Air Sumur Tercemar, Warga Banjar Kemantren Sidoarjo Demo PT Benofarm

Air Sumur Tercemar, Warga Banjar Kemantren Sidoarjo Demo PT Benofarm TUNTUT GANTI RUGI: Aksi puluhan warga Desa Banjar Kemantren Kecamatan Buduran yang ngluruk ke pabrik PT Benofarm untuk menuntut kompensasi. foto: catur andy erlambang/BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Puluhan warga Desa Banjar Kemantren Kecamatan Buduran ngluruk pabrik farmasi PT Benofarm yang terletak di Desa Karangbong Kecamatan Gedangan, Kamis (8/10). Mereka menuntut kompensasi pada perusahaan tersebut yang melakukan pencemaran sejak bertahun-tahun. Akibatnya, air tanah menjadi rusak karena mengalir ke sumur.

Sambil membentangkan poster yang berisi tuntutan ke manajemen perusahaan itu, warga juga bergantian melakukan orasi. “Kami datang disini untuk meminta kompensasi, karena limbah PT Benofarm mencemari air bersih di lingkungan Banjarkemantren khususnya RT 02,” kata salah satu warga RT 02, Ahmad Khujaini (47) yang mengaku pecemaran lingkungan telah berlangsung sekitar 10 tahun.

Baca Juga: Pimpinan Pondok Pesantren Al Mahdiy Jadi Tersangka Pencabulan, Warga Batal Demo

Sebenarnya, sambung Ahmad Khujaini, warga sempat melakukan aksi demo dan meminta kompensasi ke perusahaan, tiga tahun silam. “Kami diberikan bantuan saluran air bersih, tapi tidak bisa dibuat masak. Air hanya bisa digunakan untuk mencuci piring atau baju,” bebernya.

Sehingga, warga harus mengeluarkan uang Rp 2 ribu setiap harinya untuk membeli 1 jerigen air bersih. Air yang dibeli itu digunakan untuk kebutuhan masak-memasak. “Kami berharap ada bantuan dari perusahaan untuk membeli air bersih tersebut. Minimal ya tiap bulan ada bantuan,” tandasnya.

Hal senada disampaikan Ilham (35) warga setempat lainnya. Dia mengaku memang air di sumurnya tidak bisa digunakan. Menurutnya air sumur warga menjadi bau dan warnanya kotor. “Airnya memang tidak bisa digunakan untuk apapun. Untuk mandi saja, kulit juga gatal-gatal. Kami minta bantuan perusahaan agar ada kompensasi untuk membeli air untuk masak,” tandasnya.

Baca Juga: BEM Umsida Sidoarjo Deklarasi Tolak Kampanye Hitam

Salah satu staf HRD PT Benofarm Kadim mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan sample air ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) sejak September lalu. “Kami sudah sampaikan ke warga kalau dari perusahaan sudah melakukan tes ke BLH, dan hasilnya belum keluar,” katanya.

Kadim menegaskan, air bantuan kepada warga bukan dari PDAM. Kendati demikian, airnya sama yang digunakan PT Benofarm untuk operasional. “Berarti kalau PT Benofarm menggunakan air itu untuk operasional kan aman,” katanya. (cat/sho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO