Sukses Budi Daya Melon Konsep Greenhouse, Perangkat Desa Tanjangawan Beberkan Resepnya

Sukses Budi Daya Melon Konsep Greenhouse, Perangkat Desa Tanjangawan Beberkan Resepnya Perangkat Desa Tanjangawan Ahmad Mahdi menunjukkan hasil budi daya melon jenis golden di greenhouse miliknya. Foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Perangkat , Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Ahmad Mahdi, sukses melakukan jenis golden dengan konsep untuk menambah penghasilannya. Mahdi pun tak segan membeberkan rahasia suksesnya.

Mahdi menanam melon di lahan sekira rumah seluas 250 meter. Dalam kurun waktu 70 hari, melon-melon itu berbuah dan siap panen.

Baca Juga: Lewat Metode Budi Daya Greenhouse, Produksi Melon di Lamongan Meningkat

Dalam sekali panen, Mahdi mendapatkan uang hingga Rp16 juta. Sukses itu berkat tekad kuatnya dalam membagi waktu sebagai perangkat desa dan menyalurkan kegemarannya bertani.

Mahdi melakukan penyiraman sebelum berangkat dan sepulang bekerja sebagai Kaur TU dan Umum di Balai . Dia bersama istrinya sudah menekuni pertanian, terutama tanaman padi dan tomat.

Karena hasilnya kurang maksimal akibat banyak hama di sawah, ia kemudian belajar dengan konsep .

Baca Juga: Pemdes Randuagung Gresik Budidaya Melon Luna Maya di Wisata Ecopark

"Awalnya saya belajar ke beberapa pem yang sukses. Setelah tahu ilmunya, saya akhirnya mencoba mempraktikkan," ungkapnya Mahdi, Kamis (8/6/2023).

Sebagai langkah awal, ia menanam 700 bibit melon di lahan 250 meter persegi. Modal yang dikeluarkan untuk bibit, media tanam, dan nutrisi sekira Rp4 juta.

"Saya butuh sekitar 70 hari untuk bisa panen melon. Alhamdulillah, sebelum panen sudah banyak orang yang pesan," katanya.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Ajak Cucu Tanam dan Panen Golden Melon di Green House Masjid Al Akbar

Dari 700 bibit melon yang ditanam bisa menghasilkan sekitar 1 ton buah melon. "Per kilo saya jual Rp 16 ribu. Sehingga menghasilkan uang Rp16 juta," tuturnya.

Mahdi menyatakan menanam melon dengan konsep memiliki banyak kelebihan dibanding cara konvensional. Salah satunya, terhindar dari hama tikus atau hewan lainnya karena seluruh sisi ditutup plastik.

"Pembuatan butuh modal hampir Rp25 juta, namun hasilnya sebanding dengan uang yang didapat," terang Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Ujungpangkah ini.

Baca Juga: Resmikan Green House Masjid Al-Akbar, Khofifah Lakukan Panen Perdana dan Cicipi Golden Melon

"Saya sangat senang ternyata banyak warga dan anak sekolah yang berkunjung untuk sekadar melihat-lihat maupun berfoto dengan melon di ," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Tanjangawan, Anang Ma'ruf mengaku senang atas inovasi yang diilakukan perangkat desanya dalam mengembangkan dan meningkatkan perekonomian di bidang pertanian.

"Apa yang dilakukan Pak Mahdi ini patut dijadikan contoh bagi warga lainnya. Mudah-mudahan mampu menambah penghasilan para petani," harapnya.

Baca Juga: Serius Kembangkan Produk Holtikultura, Pemkab Lamongan Gelar Panen Raya Melon Megilan

Ia menambahkan, adanya dengan konsep ini menjadi hal baru di wilayahnya. Sehingga tak heran banyak orang penasaran untuk melihat dan berfoto ria. (hud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO