Arul, salah seorang marbut Masjid Pemuda saat menjelaskan kepada BANGSAONLINE tentang program mulia itu. Foto: M. Sulthon Neagara/ bangsaonline.
Arul menambahkan, untuk jadwal warung makan gratis tersedia pada hari Senin hingga Sabtu.
“Senin-Sabtu setelah magrib. Selasa, Rabu, dan Jum’at, siang setelah duhur, Sabtu habis kajian malam jam setengah sembilan,” tuturnya.
Lalu dari mana anggaran untuk makan gratis dan akomodasi gratis lainnya itu? Soal anggaran, Arul mengatakan bahwa Masjid Pemuda mempunyai beberapa usaha untuk biaya operasional masjid dan warung makan gratis.
“Ada dua toko buah, teknisi servis AC juga ada, mengelola lahan pertanian, jualan keripik. Dari situ untuk makan gratis dan biaya operasional masjid,” ucapnya.
Lantas, apa yang mendasari ide akomodasi gratis ini? Mewakili seluruh marbot, Arul memaparkan, tidak hanya masyarakat miskin, bahkan pekerja kantoran pun terkadang ada yang susah mencari makan.
“Kita ingin berbagi, ingin jadi jembatan salih atas harta yang Allah titipkan ke kita. Jadi kita salurkan sendiri melalui makan gratis. Harapannya Allah ridho atas apa yang kami lakukan, kita bukan beri contoh untuk orang atau masjid lain, tapi kita beri kebaikan yang mudah-mudahan kita bisa sama-sama belajar melayani masyarakat terutama yang membutuhkan,” pungkasnya. (M. Sulthon Neagara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News