SURABAYA (BangsaOnline) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur memastikan proses penghitungan suara hasil pemilihan legislatif (Pileg) 2014 digelar pada Rabu 22 April 2014.
Sekretaris KPU Provins Jatim, Jonathan Judianto mengatakan, dalam proses penghitungan nanti Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dari 38 kabupaten/kota diundang. Termasuk, dua orang dari perwakilan masing-masing partai politik dan dua orang saksi.
BACA JUGA:
- Perjuangan PKS Berakhir Manis, Rebut Kursi Terakhir DPRD di Dapil 5 Bangkalan Usai PSSU
- Hitung Ulang 10 TPS Desa Langkap, PPP Hanya Peroleh 4 Suara dari 1.474 Suara
- Tindak Lanjuti Putusan MK, KPU Pamekasan Pindahkan 15 Kotak Suara ke Surabaya untuk Hitung Ulang
- Hitung Ulang Surat Suara 10 TPS Desa Langkap Digelar di Surabaya, PKS Bangkalan: Tak Masuk Akal
"Pelaksanaannya besok di Hotel Singgasana Surabaya, dimulai pukul 09.00 WIB," ujar Jonathan.
Teknisnya, lanjut Jonathan, semua undangan dari kabupaten/kota wajib mengikuti acara pembukaan. Kemudian, separuh peserta atau 18 kabupaten/kota tetap didalam mengikuti penghitungan, separuh lainnya menunggu di luar.
Jonathan membeberkan, pihaknya mengantisipasi potensi kerawanan dalam penghitungan suara nanti dengan menyiapkan 2.500 personel dari pihak Kepolisian yang akan melakukan pengamanan secara terbuka dan tertutup.
Jumlah personil itu masih akan bertambah dengan sejumlah personil dari TNI yang memback up pengamanan.
"Kita siapkan 2.500 personil untuk melakukan pengamanan secara terbuka dan tetutup. Hal ini untuk mengantisipasi hal yang tidak dinginkan. Pihak Kepolisian juga dikerahkan untuk mengawal surat suara dari Kabupaten/Kota menuju hotel
Singgasana tempat penghitungan final di tingkat provinsi Jatim,"papar Jonathan.
Proses penghitungan suara besok dibawah bayang-bayang protes dari para calon anggota legislatif (Caleg) maupun tim suksesnya. Protes dari para saksi partai pun juga berpotensi terjadi pada proses penghitungan nanti. Potensi kerawanan itu
terjadi karena sejumlah caleg maupun partai merasa suaranya banyak hilang dicuri. Selain itu, aroma kecurangan dan jual-beli suara juga santer tercium pada pemilu kali ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News