Begini Cara Kepala Dinkes Trenggalek Ubah Stigma soal RSUD Panggul

Begini Cara Kepala Dinkes Trenggalek Ubah Stigma soal RSUD Panggul Kepala Dinkes Trenggalek, Sunarto.

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) , Sunarto, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan berbagai langkah agar RSUD Panggul tidak mendapatkan stigma sebagai rumah sakit rujukan. Ia menyebut, Dinkes bakal mengedukasi pada masyarakat yang sedang membutuhkan layanan kesehatan.

”Dengan edukasi semacam itu, stigma atau dan lain sebagainya kok merujuk itu saya kira bisa dinetralisir ketika kita bisa memberikan penjelasan yang terbaik,” ujarnya, Rabu (9/11/2023).

Baca Juga: Dewan Terima Aspirasi Warga Terdampak Pembangunan Jembatan di Desa Bendorejo Trenggalek

Pernyataan ini sengaja disampaikan karena sebelumnya Ketua Komisi IV DPRD , Sukarodin, menyampaikan kekhawatirannya jika pada akhirnya RSUD Panggul dikenal masyarakat sebagai rumah sakit rujukan.

"Pada prinsipnya, semua layanan akan disampaikan pada masyarakat dan diukur dengan kemampuan layanan kesehatan yang dimiliki oleh RSUD Panggul. Ketika kami malah melakukan yang tidak sesuai kompetensi itu, malah yang tidak baik,” urai Sunarto.

Menurut dia, keberadaan RSUD Panggul disambut antusias oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, meski saat ini fasilitas kesehatan terkait memiliki keterbatasan layanan, namun yang terpenting bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.

Baca Juga: 45 Anggota DPRD Trenggalek 2024-2029 Resmi Dilantik, Bupati Ucapkan Selamat dan Apresiasi

Saat ini, kata Sunarto, dokter spesialis yang ada di RSUD Panggul yakni dokter patologi dan radiologi. Sementara untuk dokter anak dan bedah belum ada, tapi untuk dokter penyakit dalam dan obgin sudah ada.

Kendati demikian, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 56 disebutkan sebuah rumah sakit minimal memiliki dokter bedah, anak, penyakit dalam, dan kandungan. Lalu, ditambah 3 penunjang, yaitu anastesi kemudian patologi klinik dan radiologi

Berbicara tentang jumlah tenaga medis yang ada di RSUD Panggul, Sunarto mengatakan bahwa saat ini jumlah tenaga medis berjumlah 52 orang.

Baca Juga: Penjelasan Wakil Ketua DPRD Trenggalek soal Hasil Rapat Koordinasi

“Sebenarnya kalau untuk optimalnya dengan 2 spesialis sebenarnya sudah bisa berjalan,” pungkasnya. (adv/man/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sakit Hati Gara-Gara Diselingkuhi Istri, Rumah ini Dihancurkan Suami':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO