handal ke depan," paparnya menambahkan.

Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta Majelis Hakim Vonis Bebas

Ia menyebut, Kemendikbudristek telah menyederhanakan kurikulum 2013 dengan nama kurikulum darurat untuk menghadapi hal tersebut. Selain itu ada juga kurikulum merdeka untuk membantu mengatasi problem di dunia pendidikan pascapandemi .

"Penyederhanaan kurikulum 2013 itu diambil yang penting penting saja, kurikulum merdeka itu untuk penguatan pembutuhan karakter handal. Munculah, P5 yaitu proyek, penguatan, pelajar, profil pancasila," ucapnya.

"Dengan adanya kurikulum merdeka, diharapkan pula akan mengembalikan atau memulihkan proses pembelajaran yang hampir 2 tahun yang dilakukan secara daring. Kita harapkan dari Kemendikbudristek, Kemenkes, dan Kemendagri, melalui hasil yang komprehensif dapat mengenbalikan status dari pandemi ke endemi," urai Adi.

Baca Juga: Jalani Sidang Perdana, Begini Dakwaan Jaksa KPK ke Bupati Sidoarjo Nonaktif

Disdikbud juga sangat memperhatikan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus di Kota Delta mulai dari jenjang PAUD (38 anak), TK (67 anak), SD (213 anak), SMP (252 anak), SMA (42 anak), dan SLB (808 anak) dengan total 1.420 siswa. Untuk jumlah GPK adalah jenjang SD 241 orang, SMP 39 orang dengan total 280 orang.

"Harapan kita, dari pembelajaran jarak jauh atau PJJ maupun online learning itu, segera berangsur rangsur normal kembali ke pembelajaran tatap muka 100 persen. Alhamdulillah, pembelajaran pendidikan di Kabupaten sudah mulai normal dengan PTM terbatas," kata Adi.

"Sudah dimulai semestar II tahun ajaran 2021 sampai 2022 kemarin dan dilanjutkan sampai sekarang. Harapan kita nanti, sehingga pendidikan aklak, budi pekerti, penguatan kompetensi literasi kembali seperti semula," pungkasnya. (ris/mar)

Baca Juga: Warga Wonocolo Sidoarjo Digegerkan Penemuan Bayi Laki-laki dalam Rumah Kosong

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO