Cuaca Ekstrem, Nelayan Takut Melaut, Harga Ikan Naik

Cuaca Ekstrem, Nelayan Takut Melaut, Harga Ikan Naik

MALANG, BANGSAONLINE.com - Terjadinya tropical law atau badai tropis yang pusat tekanannya di sebelah barat laut Benua Australia telah menyebabkan gelombang tinggi di laut selatan Pulau Jawa. Dengan tinggi gelombang yang mencapai 4 meter, membuat nelayan Pantai Sendangbiru, di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang tidak berani melaut.

Koordinator Nelayan Pantai Sendangbiru, yang juga sebagai Kepala Desa (Kades) Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Sudarson, Sabtu (4/2) menjelaskan, dengan tidak melautnya para nelayan, membuat pasokan ikan berkurang. Akibatnya, harga ikan semakin mahal. Saat ini ikan cakalang dan baby tuna, yang sebelumnya harga ikan tersebut hanya Rp15 ribu-Rp 16 ribu per kilogram (kg), sekarang ini menjadi Rp 20 ribu per kg di kelas nelayan.

Baca Juga: Syukuran Hasil Laut Melimpah, Warga Sendangbiru Malang Gelar Petik Laut​

“Cuaca ekstrem yang tidak menentu di wilayah pesisir pantai Malang Selatan, hal ini telah berdampak harga ikan naik,” paparnya.

Secara terpisah, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Joko Budi Utomo menjelaskan, badai ini disebabkan oleh hujan yang mengguyur wilayah Malang Raya sejak bulan Oktober 2016. Dengan terjadinya intensitas curah hujan tinggi yang disertai angin kencang, menyebabkan gelombang laut di wilayah Pantai Malang Selatan tinggi.

“Kami mengimbau kepada masyarakat Malang Raya, terutama masyarakat di wilayah Kabupaten Malang, untuk selalu waspada jika di wilayahnya terus menerus diguyur hujan. Karena wilayah Kabupaten Malang itu, rawan terjadinya bencana tanah longsor dan banjir serta gelombang laut yang tinggi,” tutur Joko. (thu/rev)

Baca Juga: Tak Sesuai Keinginan Nelayan, TPI Sendang Biru bakal 'Mubadzir'

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO