PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Belum semua desa di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, menyandang status ODF (open defecation free) atau bebas buang air besar sembarangan.
Data tersebut disampaikan oleh Kabid Balitbangda Kabupaten Pasuruan, Rosalina Yunita, saat musrengbangcam tahun 2025 yang dilaksanakan pada Kamis (1/2/2024).
BACA JUGA:
- Soal Rencana Pemekaran Wilayah Kabupaten Pasuruan, DPRD dan LSM Jelaskan Skema dan Alasannya
- BLPBJ Pasuruan Tegaskan Lelang Revitalisasi Pasar Cheng Hoo Terbuka untuk Umum
- Audiensi, Format Desak Lelang Proyek Cheng Hoo Segera Selesai, Begini Tanggapan Pj Bupati
- Dokumen KUA-PPAS 2025 Siap Dibahas Sebelum Pelantikan DPRD
Menurutnya, ada sejumlah penyebab warga Kecamatan Beji masih BAB sembarangan, seperti di sungai atau saluran lainnya.
Antara lain rendahnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, belum memiliki sarana jamban sehat, juga faktor kemiskinan.
"Untuk di Kecamatan Beji ada 12 desa. Dari jumlah itu menyandang status belum ODF ada 5 desa," tuturnya.
Ia menjelaskan upaya pemkab untuk mewujudkan desa ODF di Kabupaten Pasuruan. Antara lain melalui program bantuan jamban sehat.
"Persoalannya sekarang, untuk mendukung itu semua, maka diperlukan edukasi dan peran serta dari pemerintah desa kepada masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan BAB di jamban," ujarnya.
"Percuma saja kalau sudah dibantu jamban mereka tetap BAB di sungai, maka program pemkab tidak akan tercapai," imbuh wanita yang akrab dipanggil Nita ini.
Untuk diketahui, tahun ini Pemkab Pasuruan kembali menggulirkan program bantuan jamban sehat sebanyak 2.250 KK. Bantuan tersebut diprioritaskan bagi warga kurang mampu yang belum memiliki jamban.
Ketika disinggung desa-desa diwilayah Beji yang belum ODF, Yunita tidak menjelaskan secara detail.
"Kalau untuk detail data bisa ditanyakan ke dinas perumahan dan pemukiman," tukasnya. (bib/par/rev)