KWG dan DPRD Bersinergi Studi Banding ke Makassar Gali Potensi Pendapatan Parkir

KWG dan DPRD Bersinergi Studi Banding ke Makassar Gali Potensi Pendapatan Parkir Ketua KWG, M. Syuhud Almanfaluty dan Ketua DPRD Gresik, Ahmad Nurhamim dalam suatu kesempatan. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK,BANGSAONLINE.com - Komunitas Wartawan Gresik (KWG) terus berupaya melakukan langkah terobosan untuk membantu Pemerintah Kabupaten Gresik.

Pada tahun 2017 lalu, DPRD dan KWG bersama-sama ke Bandung untuk studi banding dalam rangka menggali potensi wisata. Kali ini, KWG dan DPRD kembali bersinergi dalam rangka menggali potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir.

Baca Juga: Empat Pimpinan DPRD Gresik Definitif Resmi Dilantik

"KWG dan DPRD akan lakukan studi banding ke Makassar. Di sana kami akan menggali kiat-kiat pemerintah Makasaar dalam menangani sektor parkir, sehingga berbuah PAD sangat besar," ujar Ketua KWG, M. Syuhud Almanfaluty, Senin (14/1). "Langkah ini kami lakukan semata-mata untuk membantu pemerintah daerah, di mana teman-teman KWG bertugas," sambungnya.

Menurut Syuhud, selain bentuk kemitraan dengan pemerintah, kerja sama ini juga merupakan bentuk komitmen KWG sebagai salah satu instrumen pilar demokrasi dalam membantu mewujudkan terciptanya pemerintahan yang baik, sehingga terwujud keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat. "Mudah-mudahan apa yang KWG lakukan selalu mendapatkan ridho dari sang Khaaliq Allah SWT, Aamiin yaa mujibas saailiin," do'anya.

Syuhud menyatakan, pendapatan sektor parkir di Gresik tergolong masih kecil. Padahal, potensinya cukup besar. Ia kemudian mencontohkan pendapatan dari retribusi parkir tepi jalan umum (PTJU) yang ditarget hanya Rp 1,8 miliar di 2018. Bahkan, target tersebut sudah direvisi berkali-kali oleh DPRD karena Dishub tak sanggup memenuhinya.

Baca Juga: 4 Pimpinan DPRD Gresik Bisa Dilantik Bersamaan, Jika SK Mujid Riduan dari Gubernur Turun Minggu ini

"Awalnya, target parkir tepi jalan umum Rp 5 miliar. Namun, dalam evaluasi DPRD, Dishub tak mampu membukukannya setelah melihat potensi yang ada. Hingga akhirnya pada Perubahan APBD 2018, target tersebut diturunkan menjadi tinggal Rp 1,8 miliar," urai wartawan HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com ini.

Sementara untuk sektor pajak parkir yang ditangani Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), menurut Syuhud sudah sangat bagus. Di tahun 2018, dari target Rp 2,8 miliar, terealisasi Rp 2,845.834.706, 00 atau 101,64 persen. "Hal ini perlu ditingkatkan mengingat di Kabupaten Gresik mulai tumbuh subur perhotelan, mall, restoran, maupun tempat perbelanjaan lain," pungkasnya.

Sementara Ketua , H. Ahmad Nurhamim menyambut baik inisiasi KWG dalam membantu menggali potensi daerah dari sektor parkir. Nurhamim mengakui, bahwa potensi pendapatan daerah dari sektor parkir, baik retribusi maupun pajak, sangat luar biasa. Terlebih, pasca bermunculan perhotelan, mall, restoran, dan sarana ekonomi lain.

Baca Juga: Jadi Pimpinan DPRD Gresik, Mujid Riduan Siap Dilantik Belakangan

"Potensi daerah ini semaksimal mungkin harus bisa kita manfaatkan untuk kemajuan daerah," paparnya.

Menurutnya, penyebab target retribusi PTJU tak terwujud adalah ketidakmampuan OPD berwenang, karena alasan potensi yang ada. Karena itu, ia berharap melalui studi banding tersebut didapat kiat-kiat dalam meningkatkan pendapatan parkir. "Saya yakin Gresik bisa. Yang penting ada kemauan," pungkas Caleg Dapil I (Kebomas dan Gresik) ini. (hud/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO