Komikus Online, Profesi yang Bisa Diandalkan untuk Gantungkan Hidup

Komikus Online, Profesi yang Bisa Diandalkan untuk Gantungkan Hidup prestasinya oke. foto: retno aw

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Membuktikan keterjangkauan pasar online yang luas, mampu membuat Hasprita Restiamangastuti BM (23) yang sering dipanggil Resti ini memilih komik online sebagai wadah menyalurkan kecintaannya terhadap komik, dan memperoleh penghasilan.

Sebagai ilustrator komik, Resti mengaku lebih memilih media online dari pada cetak. Selain penguasaanya pada dunia digital, Resti berpendapat bahwa media online nyatanya mampu menjangkau pembaca lebih jauh dari pada cetakan buku. “Lebih suka online, soalnya dari biaya hingga keterjangkauan, media online lebih murah dan menjangkau semua kalangan dari pada cetak,” ujarnya.

Baca Juga: Perjalanan Fathurrohman Hartono, Pelukis Sketsa yang Bisa Terawang Kehidupan Seseorang

Mahasiswa lulusan seni rupa Unesa ini memang sudah dikenal sebagai komikus handal, bahkan sudah mendatangani kontrak dengan Webcomic yang berpusat di Jakarta. “Awalnya dari webtoon challenges di Line, tapi tiba-tiba di hubungi oleh pihak Webcomic, menawarkan diri untuk bekerja sama,” ucap Resti.

Kecintaanya pada dunia ilustrasi memang sudah ada sejak Resti menduduki sekolah dasar. Berawal dari komik manga shouju yang dibacanya, Resti mulai menekuni dunia ilustrasi dengan mulai mengikuti sanggar lukis di Jombang.

Pemilik komik What The Beauty is ini memang sudah memiliki pembaca hingga ribuan orang. Bahkan saking digemari, komik buatan Resti mampu berlanjut hingga dua season sekaligus. Sedangkan untuk season 2 Resti dibantu oleh Alfian dan masih tahap diskusi untuk melanjutkan season selanjutnya. “saya masih memikirkan, komik saya akan layak atau tidak untuk berlanjut” ungkapnya.

Baca Juga: Tiga Hari di Turki, Pelukis Sket Hamid Nabhan Jadikan Tempat Peninggalan Bersejarah sebagai Obyek

What The Beauty Is sendiri merupakan komik yang di garap oleh Resti sejak Ia masih berkuliah di Unesa. Mengaku lingkungan berpengaruh terhadap kisah komiknya, Resti masih memilih tema drama sebagai ide dari kisah komik yang dibuatnya.

Bagi Resti, menjadi ilustrator komik mampu menyita banyak waktu. Selain tanggung jawab sebagai guru TK di Vita School Surabaya, Resti juga masih bertanggungjawab untuk melanjutkan komik yang Ia buat kepada pembaca.

Resti juga mengungkapkan, menulis komik memang perlu banyak perhitungan, diawali dari menuliskan ide, mencari garis besar dari cerita, kemudian membagi setiap chapter dalam komik, hingga akhirnya mulai menggambar dan mengcolouring komik, Hesprita membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk membuat satu episode dari komiknya. “Merasa tertekan karena deadline memang pernah, tapi karena sudah kontrak kerja, mau tidak mau harus professional,” Tungkasnya.

Baca Juga: Hamid Nabhan: Impian Saya Membuat Sketsa Menara Eiffel Terkabul

Di tanya mengenai hubungan sesama ilustrator, Resti mengaku sering bertemu dalam event-event tertentu, namun kebanyakan para ilustrator justru berhubungan melalui via online, membuat grup sendiri, dan akan membahas mengenai ilustrasi hits saat ini. “Biasanya bahas genre ilustrasi yang lagi hits, atau karya-karya ilustrator terkenal. Kadang bahas ide dan topik-topik yang lagi tendi,” ungkapnya.

Selain membuat komik, Resti juga pernah memenangkan desain poster di Surabaya, Jogja, dan Jakarta saat dirinya masih berstatus sebagai Mahasiswa. “Yang di Surabaya, itu tentang pajak. Menang di Jogja itu mengenai diffable, kalau yang di Jakarta itu tentang anti bullying” Ucap Resti.

Selain poster dan komik, Resti juga membuat stiker dalam aplikasi chat Line dan sudah menjadi resmi saat ini. Terhitung sudah ada 3 stiker dan satu tema yang menjadi garapannya, Semua stiker Resti nyatanya masih memiliki nuansa Indonesia. Seperti stiker ‘Ponpon Si Kelepon’, ‘Kebo Kicak Legenda Babad Jombang’, dan juga ‘Romansa Kopi Tubruk dan Capucino’.

Baca Juga: Majelis Sastra Urban: Kantong Sastra Surabaya Ada di Kampus

Di tanya mengenai mengganti media dari komiknya, Resti masih nyaman dengan komik online yang digelutinya saat ini. Resti juga tidak berpikiran untuk mencetak komik-komiknya dalam sebuah buku. Namun jika diberi tawaran, Resti juga tidak akan menolak kesempatan tersebut. Tetapi untuk sekarang, Resti masih percaya jika pasar onlinelah yang mulai di gemari oleh pembaca, karena penjangkauan yang lebih luas, pasar online juga murah dan mudah untuk didapatkan oleh pembaca. (*)

Baca Juga: Kolaborasi Chef Surabaya Suites Hotel dan 15 Pelukis, Racik Bumbu Dapur Jadi Bahan Melukis

Sumber: *Retno A W

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO