GRESIK, BANGSAONLINE.com - Penangkapan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih membuat keluarga besar Golkar Kabupaten Gresik tersentak. Sebelumnya, anggota fraksi Golkar itu ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumah dinas Mensos RI Idrus Marham Jumat (13/7), sekitar pukul 15.00 WIB.
Ketua DPD Golkar Kabupaten Gresik H. Ahmad Nurhami mengaku terkejut atas penangkapan tersebut. Meski begitu, Nurhamim menyatakan sejauh ini Golkar Gresik belum bisa bersikap.
BACA JUGA:
- Bantah Calon Tunggal karena Gagalnya Kaderisasi, Ketua Golkar Gresik Soroti Bawaslu dan Politik Uang
- Di Depan Pengurus Golkar, ini Janji Yani-Alif Jika Menang Pilkada Gresik 2024
- Susunan Pimpinan DPRD Gresik: Gerindra Tunjuk Dawam, Golkar Tunjuk Nurhamim
- Yani-Alif Gelar Konsolidasi Pemenangan Pilkada Gresik 2024 dengan Parpol Pengusung
Berdasarkan kabar yang berhembus, Eni di-OTT oleh KPK. Namun Nurhamim meyakini kabar tersebut tidak benar karena menurutnya tak ada barang bukti berupa uang hasil dugaan korupsi atau gratifikasi.
"Kami mencari tahu, apa benar terkena Operasi Tangkap Tangan (OTK) KPK," ujar Nurhamim kepada sejumlah wartawan di kantor DPD Golkar Gresik, Jalan Panglima Sudirman, Sabtu (14/7).
"Jadi, Bu Eni saat dibawa KPK sedang menghadiri ultah putri Pak Mensos," paparnya.
"Saat itu, petugas KPK membawa surat perintah penyidikan (Sprindik) untuk membawa Eni Maulani. Jadi, saat Bu Eni dibawa petugas KPK tak ada uang Rp 500 juta. Uang itu sudah ada di KPK sebelum Bu Eni dibawa petugas KPK," ungkap politikus asal Desa Gending Kecamatan Kebomas ini.