Musyawarah Reboan, Forum Rembug Pendukung Anies Baswedan

Musyawarah Reboan, Forum Rembug Pendukung Anies Baswedan Sekjen Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI), Raharja Waluya Jati. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sekjen Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI), Raharja Waluya Jati, mengatakan bahwa Musyawarah Reboan dapat menjadi forum bersama masyarakat untuk membahas berbagai permasalahan sosial setempat. 

Ia menyebut, beberapa teknis pelaksanaan agar agenda tersebut berjalan optimal, yakni acara digelar setiap minggu pada hari Rabu dan diadakan di tempat atau rumah warga, serta dihadiri masyarakat pendukung Anies Baswedan. Adapun topik musyawarah diskusi dapat mengenai persoalan bersama di desa atau masalah nasional yang sedang aktual.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ultah ke-63, Prabowo, Khofifah, hingga Anies Ucapkan Selamat

“Nanti hasil musyawarah tersebut dapat diinformasikan dengan mengisi form di web reboan.id/report, yang juga memuat tata cara pelaporan kegiatan,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Senin (24/7/2023).

Jati menambahkan, peserta musyawarah juga dapat mengirim pesan ke WhatsApp di nomor 0881-0824-9100-8 atau 0881-0824-9028-8, dengan format nama pelapor dan nomor WA serta alamat lengkap pelaksanaan. Selain itu juga dituliskan hasil Musyawarah Reboan dan foto kegiatan.

Jati mengajak setiap pendukung Anies Baswedan yang berada di sekitar lokasi Musyawarah Reboan dapat ikut berpartisipasi dan menghidupkan diskusi antar warga tersebut. Musyawarah Reboan merupakan ruang guyub di tingkat masyarakat, di mana budaya guyub tersebut terkikis modernisasi.

Baca Juga: Cawe-Cawe Jokowi Jilid II, Disebut Jegal Anies dalam Pilgub DKI 2024

Dalam prosesnya, kegiatan ini memurnikan nilai demokrasi yang selama ini terdistorsi, sehingga masyarakat pada umumnya memandang demokrasi hanya sebatas berbicara politik saja. Selain menangkap keresahan masyarakat pada persoalan sosial, kegiatan ini juga menggalang dukungan masyarakat setempat.

“Proses ini sebenarnya memaknai kembali demokrasi sebagai proses substansial, alih-alih sebagai proses elektoral apalagi transaksional. Tetapi di saat bersamaan metode ini bisa direplikasi dan dikerjakan oleh siapapun,” urai Jati. (mdr/sis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO