DPRD Situbondo Minta Pasar Induk Besuki Diperluas

DPRD Situbondo Minta Pasar Induk Besuki Diperluas Komisi II DPRD Situbondo saat menerima pengaduan dari paguyuban pasar Besuki.

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo, Hadi Priyanto memberikan solusi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab Situbondo) agar membangun pasar yang lebih luas untuk mengakhiri permasalahan pedagang di Kecamatan Besuki.

Pernyataan itu disampaikan usai politikus Partai Demokrat ini saat menerima paguyaban pasar besuki, kemarin (7/8), di ruang komisi II DPRD Situbondo. Ia menilai langkah Pemkab Situbondo yang melakukan relokasi kepada sejumlah pedagang sekitar dua bulan yang lalu tidak menyelesaikan masalah, bahkan menambah persoalan baru.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Pantau Pasar Tradisional Panarukan Situbondo, Harga Bahan Pokok Stabil

"Harus dibangun pasar yang lebih luas untuk mengatasi luberan pedagang di pasar Besuki itu. Relokasi yang dilakukan itu menambah masalah baru, karena di tempat relokasi itu sangat tidak layak dijadikan pasar," katanya.

Hadi mengungkapkan bahwa berdasarkan pengakuan dari paguyuban pasar, tempat relokasi memang tidak layak. Pasalnya lokasinya terletak di atas saluran irigasi persawahan di Jalan Madura, Kecamatan Besuki. Selain itu, tidak ada lahan parkir dan kondisinya sangat sepi.

“Lokasi relokasinya terletak di atas saluran irigasi persawahan, kondisinya sepi dan lahan parkirnya tidak ada. Tempat relokasi itu pokoknya sangat tidak layak mas," ujar ketua Majelis Pembina Cabang PMII (Mabincab PMII) Situbondo ini.

Baca Juga: Pastikan Stok dan Harga Stabil di Pasar Panarukan, Khofifah Imbau Masyarakat Tak Panic Buying

Lebih lanjut, Anggota Dewan dari dapil II meliputi, Kecamatan Mangaran, Kapongan, Arjasa dan Jangkar ini mengaku, bahwa Komisi II akan segera melakukan kajian. Jika di pasar induk masih memadai, pedagang yang sudah direlokasi harus segera dipindah.

“Kalau tidak cukup, tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan pasar. Kami dari DPRD akan mendesak untuk menganggarkan pembangunan pasar Besuki karena itu solusi terakhir,” jelasnya.

Sementara Ketua Paguyuban Pasar, Nino Khairiyah mengatakan, kembalinya pedagang berjualan lagi ke pasar yang lama karena tempat relokasi sangat tidak layak menjadi pasar. Dia mengaku, sejak dipindah beberapa waktu lalu, omzet mereka berkurang.

Baca Juga: NU Situbondo Kunjungi Pasar Panji, Fasilitasi Perlindungan Kerja dan Bantuan Modal Rp10 Juta

"Hidup kami bergantung dari hasil jualan mas, selama ini kami kesulitan menyampaikan aspirasi, beberapa kali datang ke dinas jawabannya tidak memuaskan, makanya kami minta bantuan ke DPRD," Katanya.

Bagi Nino, semua pedagang tidak mempersoalkan jika direlokasi. Namun yang penting, lokasi relokasinya di tempat yang strategis dan ditopang dengan fasilitas pasar memadai. Tidak ditempat tersebut, di samping tidak layak, juga ditolak oleh warga setempat.

“Yang penting jangan direlokasi ke sana mas, karena lokasinya tidak layak, di samping itu juga ada penolakan dari warga sekitar,” pungkasnya.

Baca Juga: Pedagang Wadul Dewan karena Dua Pasar Hewan Ditutup, Komisi II Janji Segera Temui Dinas Peternakan

Keterangan yang dihimpun, sekitar dua bulan yang lalu, sebanyak 450 pedagang direlokasi dari pasar induk besuki ke Jalan Madura. Hal itu dilakukan menyusul adanya pengaspalan jalan raya. Namun, setelah pengaspalan selesai, pedagang kembali lagi. Akibatnya, akses jalan raya kembali tertutup, sehingga dilakukan penertiban oleh Satpol PP Situbondo. (mur/had/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO