Wabup Pungkasiadi Didaulat Baca Paluhuran di Haul Syekh Jumadil Kubro ke-643

Wabup Pungkasiadi Didaulat Baca Paluhuran di Haul Syekh Jumadil Kubro ke-643 Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, didaulat membacakan paluhuran (silsilah) Syekh Jumadil Kubro. Foto: YUDI EP/BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mojokerto kembali menggelar agenda wisata dan kebudayaan tahunan yakni Kirab Kubro dalam rangka memperingati Haul Syekh Jumadil Kubro ke-643 Tahun 2018. 

Helatan kirab budaya diberangkatkan dari Pendopo Agung Trowulan, dan finish di halaman Makam Troloyo, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kamis (27/9) sore.

Baca Juga: Biayai Full Barra-Rizal dari Uang Pribadi, Kiai Asep: Sepeserpun Saya Tak Ingin Uang Saya Kembali

Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, didaulat membacakan Paluhuran (silsilah) Syekh Jumadil Kubro, yang diawali prosesi cucuk lampah atau ‘membuka jalan.’ Hal ini dimaksudkan sebagai usaha menolak bala dan mengusir semua gangguan seperti hawa buruk yang dapat mengganggu jalannya prosesi.

Arak-arakan kirab berbagai macam gunungan mulai tumpeng agung, tumpeng aneka hasil bumi dan tumpeng jajanan pasar, selalu sukses menjadi daya tarik acara. Tumpeng-tumpeng ini dipercaya sebagai sebuah berkah.

Kirab dan prosesi cucuk lampah disempurnakan barisan peserta kirab berpakaian ala Walisongo, santri, pembawa kendi tujuh, pembawa jajan pasar, Tumpeng Songo, Panji Poncowarno, Panji Gulo Klapo (Sang Saka Merah Putih) yang diserahkan kepada wakil bupati.

Baca Juga: Berbaur Bersama Ribuan Warga, Gus Barra Nobar Indonesia melawan Iraq

Pemkab Mojokerto dan Disparpora sebagai leading sector, ingin agar tradisi ini bisa terus dipelihara dan terjaga sebagai event rutin yang mencerminkan kearifan lokal.

Wakil bupati berharap agar usaha nguri-uri budaya terus dijaga dan dilestarikan. Animo masyarakat yang cukup tinggi terhadap event-event budaya di daerah Trowulan khusunya, bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk meningkatkan potensi wisata daerah.

“Trowulan sebagai daerah wisata unggulan Kabupaten Mojokerto di bidang sejarah dan budaya, makin lama makin dikenal publik baik lokal maupun luar daerah. Kirab kubro memperingati Haul Syeh Jumadil Kubro yang diperingati tiap tahun tidak pernah sepi animo. Dengan haul ini, kita bisa terus mengingat perjuangan Syekh Jumadil Kubro dalam berdakwah dan menyebarkan ajaran agama Islam,” ujar Wabup.

Baca Juga: Gus Barra Berangkatkan Kirab Sedekah Bumi Desa Medali Mojokerto

Syekh Jumadil Kubro dalam literatur sejarah dikenal sebagai penyebar Agama Islam di tanah Jawa pada masa kerajaan Majapahit. Syekh Jumadil Kubro adalah leluhur dan guru dari para Walisongo sesudahnya. Mengingat begitu besarnya jasa dalam perkembangan Islam khususnya Jawa Timur, maka banyak kalangan Umat Islam yang memelihara tradisi untuk terus mendoakan hari wafatnya, atau dalam Islam dikenal sebagai sebagai Haul. (yep/ian) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Giliran Pedagang di Kawasan Bangsal, Kutorejo, dan Pungging Terima Paket Sembako dari Gus Barra':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO