KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto menyatakan memilih pemimpin harus didasarkan pada kualitas bukan dengan dasar SARA.
"Jangan sampai Karena Pilkada rusak agamanya, rusak ekonominya, rusak semuanya, biasa saja jangan SARA pilih pemimpin dasar kualitas," ucapnya saat menjadi narasumber (narsum) di acara sosialisasi pemilihan wali kota dan wakil wali kota yang diadakan Komisi Pemilihan umum (KPU) Kota Madiun, Senin (16/4).
BACA JUGA:
- Penuh Antusias, Masyarakat Harapkan Haul Panembahan Ronggo Djumeno Jadi Ikon Kota Madiun
- Peringati Maulid Nabi dan Haul Panembahan Ronggo, Para Budayawan Kenalkan Seni Khas Asli Madiun
- Pasangan Maidi dan Bagus Daftar Bacawali-Bacawawali ke KPU Kota Madiun
- Ajak Warga Kibarkan Merah Putih pada 1 Agustus, Pemkot Madiun Bagikan Ribuan Bendera
Sugeng juga menegaskan, pilkada bukan akhir segalanya. Ia mengingatkan supaya jangan mempertaruhkan segalanya. "Pilkada itu sedang menjalankan Pancasila sila ke-4 menuju sila ke-5 tapi pelaksanaanya tidak bisa berdiri sendiri dengan sila yang lain dalam Pancasila," ucapnya.
Sosialisasi pilkada kali ini mengambil tema "Mendulang Suara Melalui Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun".
Sementara itu, Ketua KPU Kota Madiun Sasongko menjelaskan, pilkada serentak berbasis administrasi by name by dres bukan domisili.
"Meskipun sudah bertahun-tahun tidak di Madiun tapi masih tercatat, wajib di data sebagai pemilih. Semua warga Kota Madiun dan saat di TPS wajib membawa KTP-Elektronik selain C6," kata Sasongko.
Dia juga mengatakan bahwa sosialisasi dilakukan secara membumi dengan mengundang semua Ketua RT di Kota Madiun.
"Jadikan pemilu serentak ini pemilu berintegritas dan bermartabat," pesannya. (hen/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News