Imigrasi Lemah, Warga Cina Serbu Indonesia, DPR: Kita Terjajah, Harus Melawan

Imigrasi Lemah, Warga Cina Serbu Indonesia, DPR: Kita Terjajah, Harus Melawan Pekerja asal Cina. foto: merdeka.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Tenaga kerja Cina secara terbuka menyerbu Indonesia. Ironisnya, mereka menjadi tenaga kerja di Indonesia sering melanggar aturan, terutama tanpa disertai identitas dan paspor.

Anggota Komisi VIII DPR Khatibul Umam Wiranu, menyatakan bahwa pengawasan imigrasi di Indonesia memang sangat lemah. Maka itu, menurutnya akan sulit untuk memulai memperketat jalur imigrasi.

Baca Juga: Ada 7.909 Warga Asing di Jatim, Tiongkok Terbanyak

"Ya imigrasi dari dulu kan kita lemah. Semua orang asing masuk tanpa ada pembatasan saya lihat," kata Khatibul dilansir Merdeka.com.

Menurut Politikus Demokrat ini, jika sebuah negara yang mampu memperkuat sistem lintas negaranya maka harus memperbaiki dua hal. Pengetatan pada lalu lintas barang melalui bea cukai dan lalu lintas orang melalui imigrasi.

"Dua-duanya kan jebol (lalu lintas orang dan barang). Narkoba masuk, orang-orang yang enggak punya surat masuk. Ini harus dibenahi pemerintah ini," tuturnya.

Baca Juga: Lagi, Kantor Imigrasi Kediri Ciduk WNA Asal China

Ketua DPP Demokrat ini menilai, upaya meringankan syarat WNA masuk ke Indonesia karena MEA akan berdampak buruk. Salah satunya ialah persaingan kerja berujung sempitnya lapangan pekerjaan bagi WNI.

"Pasti merugikan. Kita ini kan negara yang hakekatnya terjajah oleh bangsa lain. Jadi ya harus melawan. Jadi pemimpinnya juga harus berani melakukan perlawanan," katamya.

Data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) terkait perkembangan pariwisata dan transportasi nasional Desember 2015 Penduduk mancanegara yang berkunjung ke Indonesia, selama tahun 2015 mencapai 10,41 juta kunjungan. Dalam hal ini penghitungan tersebut belum termasuk yang ilegal melainkan hanya menggunakan visa, bebas visa, serta kartu elektronik (Saphire, APEC Business Travel Card).

Baca Juga: Belum Ada Kesepakatan, TNI AU Larang Aktivitas PT KCIC di Kawasan Halim

Jumlah kunjungan tersebut meningkat 3,12 persen dibandingkan perolehan tahun sebelumnya. Jika dipilah, warga negara asing (WNA) tersebut berkebangsaan Singapura 20,80 persen, Malaysia 15,25 persen, Australia 10,73 persen, Tionghoa 9,26 persen, dan Jepang 4,54 persen.

Pembukaan Indonesia agar lebih mudah diakses tersebut membuat WNA asing mudah berbondong-bondong datang. Hal ini tidak diiringi dengan pengawasan di bidang imigrasi untuk menelusuri WNA ilegal.

Akibat maraknya arus tenaga kerja WNA, belakangan menuai masalah. Salah satunya tujuh pegawai kereta cepat dibekuk petugas Pertahanan Pangkalan (Hanlan) saat melakukan pengeboran di sekitar Lanud Halim Perdanakusuma Rabu (2/4) kemarin. Lima di antara mereka merupakan warga negara (WN) China.

Baca Juga: Heboh, 5 Warga Cina Ilegal Ditangkap TNI AU saat Kerjakan Proyek Kereta Cepat di Halim

Dari pemeriksaan mendalam, TNI AU menyatakan aktivitas pengeboran tersebut merupakan pelanggaran hukum karena tidak mendapatkan izin. Para pekerja asing juga tidak melengkapi diri dengan identitas maupun paspor.

Sumber: merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO