LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan kebutuhan hewan kurban Jawa Timur naik 22 persen di tahun 2024 ini. Jumlah itu setara dengan 426 ekor secara keseluruhan jenis.
Adhy Karyono memastikan, hewan kurban yang dijual di peternak resmi bebas penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD).
BACA JUGA:
- Angka Kemiskinan di Jawa Timur Turun 0,56 Persen Poin, Tertinggi se-Pulau Jawa
- Pj Gubernur Jatim Terima Piagam dan Pin Emas dari Kapolri di Hari Bhayangkara ke-78
- Semarak PLN Mobile Color Run 2024, Pj Gubernur Jatim Berlari Bareng Ribuan Peserta
- Dampingi Wapres di Ponpes Asy Syadzili 1, Pj Gubernur Jatim Bahas Pendidikan untuk Santri
"Kita ingin memastikan keamanan, ketersediaan, kebutuhan dan kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha 1445 Hijriah. Seluruh hewan ternak yang dikurbankan harus sehat dan bebas dari penyakit, maka seluruh peternakan dan sentra dari masyarakat telah melakukan antisipasi pemeriksaan dan sebagainya," ungkap Adhy Karyono saat meninjau HFT Glorious Farm, Kabupaten Lamongan, Jumat (7/6/2024).
Untuk memasatikan kesehatan hewan kurban, Dinas Peternakan Provinsi Jatim telah bekerja sama dengan Dinas Peternakan kabupaten dan kota untuk memastikan jumlah ketersediaan dan pemeriksaan hewan kurban.
Dalam tinjauannya ini, Pj. Gubernur Adhy mengatakan bahwa ternak yang ada di Kabupaten Lamongan telah memenuhi syarat untuk diperjualbelikan sebagai hewan kurban. Hal ini sangat penting, karena Lamongan menjadi salah satu pemasok ternak di Jatim.
Data Dinas Peternakan Provinsi Jatim, total ketersediaan ternak siap kurban di Jawa Timur pada tahun 2024 ini sebesar 2,4 juta ekor.
Sedangkan kebutuhan hewan kurban di Jatim sebanyak 426 ekor. Artinya, ketersediaan yang ada masih surplus sekitar 1,9 juta ekor untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban nasional.