Ustadz Curang, Catut Kiai Hasyim Asy'ari Serang Maulid Nabi, Ini Jawaban Telak Cucu Hadratussyaikh

Ustadz Curang, Catut Kiai Hasyim Asy Ustdaz Yazir Hasan (kiri, berkopyah putih) saat menyampaikan permintaan maaf kepada umat Islam, terutama warga NU. Utadz berjenggot itu didampingi Kepala Desa Fahrurrozi saat menyampaikan maaf kepada masyarakat, terutama umat Islam. Foto: ist

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com – Ekspresi kecintaan umat Islam terhadap Rasulullah SAW lewat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW terus mendapat gangguan dari ustadz-ustadz Wahhabi. Celakanya, mereka menyerang Maulid Nabi dengan cara curang, menyebar fitnah dan kebohongan. Salah satu contoh video yang mengatasnamakan Madura.

Ustadz berjenggot itu mengatakan bahwa Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari, pendiri Pesantren Tebuireng dan Nahdlatul Ulama (NU), mengingkari Maulid Nabi SAW. Bak orang alim ia saat khutbah Jumat mengatakan bahwa ada kebenaran yang tersembunyi dalam ajaran Kiai Hasyim Asy’ari. Ia kemudian menyebut Kitab karangan Kiai Hasyim Asy’ari. Yaitu Kitab At-Tanbihat al Wajibat li may-Yashna' al Maulid bi-Munkarat.

Baca Juga: Roadshow Polda Jatim Ajak Insan Media se-Madura Jaga Kondusifitas Pilkada Serentak 2024

“Selama ini ada kebenaran tersembunyi.Yaitu Kiai Muhammad Hasyim Asy’ari, pendiri NU sekaligus pendiri Pondok Pesantren Tebuireng mengingkari dengan keras adanya perayaan Maulid Nabi,” kata Yazir Hasan dengan nada tinggi.

“Kiai Hasyim Asy’ari, Kiai Hasyim Asy’ari, pendiri NU, pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, mengingkari dengan keras adanya perayaan Maulid Nabi,” kata Yazir Hasan lagi berapi-api.

Menurut Yazir Hasan, selama ini orang Islam Indonesia telah dibohongi agar kita mengadakan perayaan Maulid Nabi.

Baca Juga: Kebakaran Bubarkan Acara Maulid Nabi di Rumah Warga Kecamatan Kota Pamekasan

Video berdurasi 2 menit 54 detik itu pun heboh. Warga Madura langsung protes dan unjuk rasa. Bukan saja karena Yazir Hasan dianggap menyerang para pecinta Rasulullah SAW tapi juga karena ustadz berjenggot itu dianggap curang dan tak paham baca kitab. Terutama kitab yang dikarang Kiai Hasyim Ay’ari.

(KH Fahmi Hadziq (Gus Fahmi). Foto: istimewa)

Baca Juga: Dituntut 4 Tahun Penjara, Terdakwa Kasus Narkoba di Pamekasan Bakal Banding

Yang pasti, gara-gara video Yazir Hasan itu umat Islam – terutama warga NU – resah. “Ustadz-ustadz jenggot Wahhabi selalu bikin ulah. Mereka selalu bikin resah masyarakat dengan narasi agama kebohongan. Ini bisa menimbulkan ketegangan sosial,” kata Hj Maimunah Saroh, warga Madura yang tinggal di Surabaya, Jumat (27/1/2023).

"Yang salah yang mengundang. Kenapa ustadz seperti itu masih diundang saja," tambah Maimunah Saroh tak habis piikir.

Untungnya, KH Fahmi Hadziq (Gus Fahmi), cucu Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari, cepat memberikan tanggapan. Gus Fahmi meragukan Yazir Hasan pernah mengaji atau mengkaji Kitab At-Tanbihat al Wajibat li mas-Yashna' al Maulid bil-Munkarat.

Baca Juga: Khofifah Didoakan Dua Putra Pendiri NU dan Pengasuh PP Sidogiri Jadi Gubernur Dua Periode

Kenapa? “(Karena) tanpa membuka kitab pun. Sebodoh-bodohnya umat Islam, dengan membaca judulnya saja, kitab Attanbihat al Wajibat limay-Yashna' al Maulid bil-Munkarat, kita sudah tahu. Arti dari judul kitab ini adalah peringantan yang wajib bagi orang-orang yang merayakan Maulid dengan kemunkaran,” katanya.

Artinya, Hadratussyaikh Kiai Hasyim Asy’ari memperingatkan bahwa dalam merayakan Maulid itu tak boleh dengan cara kemunkaran seperti tayuban, taruhan (judi), joget-joget, dangdutan dan sebagainya.

“Jadi tidak ada kalimat yang menyatakan bahwa Mbah Hasyim itu mengharamkan, mengingkari dengan keras, apalagi sampai ditutup-tutupi. Karena itu, mohon kepada umat Islam, khususnya warga Nadhliyin, tak perlu terpengaruh dengan apa yang disampaikan ustadz tersebut,” kata Gus Fahmi yang kepala Pondok Pesantren Putri Tebuireng Jombang Jawa Timur.

Baca Juga: ​Peringatan Maulid Nabi di Ponpes Sabiul Muttaqien, Khofifah: Gravitasi Kuat Syafaat Rasul

(Warga Madura Jawa Timur saat mendemo Yazir Hasan. Foto: istimewa)

Gus Fahmi menganjurkan agar umat Islam tetap merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW karena berpahala. Apaalgi kalau disertai dzikir dan shalawat kepada Nabi Muhmmad SAW.

Baca Juga: Dikenal Loman Sejak Lama, Cawabup Mimik Idayana Buka Warling Gratis saat Perayaan Maulid Nabi

Sementara informasi tyang diterima BANGSAONLINE, Yazir Hasan, si ustadz yang kini dihujat banyak orang itu langsung meminta maaf. Ia bahkan dalam satu hari minta maaf sampai dua kali: pagi dan sore. Saat minta maaf ia didampingi kepala desa setempat, Kepala Desa Nyalabu Laok, Kecamatan , Fathurrozi. Yazir Hasan memang menyampaikan permintaan maaf itu di rumah kepala desanya.

Ia mengaku salah. “Apa daya kekhilafan saya,” kata Yazir Hasan.

Baca Juga: Peringati Maulid Nabi Muhammad, Polres Kediri Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim

(Yazir Hasan saat khutbah Jumat. Foto: istimewa)

Saat minta maaf Yazir Hasan tampak loyo. Padahal saat khutbah Jumat dia dengan lantang menyatakan ada kebenaran yang disembunyikan. Ia menyampaikan dengan lantang dan menggebu.

Ia juga mengatakan bahwa dengan kasus ini ia merasa tak enak badan alias greges. Bahkan istrinya menangis. “Istri saya mencucurkan air mata,” kata Yazir Hasan menghiba sambil berharap klarifikasi dan permintaan maafnya diterima umat Islam. (tim)

Baca Juga: Pria di Pamekasan Perkosa Anak Tiri yang Masih SMP hingga Hamil 4 Bulan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO