Bupati Malang Sanusi (tengah) menyerahkan gunungan ke Ki Dalang Purbo Nasikin Dipocarito sebagai tanda dimulainya wayang kulit.
"Bisa jadi pengingat supaya ingat, bahwa dalam kehidupan ditata oleh Yang Maha Kuasa. Manusia dalam kehidupan ini sebagai pelaksanaan ikhtiar, dan penentu hasilnya adalah Allah SWT," katanya.
Sementara Kepala Desa Pujon Kidul Ismail Mahfud Said mengatakan kegiatan ini menjadi yang pertama sejak absen selama tiga tahun terakhir karena pandemi Covid-19.
"Tahun ini, rangkaian acara di antaranya parade ublik, kirab budaya, dan gema sholawatan sebagai bentuk tasyakuran. Semoga warga masyarakat Desa Pujon Kidul guyub rukun, bersama-sama memeriahkan selamatan desanya. Rangkaian acara dibiayai murni PAD dari pendapatan Wisata Cafe Sawah Pujon Kidul dan beberapa sponsor pendukung," terang kades.
''Semoga semua masyarakat Pujon Kidul sehat walafiat, tidak ada yang sakit, rezekinya tambah banyak, duitnya gak habis-habis," harapnya.
Dalam acara tersebut, Bupati Malang menerima gunungan dari Kades Pujon Kidul yang kemudian diserahkan ke Ki Dalang Purbo Nasikin Dipocarito sebagai simbol dimulainya pagelaran wayang kulit berlakon Semar Mbagun Kayangan. (dad/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
