Korban Gempa Bumi di Pulau Bawean Gresik Keluhkan Bantuan, Apa yang Terjadi?

Korban Gempa Bumi di Pulau Bawean Gresik Keluhkan Bantuan, Apa yang Terjadi? Puing-puing bangunan rumah warga di Pulau Bawean yang ambruk akibat dampak gempa bumi pada 22 Maret lalu.

Listen to this article

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Warga terdampak gempa bumi magnitudo 6,5 SR di Kecamatan Sangkapira dan Tambak, , Kabupaten mengeluhkan kurangnya bantuan berupa kebutuhan dasar.

Pasalnya usai gempa pada 22 Maret lalu, banyak korban yang tak mengetahui adanya bantuan, baik dari pihak pemerintah, maupun pihak ketiga (swasta).

Selain mengeluhkan bantuan kebutuhan dasar berupa makanan, korban gempa juga mengeluhkan bantuan untuk rehabilitasi fisik bangunan rumah yang rusak.

Keluh kesah para korban gempa di itu ramai menjadi perbincangan di grup media sosial (medsos).

"Hingga sekarang banyak warga yang terdampak bencana gempa tidak tahu kabar ada bantuan seperti itu, sungguh menyedihkan," ucap salah satu warga Tambak kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (31/3/2024).

Menurutnya, kepala dusun (kasun) yang ditugasi sebagai pendamping tim survei untuk mendata kerusakan rumah atau bangun milik warga terdampak gempa, tidak mengetahui bangunan kriteria rusak berat, sedang, ataupun ringan.

"Kondisi ini dikhawatirkan oleh korban gempa akan 'diplintar-plintir' soal bantuan rehabilitasi dari pemerintah," ungkapnya.

"Parahnya lagi, ada rumah-rumah yang kondisinya rusak parah dikategorikan rusak ringan oleh tim survei," sambungnya.

Tidak hanya itu, saat ini masyarakat di sedang berebut nama untuk dapat jatah bantuan sosial (bansos) dari RI.

"Alhamdulillah, korban gempa di desa-desa di Kecamatan Tambak banyak yang nggak kebagian bantuan. Mobil pengangkut bantuan sudah balik (kembali) dengan kondisi kosong," terangnya.

Karena itu, ia meminta pemerintah turun langsung mengawasi distribusi bantuan korban gempa di , baik berupa kebutuhan dasar maupun untuk rehabilitasi.

"Kami minta dilakukan pengawasan agar tidak disalahgunakan dan diselewengkan," pungkasnya.

Hepni, salah satu tokoh masyarakat di , membenarkan banyak korban gempa yang tak tahu ada bantuan dan belum dapat bantuan.

"Benar itu, dan sekarang ramai diperbincangkan masyarakat di grup-grup media sosial di Bawean," katanya.

Ia juga membenarkan sejumlah korban gempa mengeluhkan terkait pendataan rumah yang mengalami kerusakan karena tak sesuai dengan kondisi di lapangan.

"Makanya, kita ini bersama teman-teman di lapangan terus berupaya ikut mengawasi dan mengomunikasikan dengan pihak-pihak berwenang," terang mantan Sekretaris DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten tersebut.

Sementara itu, Camat Sangkapura, Umar Junid, menyatakan ada 3 jenis bantuan yang disalurkan dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak.

Yakni bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten , BPBD Pemprov Jatim, dan RI.

"Untuk bantuan dari BPBD dan Provinsi Jatim sudah kami salurkan melalui satgas bencana di desa. Sementara untuk bantuan dari RI belum disalurkan karena masih verifikasi data," katanya kepada BANGSAONLINE.com.

Adapun untuk bantuan fisik (rehabilitasi) bangunan rusak, tengah dilakukan survei oleh tim. "Bantuan fisik tengah dilakukan pendataan," tandasnya.

Sementara Camat Tambak Muhammad Nursyamsi belum memberikan keterangan.

BANGSAONLINE.com mencoba menghubungi melalui sambungan telepon, namun belum mendapat respons. (hud/van)

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO