Aroma Belerang Menyengat, Wisatawan Dilarang Dekati Kawah Bromo

Aroma Belerang Menyengat, Wisatawan Dilarang Dekati Kawah Bromo Kawah Gunung Bromo dalam beberapa hari terakhir mengeluarka bau belerang menyengat. Wisatawan pun dilarang naik ke puncak gunung tersebut.

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Wisatawan dilarang naik ke puncak seiring dengan meningkatnya frekuensi kegempaan gunung di Jawa Timur itu. "Radius aman 1 kilometer, wisatawan dilarang ke kawah, dan aktivitas wisatawan dibatasi hingga lautan pasir saja," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari, Jumat (13/11).

Menurutnya, Balai Besar menerima pemberitahuan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tentang frekuensi kegempaan gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut itu berstatus waspada.

Baca Juga: Khofifah-Emil Ajak Raffi Ahmad Bangun Wisata Kuliner di Batu dan Bromo, Ini Respons Suami Nagita itu

"Kami mengambil beberapa langkah, memasang rambu larangan naik ke kawah di empat pintu masuk dan di batas tangga naik ke kawah," tuturnya.

Untuk menghindari wisatawan yang nekat, Balai Besar menempatkan sejumlah petugas. "Ada sekitar 10 personel yang disiagakan secara bergantian, terutama ditempatkan di tangga saat naik ke kawah," ujarnya.

Pihak Taman Nasional berkoordinasi dengan petugas Pos Pengamatan Gunung Api Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. "Kami akan meminta informasi secara intens dari PPGA dan PVMBG terkait dengan aktivitas dan status gunung tersebut sehingga kami bisa melakukan antisipasi dan langkah-langkah lebih lanjut terhadap aktivitas wisatawan di Bromo," katanya.

Baca Juga: Khofifah Komentari soal Jatim yang Disebut Jadi Destinasi Wisata Populer 2023

Kendati aktivitas kegempaan meningkat, pihak TNBTS tidak menutup kawasan Bromo seluruhnya. Wisatawan tetap dapat menikmati matahari terbit dan tenggelam dari Pasir Berbisik. Aktivitas vulkanik mengalami peningkatan sejak 30 Oktober 2015.

"Berdasarkan hasil pantauan petugas, gempa tremor amplitudo tercatat mencapai 3 milimeter pada Kamis sore, 12 November 2015," kata petugas PPGA Bromo, Ahmad Subhan. berada di empat wilayah, yaitu Malang, Pasuruan, Lumajang, dan Probolinggo.

Selain Bromo, data PVMBG menyebut, 3 dari 7 gunung berapi di Jawa Timur, saat ini statusnya masuk Waspada Level II.

Baca Juga: Berikut 5 Gunung dengan Pemandangan Terbaik di Jawa Timur, Referensi untuk Libur Lebaran

Tiga dari tujuh gunung berapi di Jawa Timur yang berstatus Waspada, masing-masing adalah dengan peningkatan status Waspada Level II sejak 23 Oktober 2015, Gunung Raung di Banyuwangi peningkatan status Waspada sejak 24 Agustus 2015 dan Gunung Semeru dengan Waspada Level II sejak 2 Mei 2013.

Sedangkan empat gunung berapi lainnya, Gunung Kelud, Gunung Ijen, Gunung Arjuno-Welirang dan Gunung Lemongan statusnya sudah Normal Level I sejak beberapa waktu lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Sudharmawan, menjelaskan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BPBD daerah dan kabupaten untuk melakukan rencana kontigensi bencana. “Kami sudah lakukan koordinasi terkait masalah ini,” katanya. (len/rev)

Baca Juga: Libur Nataru, Polres Probolinggo Pertebal Pengamanan Wisata Gunung Bromo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Hati-Hati, Ruas Jalan Menuju Gunung Bromo Longsor':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO