Hindari Kebangkrutan, Kota Coachella di California Legalkan Ganja

Hindari Kebangkrutan, Kota Coachella di California Legalkan Ganja Kebun ganja manfaatkan lahan kosong.foto: mirror.co.uk

CALIFORNIA, BANGSAONLINE.com – Guna menghindari kebangkrutan, Kota Coachella di California melegalkan ganja untuk menjadi industri. Tak pelak, hasil pertanian di kota ini melonjak. Dari yang awalnya nilai tanah di kisaran 5000 pounsterling per hektare, langsung melonjak menjadi 140 ribu pounsterling per hektare. Bahkan, akan ada apotek drive-thru di Coachella Valley yang khusus melayani pembelian ganja.

Produksi tanaman ganja berskala industri ini telah mengubah kebangkrutan menjadi kota yang yang booming dengan gelimang harta, setara dengan demam emas tahun 1850-an.

Baca Juga: Simpan Ganja seberat 1,8 Kilogram, Mahasiswi di Malang Ditangkap BNNP

Pajak yang dibayar oleh petani ganja mencapai 11 juta pounsterling per tahun, sedangkan yang bisa dikeruk oleh industri senilai 735 juta dolar per tahun.

Coachella Valley yang memiliki 28.000 penduduk - terkenal dengan festival musiknya - berada di ambang kehancuran pada tahun 2014. Dengan putus asa, anggota dewan kemudian memilih untuk merangkul produksi ganja.

Wali Kota Scott Matas kemudian menyediakan lahan 1.500 hektare untuk ditanami ganja. Tak pelak, lima perusahaan obat bius berdiri dan berjalan, kemudian 15 lainnya sedang dalam perjalanan dan total 60 telah diberi izin untuk menanam ganja.

Baca Juga: Kesemek Glowing asal Kota Batu, Mulai Diminati Masyarakat Indonesia Hingga Mancanegara

"Kami mencapai krisis pada tahun 2014. Hanya ada simpanan uang kota sebanyak 400 dolar di bank. Jadi kita memotong upah, kita memecat staf. Kami tidak punya pilihan, ini adalah saat yang buruk. Itu membuat kita kembali berdiri secara finansial tapi dengan konsekuensi serius. Kami melihat berbagai pilihan dan memutuskan untuk membuka pintu ganja," ujar Scott Matas. 

"Saya ditentang sejak awal. Tapi ketika saya mulai membahas sisi medisnya dengan orang-orang di industri ini, banyak pebisnis kawakan yang kemudian bergabung dan mengaku telah terbantu dalam menghilangkan rasa sakit dengan ganja."

"Orang-orang yang saya ajak bicara memakai pakaian, mereka bukan hippies. Mereka punya rencana bisnis yang bisa membantu kami berdiri kembali. Jadi kita mulai melihat ganja bukan hal yang buruk, tapi sebagai positif bagi kota. Namun, kami tidak siap menghadapi reaksi tersebut setelah kami mengumumkan keputusan kami untuk menjadi yang pertama di California untuk menyambut penanaman skala industri. Ini menjadi gila."

Baca Juga: Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina

"Kami sampai kewalahan mengelolanya. Kami pun akan menggandakan anggaran kami menjadi $ 30 juta (£ 22 juta) setahun berkat berhasilnya bisnis ini."

"Sama seperti Lembah Napa terkenal dengan anggur dan Silicon Valley untuk industri teknologi, Coachella akan menjadi Cannabis Valley."

Baca Juga: Tawarkan Narkoba ke Teman yang Tertangkap, Polres Blitar Ciduk Pengedar Ganja dari Malang

apotek ganja

ganja ditanam di kebun modern.

Baca Juga: Polres Blitar Kota Amankan Pengedar Ganja Asal Tulungagung

Sumber: mirror.co.uk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO