Petrokimia Luncurkan 2 Produk Inovasi di PAE

Petrokimia Luncurkan 2 Produk Inovasi di PAE Jajaran komisaris dan direksi PG dan Pupuk Indonesia ketika meninjau stan PAE 2016. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Menghadapi persaingan bisnis pupuk yang makin ketat,  terus berupaya membuat terobosan baru. Tahun 2016, perusahaan pupuk terlengkap di Indonesia ini kembali mengeluarkan 2 produk inovasi.

Pertama, Petro Hibrid. Produk ini merupakan benih padi hibrida varietas HIPA 18 yang dikembangkan Petrokimia dengan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukabumi, Jawa Barat. Benih ini mampu meningkatkan hasil produktivitas padi 10-20 persen, dibandingkan benih inbrida.

Baca Juga: Di AIGIS 2024, Petrokimia Gresik Raih Apresiasi Industri Hijau dari Menperin

Produk ini merupakan jawaban atas program peningkatan produksi padi, di mana pemerintah menargetkan pertumbuhan 1-1,5 persen per tahun. Keunggulan padi ini adalah, memiliki potensi panen 12,8 ton per hektar gabah kering panen (GKP), atau jauh di atas rata-rata panen nasional (5-6 ton per hektar). Selain itu padi ini tahan penyakit hama daun, bakteri, dan blast, serta tahan terhadap serangan hama wereng batang coklat (WBC) biotipe 1.

Kedua, Petro Gladiator (dekomposer cair). Produk ini berfungsi untuk mempercepat proses penghancuran atau dekomposisi bahan organik menjadi pupuk organik (kompos).

Pengembangan produk biodekomposer merupakan bentuk dukungan Petrokimia terhadap program pertanian berbasis organik yang menggabungkan sistim pertanian dan peternakan. Dengan produk ini diharapkan bisa mendaur ulang nutrisi, seperti memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan sebagai pupuk dan mendiversifikasi produknya.

Baca Juga: PPPI Gelar Deklarasi, Ini Pesan Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik

Biodekomposer juga bisa menjadi jawaban atas permasalahan sampah perkotaan dan limbah organik perkebunan yang belum banyak tertangani.

"Kedua produk baru Petrokimia tersebut akan melengkapi 17 produk hasil riset yang telah masuk pasar terlebih dahulu," kata Direktur Teknik PG, Arif Fauzan usai pembukaan Petrokimia Agrifood Expo (PAE), di kebun percobaan, Jumat (29/7).

Menurut dia, peluncuran dua produk baru Petrokimia dalam PAE merupakan bentuk upaya Petrokimia untuk meningkatkan daya saing dan struktur bisnis perusahaan.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Dukung Kemajuan Pertanian di Timor Leste

PAE yang diselenggarakan untuk mengekspos beberapa kegiatan riset PG, juga merupakan ajang untuk memamerkan hasil usaha tani petani binaan PG, serta sebagai ajang pertemuan dan sharing knowledge petani dari berbagai daerah.

"Petrokimia hampir setiap tahun merilis hasil produk inovasi. Produk tersebut siap digunakan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional," ujarnya.

Pada PAE, lanjutnya, juga diadakan sarasehan petani. Kegiatan ini merupakan tatap muka antara pakar dan praktisi pertanian yang turut dihadiri 250 mahasiswa pertanian dan petani muda usia 20-40 tahun dari 12 propinsi di Indonesia. Kegiatan tersebut diselenggarakan di hari kedua, 30 Juli 2016 dalam ajang PAE.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Dukung Program Closed Loop Kemenko Perekonomian

Dia menyatakan, bahwa sarasehan tersebut merupakan upaya meningkatkan wawasan dan pengetahuan petani muda seputar profesi yang sedang mereka geluti. Pada kegiatan tersebut menghadirkan narasumber yang merupakan para praktisi dan pakar dari berbagai bidang.

Di antaranya, Pratomo (praktisi pertanian dan Direktur Eksekutif Yayasan Obor Tani Indonesia), Nur Agis Aulia (petani muda sukses inisiator Banten Bangun Desa), Banu Astono (wartawan senior Kompas pemerhati pertanian), Komarudin (petani muda sukses asal Bondowoso) dan narasumber lain.

"Sehingga, para petani muda bisa saling bertukar cerita dan pengalaman baik dengan sesama petani maupun dengan nara sumber yang dihadirkan," jelas Fauzan.

Baca Juga: Milenial Petrokimia Gresik Kampanyekan Pemupukan Berimbang di Sentra Tani Bawang Putih Tawangmangu

Ditambahkan dia, pada PAE tersebut juga sebagai ajang wisata agro masyarakat umum. Di sana ada sebanyak 58 stan dari berbagai instansi yang bergerak di bidang agribisnis.

"PAE juga bisa menjadi wisata edukatif. Di mana, pengunjung dapat melihat berbagai sarana dan prasarana riset PG," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO