6 Orang Tewas dan 5 Luka Serius dalam Perampokan Sadis di Pulomas Utara

6 Orang Tewas dan 5 Luka Serius dalam Perampokan Sadis di Pulomas Utara Polisi mengevakuasi enam jasad korban meninggal dunia akibat penyekapan di perumahan elit Pulomas Utara, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur.

Listen to this article

"Dendam atau apa enggak tahu, tapi dia pimpinan proyek di Senayan," kata Dewi dilansir Merdeka.com, Selasa (27/12).

Dewi juga sempat berbincang dengan korban selamat yakni Zanette Kslila Azaria (13). Menurut keterangan Dewi, Zanette atau yang akrab disapa Anet ini belum bisa diajak berkomunikasi dengan baik. Terlebih, kondisi Anet yang tuna wicara.

"Anet enggak banyak omong, pundaknya sakit katanya, minta dironsen," kata Dewi sambil terisak.

Dewi pun bertanya tentang kondisi korban.

"Anet enggak apa-apa?" tanya Dewi kepada Anet ditirukan di depan wartawan.

"Enggak papa, dia geleng-geleng, menatap ke langit-langit, kemudian main game lagi," kata Dewi menirukan respons Anet.

Di sisi lain, Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris mengutuk peristiwa perampokan yang disertai penyekapan di Pulomas, Jakarta Timur. Fahira sendiri mengetahui peristiwa tersebut dari pemberitaan di media.

"Ini termasuk pembunuhan sadis, apalagi dari yang saya baca di media, ada korban yang masih berusia anak-anak," ujarnya dikutip dari Republika.co.id, Selasa (27/12).

Senator asal Jakarta tersebut yakin polisi bisa secepatnya mengungkap kasus tersebut dan menemukan pelaku atau siapa saja yang terlibat.

Dia menyebut pelaku harus segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. "Saya juga mengimbau agar siapa saja yang punya informasi terkait kasus pembunuhan ini, tidak sungkan melapor ke polisi agar kasus ini segera terungkap," kata Fahira.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.

Motif pelaku, menurut Argo, juga belum bisa diketahui. “Saya belum tahu jelas motifnya," kata Argo.

Selain melakukan olah TKP, polisi saat ini tengah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti.

Diduga keenam korban itu tewas akibat kehabisan oksigen untuk bernapas. Sebab, saat ditemukan, korban ditempatkan di satu kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter.

"Diduga korban kehabisan napas," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Sapta Maulana dilansir Tempo.co.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan Iriawan belum bisa memastikan apa motif di balik pembunuhan tersebut. Sebab, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan penyelidikan.

"Kita belum bisa menentukan motifnya apa karena tim baru olah TKP," ucap dia.

Iriawan juga belum bisa memastikan apakah keenam orang yang tewas tersebut korban perampokan atau tidak. Sebab, keenam orang tersebut tewas karena kehabisan oksigen. Sebab, mereka disekap di kamar mandi rumah tersebut.

"Belum kita temukan. Kita masih telusuri ada barang yang hilang atau tidak," kata Iriawan. (merdeka.com/liputan6.com/republika.co.id/tempo.co)

Sumber: merdeka.com/liputan6.com/republika.co.id/tempo.co

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO