Gubernur Khofifah Optimalkan Penyaluran Bansos dan Sejumlah Program Pengentasan Kemiskinan

Gubernur Khofifah Optimalkan Penyaluran Bansos dan Sejumlah Program Pengentasan Kemiskinan Komitmen Pemprov Jawa Timur dalam pengentasan kemiskinan oleh Gubernur Khofifah (dok. ist)

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Pemprov , berkomitmen terus fokus menurunkan angka

Dalam hal ini, salah satu upaya yang dilakukan yakni melalui berbagai program Bantuan Sosial ().

Baca Juga: Disambut Doa, Khofifah Ajak Santri Ponpes Al Anwar Bangkalan untuk Tempuh Pendidikan yang Tinggi

Penyaluran itu di antaranya disalurkan melalui beberapa program pengentasan .

Yakni dengan memperluas pelayanan dan jangkauan kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). 

Gubernur , berharap tersebut menjadi jalan menurunkan angka di .

Baca Juga: Ikhtiar Menangkan Khofifah-Emil, DPW PKS Jatim Konsolidasikan Kader

"Untuk mewujudkan Sejahtera, Berkah dan Harmoni yang tertuang dalam Nawa Bhakti Satya, berbagai upaya telah kami lakukan. Salah satunya dengan menyalurkan berbagai bantuan sosial," ujar Gubernur , Senen (8/1/2024).

Gubernur menjelaskan beberapa langkah yang dilakukan untuk menurunkan .

Antara lain menurunkan beban pengeluaran rumah tangga miskin, meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin, dan menekan angka di daerah kantong .

Baca Juga: Khofifah: Terima Kasih Kontribusi Muhammadiyah dalam Peningkatan Kualitas SDM

"Langkah ini kami lakukan sebagai bentuk sapaan sekaligus sebagai bentuk intervensi sektor sosial yang memang perlu ada penguatan," jelasnya.

Penurunan beban pengeluaran rumah tangga miskin diwujudkan melalui Program Keluarga Harapan () Plus dan Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD). Yang mana pengelolaannya di bawah Dinas Sosial Provinsi .

Plus bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang memiliki anggota keluarga lansia di atas 70 tahun. 

Baca Juga: Khofifah-Emil Sowan ke Muhammadiyah

Masing-masing lansia yang menjadi penerima manfaat (PM) Plus menerima bantuan sebesar Rp2 juta per tahun yang dibagi dalam empat tahap penyaluran.

Pada tahun 2019-2022, program ini menyasar 50.000 lansia per tahun, kemudian pada tahun 2023 sasaran program ini bertambah menjadi 55.000 lansia. Total 255.000 lansia telah menerima program plus.

Plus ini adalah upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi lansia kurang mampu, sekaligus sebagai upaya agar lansia terawat dan tercukupi kebutuhannya. Para lansia kurang mampu ini termasuk masyarakat rentan yang harus mendapat perhatian dari pemerintah,” ungkap .

Baca Juga: Dilantik Jadi Ketua DP HKTI Jatim, Khofifah Bertekad Wujudkan Smart Village dan Sejumlah Program

Lebih lanjut dijelaskan , untuk program ASPD merupakan Bantuan Sosial () yang diberikan kepada penyandang disabilitas berat. 

Program ini pertama kali dilaksanakan pada 2020 yang disalurkan untuk 3.000 Penerima Manfaat (PM). Selanjutnya, pada tahun 2021-2023, jumlah PM bertambah menjadi 4.000 PM per tahun.

"Masing-masing PM mendapatkan Rp3,6 juta per tahun yang disalurkan dalam empat tahap, sekitar 15 ribu orang telah menerima manfaat program ini,"ucapnya.

Baca Juga: Fadli Zon Lantik Pengurus DPD HKTI Jatim, Khofifah Dorong Gerakan Kembali ke Desa

Selain itu, terang , untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin, Dinsos memiliki program percepatan penurunan ekstrem, Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang, bansos Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), pengembangan kewirausahaan bagi eks klien UPT, bantuan stimulan untuk klien UPT, dan Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT).

"Kami juga menjalankan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin," ucapnya.

Secara khusus, lanjut , untuk program percepatan penurunan ekstrem, Dinsos telah menggelontorkan bantuan sebesar Rp1,5 juta untuk modal usaha kepada keluarga yang mengalami ekstrem. 

Baca Juga: Di Haul ke-13 KH Ahmad Zamachsyari, Khofifah Didoakan Lanjutkan Pimpin Jawa Timur

Pada tahun 2023, bantuan ini diberikan kepada 15.374 PM di 15 kabupaten.

"Alhamdulillah program ini sudah menyasar lebih dari 15 ribu PM di 15 Kabupaten di ," katanya.

Sedangkan bansos KUBE diberikan kepada 1.111 PM se-. Masing-masing PM memperoleh bantuan sejumlah Rp3 juta untuk mengembangkan usahanya.

Baca Juga: Barisan Loyalis Gus Dur Lumajang Deklarasi Dukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024

Sementara, bantuan WRSE diberikan untuk modal usaha. Tahun 2023, bantuan ini didistribusikan kepada 540 PM, masing-masing mendapatkan 3 juta.

Di tahun 2023, ungkap , Dinsos juga memberikan bantuan kepada 100 orang eks klien UPT untuk pengembangan usaha. Setiap PM menerima bantuan sebesar Rp5 juta. Kemudian, ada pula bantuan stimulan usaha untuk klien UPT sebanyak 713 PM, di mana setiap PM mendapatkan bantuan sebesar Rp5 juta.

"Untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin, melalui Dinsos kami juga menyasar eks klien UPT kami beri bantuan untuk pengembangan usaha, juga bantuan stimulan untuk klien UPT," tegasnya.

Sementara itu juga ada program BLT DBHCHT yang diberikan kepada buruh pabrik rokok lintas wilayah di . Di tahun 2023, bantuan ini disalurkan kepada 9.156 PM dan masing-masing PM menerima BLT sebesar Rp1,5 juta.

Selain itu untuk menurunkan angka di , Pemprov melakukan intervensi di daerah kantong melalui program percepatan penurunan ekstrem. 

Serta upaya mitigasi di wilayah rawan bencana dan tanggap darurat di daerah terdampak bencana.

"Saya sampaikan bahwa menyapa saudara-saudara kita yang tinggal di daerah rawan bencana juga akan berdampak, apalagi ketika terjadi bencana di daerah tersebut, maka upaya tanggap darurat dan mitigasi akan sangat membantu mereka,"

Di sisi lain, lanjut , untuk menyukseskan berbagai program berjalan sukses, pilar-pilar sosial juga aktif dilibatkan. 

Utamanya pelibatan Tagana secara masif untuk melakukan upaya mitigasi bencana kepada masyarakat.

"Kepada masyarakat terdampak bencana, Dinsos selalu men-support dengan mendirikan dapur umum dan memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP)," kata .

Berbagai upaya tersebut pun membuahkan hasil. menyampaikan, berhasil menurunkan angka ekstrem sangat signifikan bahkan di bawah rata-rata nasional. Kemiskinan ekstrem pada tahun 2021 sebesar 2,23 persen, Maret 2022 sebesar 1,8 persen, September 2022 sebesar 1,56 persen, dan Maret 2023 sebesar 0,82 persen.

Selain itu, berdasarkan data BPS persentase penduduk miskin di per Maret 2023 sebesar 10,35 persen, turun sebesar 0,14 persen poin terhadap September 2022 yaitu di angka 10,49 persen. Dan turun sebesar 0,03 persen poin dibandingkan Maret 2022 yaitu 10,38 persen.

“Ini berkat kerja keras kita semua, termasuk pilar-pilar sosial yang telah ikut serta bersama-sama menurunkan . Kerja keras pilar sosial telah menunjukkan hasil yang luar biasa, terima kasih kepada pilar-pilar sosial yang telah bekerja dengan luar biasa” tandasnya.

Tak berhenti di situ, lanjut , guna mewujudkan bhakti ke-5 Nawa Bhakti Satya, yaitu Berkah, Pemprov melalui Dinsos memberikan bantuan permakanan kepada lembaga kesejahteraan sosial (LKS) yang menangani lanjut usia, anak, dan penyandang disabilitas. 

Pada tahun 2023, Dinsos memberikan bantuan permakanan kepada 26 LKS anak, 7 LKS lanjut usia, dan 7 LKS penyandang disabilitas.

Selain itu, Pemprov juga memberikan perhatian kepada perintis kemerdekaan, janda perintis kemerdekaan, dan keluarga pahlawan nasional. 

Di tahun 2023, Gubernur memberikan tali asih sebesar Rp2,5 juta melalui rekening Bank , serta souvenir

Sementara untuk mewujudkan Harmoni sebagai bhakti ke-9 Nawa Bhakti Satya, diimplementasikan dengan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) dan pembentukan Karang Taruna Siaga Bencana Berbasis Budaya (Kancana Berdaya) untuk penanganan bencana. 

Hingga 2023, telah terbentuk sebanyak 73 KSB yang tersebar di 32 kabupaten/kota se-. Sementara, Kancana Berdaya sejak 2019 sampai dengan 2023 telah terbentuk di 13 kabupaten rawan bencana. (dev/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Marah Lagi! Mensos Risma Bentak-Bentak Pendamping PKH, ini Tanggapan Gubernur Gorontalo':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO