Menelusuri Jejak Kampung Religi di Surabaya (21): Atap Masjid Peneleh Menyerupai Bahtera Nabi Nuh

Menelusuri Jejak Kampung Religi di Surabaya (21): Atap Masjid Peneleh Menyerupai Bahtera Nabi Nuh Langit-langit Masjid Jami’ Peneleh terlihat jelas menyerupai bahtera Nabi Nuh yang sedang terbalik dengan menghadap ke arah kiblat. foto: YUDI ARIANTO/ BANGSAONLINE

SALAH satu alasan singgahnya Raden Rahmat (Sunan Ampel) ke Kampung Peneleh adalah adanya prasasti di makam Mbah Campa yang bertuliskan abad ke-13, di Jl Peneleh Gang IX. Prasasti tersebut menunjukkan bahwa Islam sudah masuk di Peneleh. Setelah berhasil memenangkan hati warga Peneleh melalui aksi adu jagonya, Raden Rahmat kemudian membangun Masjid Jami’ Peneleh bersama warga.

Masjid Peneleh dibangun atas dasar kebutuhan warga akan tempat berkumpul untuk mendengarkan cerita dari Raden Rahmat terkait ayam jagonya yang selalu menang dalam setiap pertandingan. Dari tempat berkumpul warga yang semakin lama semakin banyak inilah sebenarnya cikal bakal pendirian Masjid Jami’ Peneleh.

Baca Juga: Hebat! Masjid ini Tiap Hari Sediakan Makan dan Penginapan Ber-AC Plus Kopi-Snack Gratis

Awalnya orang menanyakan ayam tersebut, maka Raden Rahmat menjelaskan bahwa di atas jawara masih ada jawara lagi, di atas langit masih ada langit. “Artinya, orang yang hebat pasti ada di atasnya yang lebih hebat lagi, yakni Allah. Di sinilah masuknya Raden Rahmat dalam mengenalkan ke-Esa-an Allah melalui kehebatan ayam jagonya,” tutur Muhammad Sufyan, Takmir Masjid Jami’ Peneleh.

Raden Rahmat membangun Masjid Peneleh untuk mengajarkan Ketauhidan Allah SWT kepada warga Peneleh dan sekitarnya. Ia lalu mengawalinya dengan membangun sebuah langgar berukuran 6 x 6 meter pas di tengah-tengah Masjid Peneleh sekarang yang berukuran 900 meter persegi ini.

Renovasi besar-besaran dialami Masjid Peneleh pada abad ke-18, saat Pemerintah Belanda berkuasa di tanah Jawa. “Makanya bangunan Masjid Peneleh berarsitektur Kolonial Belanda, seperti ornament mozaik yang menghiasi kaca jendela bertuliskan nama sahabat nabi serta malaikat,” jelasnya kepada Bangsaonline.com.

Baca Juga: Islam Penyebab Peradaban Indonesia Kurang Maju? Begini Penjelasan Guru Besar ITS

Kalau dilihat dari eternit (langit-langit), Masjid Peneleh ini bentuknya menyerupai sebuah bahtera (kapal) Nabi Nuh yang sedang terbalik menghadap ke arah barat dan disangga oleh sepuluh tiang layar (tiang bangunan).

"Ini menandakan Keimanan terhadap 10 malaikat Allah, ditambah satu Keimanan lagi yang melekat dalam diri manusia yang termasuk Ketauhidan kepada Allah," ungkapnya.

“Sebelum ada renovasi pada bagian belakang masjid sekitar tahun 1984, sangat terlihat dengan jelas bentuk perahunya tampak bagian deknya yang terbalik serta menghadap ke kiblat. Sampai saat ini masih belum ada data yang menjelaskan siapa yang mengarsiteki Masjid Peneleh yang unik ini,” sambungnya.

Baca Juga: Resmikan Masjid Al Jabbar Polsek Tegalsari, Kapolda Jatim Berharap Bermanfaat Bagi Masyarakat

Rutinitas yang dilakukan di Masjid Jami’ Peneleh ini adalah semata-mata untuk syiar Islam. Setiap selesai salat Shubuh ada muthola’ah kitab kuning. Pada Selasa dan Kamis ada pengajian yang diikuti oleh orangtua yang diasuh santri yang Hafidz Quran dari Ponpes Tahfidzul Quran. Setiap Kamis malam ada tahlil bersama.

“Kalau sore harinya ada TPQ anak-anak untuk belajar membaca Al Quran sekitar 75 anak. Jamaah salat rawatib saat siang sebanyak 2 shaf, saat maghrib dan Isya bisa menjadi 4-5 shaf salat. Satu shaf salat di bagian depan sebanyak 20 jamaah, selanjutnya ke belakang bisa sampai 25-30 orang,” tuturnya.

Saat ramadhan Masjid Peneleh juga menyediakan takjil. Saat tarawih, menerapkan qataman Quran yakni, satu malam satu juz. “Ada tiga masjid yang sampai saat ini istiqomah dalam melakukan khataman Quran saat salat tarawih, yakni Masjid Ampel, Masjid Peneleh serta satu masjid di daerah Rungkut, Surabaya. Pendiri Masjid di Rungkut ini merupakan alumni santri dari Ponpes Tahfidzul Quran Peneleh,” tegasnya. (ian/lan/bersambung)

Baca Juga: Tutup Sementara untuk Umum, Masjid Al-Akbar Surabaya Gelar Jumatan hanya untuk Internal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO