Dia pun mengajak kaum milenial, khususnya di Kabupaten Gresik, agar senantiasa mencintai batik khas Gresik. Sehingga produk lokal ini makin dikenal luas bukan hanya di Gresik saja, namun bisa juga ke tingkat nasional bahkan internasional.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Kabupaten Gresik Darmawan menyambut baik kegiatan tersebut. Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan bukti keseriusan Pemkab Gresik dalam memajukan kerajinan batik.
Dijelaskannya, keberadaan batik ini juga telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage).
"Kita tahu bahwa di Kabupaten Gresik banyak sekali sentra batik yang saat ini dikembangkan, sehingga ini patut kita dorong dan dukung sehingga batik khas dari Kabupaten Gresik akan semakin dikenal di tingkat provinsi maupun nasional," katanya.
Sementara itu, Manager General Affairs PT Smelting, Indra SW Junor, mengapresiasi penyelenggaraan Dekranasda Fest.
Dirinya yang didapuk menampilkan batik Gresik motif Nogo Giri mengaku senang sekaligus was-was saat berjalan di panggung dadakan jalanan Bandar Grisse. Namun ia lega, ternyata kegiatan ini mendapat sambutan masyarakat, terutama kaum milenial.
"Ini yang kami apresiasi kepada Dekranasda Gresik dalam memasyarakatkan batik kepada kaum milenial melalui peragaan busana di Bandar Grisse ini. Ini sejalan dengan harapan PT Smelting yang turut membantu Pemkab Gresik bersama-sama memajukan batik khas Gresik," ucapnya.
"Pengunjung sangat antusias, apalagi kegiatan ini dilaksanakan di Bandar Grisse yang dipadati anak-anak muda sehingga mereka ikut tertarik dengan busana batik," pungkas Indra. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News