Menteri Pertanian Marah dan Ancam Sanksi Bupati Mojokerto, Tiga Kali Tak Ditemui

Menteri Pertanian Marah dan Ancam Sanksi Bupati Mojokerto, Tiga Kali Tak Ditemui Mentan Andi Amran Sulaiman saat di Mojokerto Jawa Timur. foto: detik.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Menteri Pertanian (Mentan) marah besar karena tiga kali melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, tapi Mustofa Kamal Pasha (MKP) tak sekalipun menemui.

"Kami kecewa, karena bupatinya sulit ditemui. Sudah tiga kali kunjungan tapi tidak pernah datang. Ini kami sangat kecewa dengan bupati," ujar Mentan Amran kepada wartawan saat melakukan kunjungan Kerja dalam rangka Peningkatan Luas Tambah Tanam dan Werap Jagung Petani di Desa Kedunglengkong, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Jumat (15/7/2016).

Baca Juga: Bupati Ikfina Acungi Jempol Wisata Sumber Gempong Mojokerto saat Bagikan 1000 Kopi Gratis

Menurut Amran, sejak beberapa kali melakukan kunjungan ke Bumi Majapahit, tak pernah sekalipun Bupati Mustofa Kamal Pasha datang menemuinya. Padahal selama ini sudah banyak bantuan yang diberikan pemerintah kepada Kabupaten Mojokerto.

"Kami tidur aja hanya 2 sampai 3 jam, tapi kami sulit ketemu bupatinya," imbuhnya.

Amran akan mempertimbangkan sanksi terkait tidak hadirnya bupati selama tiga kali kunjungannya ke Mojokerto. "Kita lihat nanti soal sanksi. Karena wakil bupatinya sangat baik," terangnya.

Baca Juga: Biayai Full Barra-Rizal dari Uang Pribadi, Kiai Asep: Sepeserpun Saya Tak Ingin Uang Saya Kembali

Menurut dia, tiga kali kunjungan kerja ke Mojokerto dirinya hanya ditemui Wakil Bupati Pungkasiadi.

Kabag Humas Pemkab Mojokerto Alfiah Ernawati saat dikonfirmasi menyatakan Bupati KMP ada kegiatan di luar kota. "Agenda kegiatan hari ini sudah diketahui Pak Bupati kemarin. Namun, ada kegiatan mendadak ke luar kota. Sudah ada disposisi Pak Wabup yang ditugaskan hadir mewakili beliau," jelasnya.

Tapi kan ini ketiga kalinya Mentan tak ditemui? "Kalau dikatakan sudah tiga kali, kemungkinan yang sebelumnya bersifat tidak formal. Biar nanti tim teknis Dinas Pertanian yang menyampaikan ke Pak Bupati," dalihnya

Baca Juga: 600 Orang Lebih Keluarga Achmady Kumpul, Sepakat Dukung Mubarok

Sementara dalam rilisnya yang diterima bangsaonline.com, Mentan , menyatakan bahwa angka impor jagung telah turun drastis sebesar 47 persen per Juni 2016 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

“Jangan impor kalau petani bisa berproduksi, kita bahkan berpotensi menjadi pengekspor. Sejak awal Juni, impor jagung sudah mengalami penurunan hingga 50 persen, turun tiga angka dari yang sekarang 47 persen. Ini karena produksi jagung lokal kita yang signifikan, nggak perlu lah kita ambil dari Amerika dan Argentina kalau petani kita sangat mampu memenuhinya,” papar Andi Amran.

Meski impor merupakan solusi sementara untuk menambal selisih angka target produksi dan kebutuhan tersebut. Amran tetap berharap impor jagung sudah tak diperlukan lagi ke depan.

Baca Juga: Kiai Asep Silaturahim dengan Penyandang Disabilitas, Doakan Gus Barra Jadi Bupati Mojokerto

Menurut dia, pada 2015 Indonesia mengimpor hampir 1,7 juta ton jagung. Adapun pada per Juni 2016, angka impor baru berada di kisaran 800.000 ton. Berdasarkan data Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Balitbangtan), target produksi jagung nasional pada 2016 adalah 21,35 juta ton. Adapun kebutuhan jagung di Indonesia sekitar 23,4 juta ton per tahun.

Andi bersama dengan Komisi IV DPR RI juga menginformasikan jika program pemerintah yakni Integritas Tanaman Kelapa Sawit-Jagung, telah dijalankan dan bisa membantu pendapatan petani. Integritas antara kelapa sawit-jagung dilakukan ketika umur kelapa sawit di bawah tiga tahun. Adanya peremajaan kelapa sawit yang berumur 25 tahun ke atas, adalah kesempatan untuk melaksanakan pola tumpang sari dengan tanaman pangan atau tanaman semusim.

Baca Juga: Kecewa Bupati, 500 Mantan ASN Mojokerto Ikrar Dukung Mubarok

“Program baru yang kini berjalan adalah Intergritas Tanaman Kelapa Sawit-Jagung. Saat kelapa sawit umur 3-5 tahun, maka di antaranya bisa ditanami jagung. Artinya, petani bisa memperoleh penghasilan sebelum tanaman kelapa sawit menghasilkan buah,” jelasnya.

Di akhir acara, dilakukan penandatanganan kesepakatan atau MoU (Moment of Understanding) antara 3 perwakilan dari 18 kelompok petani di Provinsi Jawa Timur, yakni kelompok tani Kabupaten Mojokerto, Kediri dan Pasuruan) dengan PT. Charoen Pokphand.

Andi Amran nampak juga ikut turun memanen jagung hasil kemitraan PT. Bisi dengan kelompok petani Lengkong.  (ais/okz)

Baca Juga: Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2024 Kabupaten Mojokerto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO