Mahasiswa UT Tuban Demo Pengelola, Promosi Dinilai tak Sesuai dengan Kenyataan

Mahasiswa UT Tuban Demo Pengelola, Promosi Dinilai tak Sesuai dengan Kenyataan Aksi mahasiswa saat unjuk rasa. foto: suwandi/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Negeri di Tuban siang tadi (14/1) mendemo pengelola Kelompok Belajar (pokjar) Pusat Belajar dan Informasi (PBI) Tuban selaku pemegang UT.

Dalam aksinya, mereka menuding pihak kampus telah memainkan pembayaran perkuliahan. Para mahasiswa menganggap biaya kuliah terlalu mahal. Pihak kampus juga dianggap telah menaikkan biaya kuliah sehingga harganya tidak sama seperti yang tercantum pada pengumuman saat promosi.

Baca Juga: MAN 1 Tuban Raih Penghargaan Adiwiyata Mandiri 2024 dari Kementerian LHK

Dalam aksinya, Mahasiswa UT Tingkat II, Sulaiman membeberkan, janji pengelola kepada mahasiswa pada awal masuk kuliah biaya pada semester satu sebesar Rp 2.805.000 per mahasiswa. Semester dua mahasiswa hanya membayar Rp 1.750.000 per mahasiswa dan membayar registrasi sebesar Rp 55.000.

Akan tetapi, pengelola mengenakan biaya kepada mahasiswa pada semester dua sebesar Rp 2.505.000 per mahasiswa. Sehingga, pada semester kedua ada selisih pembayaran sebesar Rp 755.000 per mahasiswa.

“Dari rincian itu kami nilai perkuliahan di UT sangat mahal, padahal satu semester hanya kuliah selama tiga bulan, tapi biayanya kok mahal seperti biaya di UNAIR,” jelasnya.

Baca Juga: Genjot Prestasi, SMKN 1 Tuban Ajak Wali Murid Sinergi

(Baca juga: Didemo, Ketua Yayasan UT malah Tuding Mahasiswa belum Paham Pembelajaran)

Sulaiman menambahkan, biaya sebesar itu dianggap tidak seimbang dengan yang diperoleh mahasiswa. Sebab, selama ini mahasiswa tidak mendapatkan fasilitas yang memadahi. Seperti ruang kelas tidak representatif, alat penunjang perkuliahan dan pengajaran yang tidak intensif.

(Baca juga: Tanggapi Tuntutuan Mahasiswa, Ketua Yayasan Anggap Biaya Kuliah sudah Wajar)

Baca Juga: SMKN 2 Tuban Jadi Tuan Rumah Penyelenggaraan Link and Match Pendidikan Vokasi

“Selain itu, juga tidak ada laboratorium, perpustakaan, dan tidak ada fasilitas penunjang untuk kreatifitas mahasiswa,” pungkasnya.

Lanjut Sulaiman, kebohongan lain juga dilakukan pengelola kampus UT. Yakni dosen dan pengajar ternyata tidak sesuai yang ada dipromosi dan baner. Padahal, di promosinya dosen pengajarnya dari kampus negeri seperti UNESA, UNAIR dan ITS, namun saat kuliah dosen pengajar hanya berasal dari lokal. Parahnya lagi, dosen pengajara UT masih banyak yang mengajar di tingkat SMA.

“Kami menuntut agar pokja PBI UT ini dapat memenuhi janji-janjinya pada mahasiswa saat melakukan promosi,” harapnya. (wan/rev)

Baca Juga: Viral Kasus Bullying di Sekolah, Pemkab Tuban Dinilai Gagal Lindungi Hak Anak dalam Dunia Pendidikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO