20 Calon Jemaah Haji Lansia Asal Tuban Gagal Berangkat ke Tanah Suci

20 Calon Jemaah Haji Lansia Asal Tuban Gagal Berangkat ke Tanah Suci Manasik haji dan umroh di Lapangan Graha Sandia, Kecamatan Merakurak, Kamis (2/4/2024).

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 20 calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten dipastikan gagal berangkat tahun 2024 ini. CJH yang gagal berangkat tersebut rata-rata adalaah lanjut usia (lansia).

"Dari 29 calon jemaah haji lansia, yang berangkat hanya 9 orang, sedangkan sisanya tidak berangkat," kata Kepala Kemenag , Hj Umi Kulsum usai memantau kegiatan manasik haji dan umroh di Lapangan Graha Sandia, Kecamatan Merakurak, Kamis (2/4/2024).

Baca Juga: Polres Tuban Geledah Dua Rumah Warga, Dicurigai Jadi Tempat Peredaran Narkoba

Kata dia, 20 CJH yang gagal berangkat tersebut lantaran ada yang sudah meninggal dunia, sedang sakit, gangguan kesehatan, dan istithaah atau syarat ketentuan kesehatan yang tidak diizinkan oleh dinas kesehatan.

Adapun CJH asal Kabupaten yang berangkat tahun ini ada 1.163 orang dengan rincian 620 jemaah perempuan dan 543 orang jemaah laki-laki.

"Untuk CJH tertua bernama Sripa, usianya 94 tahun asal Desa Bulurejo, Kecamatan Rengel. Sedangkan, jemaah termuda usia 19 tahun bernama Sofi Diana Anggraeni asal Plumpang," kata Umi.

Baca Juga: Kades Mlangi Tuban Diperiksa Polisi Terkait Perusakan Rumah Warga

Mantan Ketua Fatayat NU itu menjelaskan, rangkaian kegiatan pada bimbingan kali ini dilakukan secara lengkap, baik umroh haji dan praktik pelaksanaan haji.

Sebelumnya, para CJH juga telah mendapatkan bimbingan manasik di Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) 16 kali dan pemantapan di KUA sebanyak 6 kali.

"Harapannya usai mendapatkan teori ini, CJH dapat mempraktikkan sesuai dengan syariat islam. Sehingga ketika di tanah suci, CJH dapat melakukan ibadah secara mandiri tanpa bergantung dengan siapa pun," paparnya.

Baca Juga: Pemkab Tuban Dapat Hibah Pesawat TNI AL

Kemenag mengimbau para CJH dapat menjaga kondisi tubuhnya. Mengingat, saat ini cuaca di Arab Saudi mencapai 50 derajat yang menyebabkan para jemaah rentan mengalami dehidrasi.

"Kalau pagi panas, biasanya malamnya cuaca cenderung dingin," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Umi juga menyampaikan progres pengurusan administrasi seperti paspor, visa, maupun vaksin meningitis, yang telah selesai dilakukan.

Baca Juga: Diduga Rusak Bangunan, Pemdes Mlangi Dilaporkan Warga ke Polisi

Sementara Fada, salah satu calon jemaah haji, mengaku telah melakukan pendaftaran sejak tahun 2011 lalu. Namun, dikarenakan ada kendala di tahun sebelumnya, maka dirinya baru resmi diberangkatkan tahun ini.

"Sebenarnya saya berangkat tahun lalu, tapi karena ada kendala, jadi baru bisa berangkat tahun 2024 ini," pungkasnya. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO