Anggota DPRD Jatim Dapil IV Dorong Pemekaran Kabupaten Jember

Anggota DPRD Jatim Dapil IV Dorong Pemekaran Kabupaten Jember Muhammad Fawait, Anggota DPRD Jatim dapil IV, Jember dan Lumajang.

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Ketertinggalan Kabupaten dari wilayah lain di Jawa Timur mendapat perhatian dari anggota DPRD Jawa Timur, Muhammad Fawait. Anggota parlemen asal daerah pemilihan Jatim IV yang meliputi Kabupaten dan Lumajang ini menilai temasuk wilayah yang pertumbuhan ekonomi dan pendapatannya rendah. Hal itu ironi mengingat Kabupaten memiliki sumberdaya alama (SDA) yang melimpah.

Karena alasan itu, Fawait mendorong adanya pemekaran atau pemisahan wilayah Kabupaten menjadi dua wilayah. Opsinya bisa pemisahan wilayah Barat dengan Timur, atau membentuk wilayah kota yang terpisah dengan Kabupaten. Dengan demikian, pembangunan bisa lebih merata dan akses menuju bisa lebih terbuka.

Baca Juga: Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Jatim, Naufal Alghifary Janji Kawal Pemberdayaan Pemuda

“Kabupaten jember jelas tertinggal, bahkan dibandingkan dengan Banyuwangi yang merupakan Kabupaten tetangga. Karena itu, untuk mempercepat pembangunan dan pemerataan kesejahteraan, saya mendorong Kabupaten jember dimekarkan,” tegas politisi muda Partai Gerindra ini, Minggu (21/5).

Alumni magister Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta ini memaparkan, dirinya bahkan pernah melakukan penelitian terkait Kabupaten . Dari hasil penelitiannya, dapat disimpulkan ada dua opsi yang bisa membuka keterisoliran dari dunia luar, yaitu pembangunan infrastruktur dan pemekaran wilayah.

Sayangnya, pembangunan infrastruktur skala besar di sulit diralisasikan dalam waktu dekat. Terlebih tol yang semula direncanakan lewat ternyata urung. Justru tol itu melewat Kabupaten Situbondo dan Bondowoso. Demikian pula dengan jalur lintas selatan (JLS) yang sampai saat ini belum jelas kelanjutannya.

Baca Juga: 120 Anggota DPRD Jatim 2024-2029 Dilantik, Pj Gubernur Adhy Ingatkan Fungsi Utama Wakil Rakyat

“Saya pernah mengundang seorang dosen untuk menjadi pembicara di , beliau enggan datang karena lamanya perjalanan darat menuju . Seorang dosen saja enggan datang, bagaimana investor,” sindir Presidium KAHMI Kabupaten tersebut.

Wakil Ketua DPD Partai Gerindra bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) ini mengungkapkan, secara historis wacana pemekaran wilayah Kabupaten sangat kuat. Karena sejak dulu wilayah terbagi dua wilayah, contohnya Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama di ada dua, PCNU dan PCNU Kencong. Selain itu, kode nomor telpon di juga ada dua yaitu 0331 dan 0336.

“Saya kira disadari atau tidak, sejatinya sudah terbagi dua, baik cabang NU maupun nomor telepon. Sekarang tinggal mendorong realisasi secara pemerintahan,” imbuh politisi yang akrab disapa Mufa itu.

Baca Juga: 116 Anggota DPRD Jatim Pamit, Adhy Karyono Apresiasi Kinerja yang Hebat dan Produktif

Terpisah, kolega Fawait di dapil IV Mochamad Eksan juga sepakat dengan rencana pemekaran wilayah Kabupaten . Terlebih pasca ada rekomendasi dari Pansus rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DPRD Jatim yang merekom pemekaran 5 Kabupaten dan 5 Kota di Jawa Timur, termasuk Kabupaten .

Bahkan politisi NasDem ini menyegarkan kembali ingatan, bahwa sebelum tahun 2000 sudah terbagi dua antara Pemerintah Kabupaten dengan Pemerintah Kota Administratif. Karena itu road map-nya sudah ada untuk melakukan pemekaran. Saat ini yang diperlukan tinggal komitmen dan keputusan politik dari stakeholder yang ada, baik Bupati, DPRD dan Gubernur Jawa Timur.

“Saya kira 31 kecamatan yang ada di terlalu luas untuk dikelola seorang kepala daerah. Demikian pula dengan Jawa Timur yang begitu luas dengan penduduknya yang padat terlalu besar bila hanya terdiri dari 38 Kabupaten dan Kota. Karena itu, perlu komitmen juga dari Gubernur sebab pemekaran ini bolanya dari Gubernur,” pungkas Eksan. (mdr/rev)

Baca Juga: Demo Mahasiswa di Surabaya, Polisi Dilempari Botol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO