Pemkot Probolinggo Launching Satgas Pencegahan Korupsi

Pemkot Probolinggo Launching Satgas Pencegahan Korupsi Launching Satgas Pencegahan Korupsi di Kota Probolinggo.

KOTA PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Wali Kota , Habib Hadi Zainal Abidin, punya cara khusus untuk mencegah terjadinya dil lingkungan pemerintahannya. Salah satu inovasi yang dilakukan dengan melakukan Launching Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Korupsi di lingkup Pemkot .

Menariknya, launching Satgas Pencegahan Korupsi itu dihadiri langsung Wakil Ketua , Alexander Marwata; Sekertaris Satgas Saber Pungli, Irjen dr. Andry Wibowo, yang juga Staf Ahli Edeologi dan Konstitusi Kemenkumham RI; Kepala Perwakilan BPK Jatim, Karyadi, Kepala Perwakilan BPKP Jatim, Abul Chair, jajaran Forpimda, Kepala OPD dan seluruh perwakilan OPD dilingkungan Pemkot setempat.

Baca Juga: Pj Wali Kota Probolinggo Gelar Audiensi dengan OPD

Selain memberikan arahan dan tanggapan atas launching Satgas Pencegahan Korupsi, Alexander Marwata dan Irjen Andry Wibowo juga bersama-sama wali kota ikut melaunching Satgas pencegahan yang dibentuk secara simbolis menekan panen sidik jari.

Menurut wali kota, tujuan dibentuknya Satgas untuk melakukan pencegahan atau kecurangan pada setiap OPD pemerintah agar tidak melakukan tindakan yang mengarah ke tindak pidana .

"Nantinya, Satgas ini menyusun rencana pelaksanaan aksi pencegahan , menyusun kebijakan dan pedoman dalam penerapan rencana pengendalian kecurangan ( Fraud Control Plan) pada unit kerja yang dibentuk, melaksanakan aksi pencegahan ditiap OPD serta memastikan terwujudnya eksistensi dan implementasi 10 atribut kecurangan," tuturnya.

Baca Juga: Jalani Sidang Perdana, Begini Dakwaan Jaksa KPK ke Bupati Sidoarjo Nonaktif

Ia berharap dibentuknya Satgas ini dapat mewujudkan Kota bersih dari Korupsi. "Karena, ini adalah amanah masyarakat Kota . Namun, tekad ini tak akan terwujud tanpa ada kekompakan bersama," imbuhnya.

Wakil Ketua , Alexander Marwata mengapresiasi langkah Walikota dalam membentuk Satgas Pencegahan Korupsi. Menurutnya, pencegahan harus dimulai dari diri sendiri dulu.

"Kita harus melakukan pencegahan dari diri sendiri dulu. Karena, kalau kebutuhan kita sudah terpenuhi. Mestinya, tidak perlu . ASN sudah punya gaji cukup diatas UMK. Kalau, kebutuhan dasar sudah terpenuhi. Mestinya, keinginan harus kita cegah untuk yang aneh-aneh dan semua keinginan harus berimbang dengan kebutuhan," tegasnya.

Baca Juga: Kanwil Kemenkumham Jatim Ajak Stakeholder Terlibat dalam Survei Penilaian Integritas

Alexander juga menyinggung soal LHKPN para pejabat negara. Menurutnya, Walikota harus punya LHKPN khusus di Kota . Sehingga, Walikota tahu gaya hidup para pejabatnya.

"Harus ada LHKPN secara internal. Itu, untuk memonitoring atau sebagai alat kontrol gaya hidup seseorang pejabat. harus ada di daerah LHKPN. Saya kan sering buka LHKPN, ada pejabat yang punya tanah 56 bidang. Saya ndak habis fikir, punya rumah atau bidang lebih dari 5 rumah. Saya bingung, apa maksudnya. Saya ndak tahu, itu untuk investasi atau sebagai sarana menyembunyikan hasil nya," katanya.

Alexander juga menyambut baik launching satgas pencegahan ini. "Upaya untuk mencegah dan membangun budaya kejujuran. Lewat perbaikan sistem, titik-titik mana yang menimbulkan harus diperbaiki. Terutama, pada pengadaan barang dan jasa. Perbaiki sistemnya, sehingga mereka tidak akan melakukan .

Baca Juga: KPK Siap Ladeni Praperadilan Bung Karna

Sementara, Staf Ahli Ediologi dan Konstitusi Kemenkumham, Irjen Pol Andry Wibowo juga mengapresiasi inovasi Walikota Habib Hadi dengan membentuk Satgas Pencegahan Korupsi itu.

Karena, lanjutnya ini sebuah ikhtiar untuk melakukan langkah amar makruf dan nahi mungkar dalam mencegah maupun kecurangan.

"Ini sebuah mitigasi untuk menekan kecurangan di Kota . Saya mewakili Pak Menkopolhukam, Mahfud MD tidak bisa hadir, karena ada acara di Jogya. Intinya, saya sangat mengapresiasi dan menyambut baik satgas ini," tegasnya.

Baca Juga: Sidang Kasus Pemotongan Insentif ASN Sidoarjo: Jaksa Tolak Pledoi Siskawati

Ketua Perwakilan BPK Jatim, Karyadi mengatakan dirinya sepakat dengan ide Walikota untuk membentuk Satgas pencegahan. Dibentuknya Satgas ini harus ada dua sisi berkaitan yakni sosialisasi dan edukasi.

"Edukasi terkait pencegahan yang ada. Sehingga, mereka harus benar-benar tahu terkait semua aturan keuangan negara. Karena, kwatir mereka pura-pura tidak tahu.

BPK mendukung atas terbentuknya satgas pencegahan . Kita tahu, musuh bersama," ujarnya. (ndi/mar)

Baca Juga: Terjerat Kasus Korupsi Dana Desa Rp721 Juta, Eks Kades Sidodadi Paiton Ditahan Kejari Probolinggo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Resmi Dipecat! Novel Baswedan dkk Letakkan Kartu Identitas KPK':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO