Wujudkan Kabupaten Jember Zero Stunting, Gus Firjoun Pimpin Rakor TPPS

Wujudkan Kabupaten Jember Zero Stunting, Gus Firjoun Pimpin Rakor TPPS Ketua TPPS Kabupaten Jember M. Firjoun Barlaman saat membuka rapat koordinasi TPPS tingkat kabupaten di BSG Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Jember M. optimis bisa segera mewujudkan zero stunting. Hal tersebut ia sampaikan usai rapat koordinasi TPPS tingkat kabupaten yang dihadiri oleh 2.079 orang personel di Balai Serba Guna (BSG) Jember, Kamis (8/12).

"Ketika semua ini bergerak dalam satu langkah, apa pun insya Allah akan mudah kita tangani," ujarnya.

Baca Juga: Menteri PPPA Bahas Stunting di Jember

Menurutnya, angka prevelansi stunting di Jember saat ini sudah berhasil ditekan hingga 6,14 persen. Angka tersebut jauh lebih banding dibanding dengan target nasional, yakni 14 persen. Begitu juga jika dibandingan dengan prevalensi stunting di Jawa Timur yang masih di angka 23,5 persen.

Karena itu, Firjoun berharap dari rakor ini, TPPS Jember bisa terus memacu semangat untuk mewujudkan zero stunting sesegera mungkin.

"Ini lebih digalakkan lagi, dibekali dengan inovasi, dengan KIE, komunikasi informasi dan edukasi, saya yakin nanti akan lebih cepat lagi," imbuhnya.

Baca Juga: OPM Jember, Gubernur Khofifah Pastikan Harga Bahan Pokok di Jawa Timur Stabil dan Stoknya Terkendali

Ia mendorong kader penggerak dan tim pendamping keluarga (TPK) melakukan update data stunting secara cepat dan akurat. Sebab, merekalah ujung tombak penanganan stunting.

"Ini penting, karena kadang ada stunting yang kemudian di situ tidak terdata. Kita kadang keliru strategi karena data tidak valid," tuturnya.

Sebagai suntikan energi bagi para personel yang bergerak pada TPPS, wabup menegaskan sudah menyiapkan jaminan sosial bagi mereka. Yakni dengan mengikutsertakan pada BPJS Ketenagakerjaan sebagai wujud perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan mereka.

Baca Juga: Anggota DPR ini Ingin Bertemu Bupati Jember

"Ini penting karena kerjanya mereka juga berat dan di lapangan risikonya juga banyak. Termasuk seragam juga, orang kalo pakai seragam kan bangga juga," pungkasnya. (yud/bil/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO