KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Abdullah Abu Bakar, menekankan bahwa Pemkot Kediri terus berkomitmen membangun secara bersama-sama, mulai dari fisik hingga sumber daya manusia.
Ia mengungkapkan hal tersebut saat saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2024 Kecamatan Pesantren, Rabu (8/2/2023).
BACA JUGA:
- Gandeng HWDI, Pemkot Kediri Gelar Pelatihan Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas
- Uji Coba Makan Siang Gratis di Kediri, Banyak Siswa Minta Tambah Sambal ke Bupati Dhito
- Upayakan SDI dan Data Berkualitas, Pemkot Kediri dan BPS Kembali Gelar Pembinaan Statistik Sektoral
- Coin Emas 2024: Kompetisi Bahasa Inggris Terbesar di Kota Kediri Sukses Digelar
"Kita membangun bersama-sama melalui Prodamas dan yang besar-besar atau di tengah kota kami yang membangun. Saya mohon Bapak Ibu semua membantu agar pembangunan yang kita lakukan berjalan lancar dan manfaat yang dirasakan masyarakat semakin besar. Alhamdulillah, Prodamas menjadi pengungkit kampung-kampung di Kota Kediri," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, ia juga meminta untuk fokus menangani masalah stunting. Berdasarkan data, ada 864 balita stunting di Kota Kediri. Di Kecamatan Mojoroto 240 balita, di Kecamatan Kota 321 balita, dan Kecamatan Pesantren 303 balita.
Ada 10 lokus stunting Kota Kediri tahun 2023, yakni, Kelurahan Gayam, Kelurahan Bandar Lor, Kelurahan Bandar Kidul, Kelurahan Semampir, Kelurahan Ringinanom, Kelurahan Tosaren, Kelurahan Manisrenggo, Kelurahan Bangsal, Kelurahan Tempurejo, dan Kelurahan Blabak. Hanya satu kelurahan yang zero stunting, yaitu Kelurahan Pakelan.
"Kita harus tahu titiknya di mana yang ada balita stunting ini. Pak Presiden berpesan anak-anak stunting ini jangan hanya diberi biskuit. Pemberian gizi ini harus seimbang. Melalui posyandu kita beri makanan bergizi," ujarnya.