Eksotisme Telasen Topak atau Lebaran Ketupat, Hari Raya-nya Puasa Sunnah Syawal

Eksotisme Telasen Topak atau Lebaran Ketupat, Hari Raya-nya Puasa Sunnah Syawal Ketupat dan lepet. Foto: bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Saya sengaja memakai diksi esksotis untuk memjelaskan Lebaran Ketupat. 

Kenapa? karena Lebaran Ketupat lebih banyak diwarnai produk . Selain itu – ini yang penting – Lebaran Ketupat mengandung daya tarik yang sangat khas. Sedemikian khasnya sehingga sering disalahpahami. Terutama oleh kelompok Islam formalis dan tekstual,

Baca Juga: Tradisi Lebaran yang Hanya Ada di Indonesia

Orang Madura menyebut Lebarn Ketupat itu Telasen Topak (Hari Raya Ketupat). Jadi sama dengan orang Jawa. Kenapa? Karena menu utamanya adalah ketupat dan lepet. Ketupat adalah makanan terbuat dari beras dibungkus janur kemudian direbus.

Sedangkan lepet adalah makanan yang terbuat dari ketan dicampur biji kacang panjang dibungkus janur lalu direbus.

Di Madura ketupat itu dipadukan dengan kuah adhun, menu khusus Lebaran di Madura. Selain itu ditaburi serundeng. Sedang sambalnya terdiri dari garam dan lombok saja.  

Baca Juga: Mbah Benu Minta Maaf, Bukan Telepon Allah, Netizen: Ngawur Mbah

Inilah kuah adhun dan ketupat serta lepet. Foto: bangsaonline

Kuah adhun itu isinya daging ayam dan telur dengan bumbu khas Madura. Biasanya orang Madura membuat kuah adhun hanya pada hari raya , Idul Adlha dan Telasan Topak atau Lebaran Ketupat saja.

Baca Juga: Jelang Idul Fitri, Lapas/Rutan di Jatim Tingkatkan Pengamanan

Untuk apa ketupat dan lepet itu dibuat? Tentu untuk dimakan bersama keluarga, terutama sebagai menu utama Lebaran Ketupat. Tapi tentu juga – ini yang penting - untuk disedekahkan kepada para kerabat dan tetangga. Termasuk kepada tetangga yang tak merayakan Lebaran Ketupat.

Tapi pagi saat istri saya mengantarkan ketupat, lepet dan kuah adhun, ke tetangga sebelah saya tanya. Apa tetangga sebelah yang paham keagamaannya berbeda, tak mau qunut dan tak mau wiridan usai shalat, mau ketupat dan lepet yang kita antarkan. Jangan-jangan dibuang karena dianggap bid’ah.

Ternyata jawaban istri membuat saya tertawa.

Baca Juga: Lebaran Tinggal Hitungan Hari, Ini Tips Berhijab Bagi yang Punya Pipi Tembem

“Malah tadi sudah ditunggu,” kata istri saya sembari tertawa. 

Menurut istri saya, tetangga saya itu cerita, bahwa sejak pagi sudah diprediksi bahwa nanti akan diantar ketupat, lepet dan kuah adhun. Maklum, tiap hari raya istri saya rutin mengantarkan makanan ke tetangga. 

Alhamdulillah, betapa indah bertetangga, jika sama-sama baik dan saling menghargai, betapun aliran keagamaannya berbeda.

Baca Juga: Oona Indonesia Launching Platform Digital

Sekarang ketupat dan lepet tidak hanya dibuat ibu-ibu rumah tangga. Tapi mulai banyak diperjualbelikan saat Lebaran Ketupat. Di Bangkalan, sejak pagi tadi di sekitar alun-alun Kota Bangkalan Madura banyak sekali orang berjualan ketupat dan lepet. Otomatis banyak orang datang ke tempat tersebut untuk berburu ketupat dan lepet.

Ini tentu sangat positif dari segi ekonomi. Begitu juga bagi orang yang tak sempat membuat ketupat dan lepet sendiri karena sibuk. Mereka bisa tetap menikmati ketupat dan lepet di hari Lebaran Ketupat.

Tapi kenapa kok disebut Lebaran? Bukankah dalam Islam hanya ada dua hari raya, yaitu dan Idul Adlha?

Baca Juga: Pemprov Jatim Gelar Mudik Gratis Lebaran 2024, ini Link Pendaftarannya

Ya, Disebut karena Lebaran Ketupat merupakan akhir dari serangkaian puasa sunnah Syawal. Puasa yang sangat dianjurkan dalam Islam. 

Dalam Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan, kemudian berpuasa 6 hari di bulan Syawal, maka bagi dia (gabjaran atau pahala) selama satu tahun.”

Puasa Syawal dimulai tanggal 2 Syawal. Sehari setelah . Saat dilarang berpuasa. Begitu saat Idul Adlha, dilarang berpuasa.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Warga Desa Mapper Pamekasan Gelar Tradisi Ngusar

Karena itu Lebaran Ketupat tahun ini jatuh hari ini, Rabu 17 April 2024 atau 8 Syawal 1445 H.

Alhasil, Lebaran Ketupat atau Telasen Topak sejatinya memperkuat atau mempertegas puasa sunnah Syawal. Hanya saja selama ini pembahasan Lebaran Ketupat seolah lepas dari syariat puasa sunnah Syawal. Yang dibahas hanya menu utamanya, yatiu ketupat dan lepetnya saja. 

Padahal saya yakin para pendakwah Islam terdahulu, terutama para Walisongo, yang banyak memafaatkan gerakan kultural, tujuannya adalah penegasan penting puasa sunnah Syawal. 

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman Selama Ramadhan hingga Lebaran

Orang Madura, terutama di kawasan Kwanyar, Rabesen dan daerah lain,di Bangkalan, merayakan Telasen Topak dengan berbagai acara. Antara lain menggelar semacam parade dokar hias. Dokar ini memuat warga dan hilir mudik di jalan raya. Otomatis banyak orang menonton di pinggir jalan raya.

Selain itu tentu mereka silaturahim.(M Mas'ud Adnan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Jelang Lebaran, Pemkab Nganjuk Gelar Gerakan Pangan Murah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO