11 Warga Binaan Lapas Kelas II A Sidoarjo Suspek TBC

11 Warga Binaan Lapas Kelas II A Sidoarjo Suspek TBC Beberapa warga binaan Lapas Sidoarjo, saat menjalani skrining TBC oleh Nakes Lapas Sidoarjo.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Tenaga kesehatan Lapas Sidoarjo gencarkan screening massal TBC (Tuberkulosis) dan Rontgen dada bagi para warga binaan di Lapas Kelas II A Sidoarjo, Kamis (24/8/2023).

Hasil tersebut, mendeteksi sebanyak 1 narapidana terindikasi positif TBC dan akan dilakukan penanganan serius oleh Tenaga Lapas Sidoarjo.

Baca Juga: Terbantu Kacamata Gratis, Didik Warga Kota Kediri Puas dengan Layanan JKN

Kasi Registrasi Lapas Sidoarjo, Adi Muhardian Santoso mengatakan, kegiatan tersebut dalam setiap harinya diikuti 200 warga binaan yang mendapatkan screening dan rontgen, terakhir pada hari ini berjumlah 1121 warga binaan.

"Untuk saat ini, 1121 narapidana telah selesai di rontgen. Awal kan screening, lalu lanjut ke rontgen, jadi semua narapidana di Rontgen walaupun dari hasil screening awal dia suspek atau tidak," ujarnya.

Menurut Adi, sebelumnya ada kasus saat narapidana di screening tidak ada mengarah ke suspek TBC. Namun, saat di rontgen, ternyata suspek TBC.

Baca Juga: Ingin Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit? RSU Kusuma Pamekasan Perkenalkan Metode ILA WELA

"Untuk hasil yang suspek 304, dari hasil suspek itu nanti akan ditindak lanjutin dari tim kesehatan untuk pengambilan dahak dikirim ke RSUD untuk pengecekan kembali tes dahak," ungkapnya.

Sementara ini, dari hasil tes dahak, ternyata ada 11 narapidana terjangkit TBC.

"Narapidana yang positif diharuskan minum obat rutin dalam masa pemulihan dan saat ini sedang menjalankan isolasi," imbuhnya.

Baca Juga: Anti Belang, ini Tips Memilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif

Ia menjelaskan, masa isolasi maksimal 3 bulan sesuai anjuran dari dokter.

"Warga binaan yang positif kita jadikan menjadi satu kamar di lapas, kalau dipisah tidak cukup karena keterbatasan tempat," paparnya.

"Dari tenaga medis kita seminggu sekali mengontrol terkait dengan rutinitas minum obat, karena harus disiplin minum obat. Nanti tiga bulan kemudian akan kita cek rontgen kembali," pungkasnya. (cat/sis)

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim dan Menteri Kesehatan Resmikan Layanan Imunoterapi Kanker di RS Bhayangkara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Terbukti! Cara ini Basmi Kecoa di Mobil Anda':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO