​KPK Sebut Indeks Penilaian Integritas Kota Madiun Ranking III Provinsi

​KPK Sebut Indeks Penilaian Integritas Kota Madiun Ranking III Provinsi

KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com – Komisi Pemberantasan Korupsi () kembali sambangi . Kunjungan bukan tengah menyelidiki kasus. Lembaga anti rasuah tersebut tengah mempersiapkan gelaran Roadshow Bus 2019 bertajuk Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi yang akan diselenggarakan mulai 28 sampai 30 Juni ini.

Berbagai persiapan dilakukan. Salah-satunya, koordinasi bersama Pemerintah Kota Madiun di ruang 13 Balai Kota, Kamis (27/6).

Baca Juga: Jalani Sidang Perdana, Begini Dakwaan Jaksa KPK ke Bupati Sidoarjo Nonaktif

Sekretaris Daerah Kota Madiun Rusdiyanto menyambut baik kegiatan tersebut. Apalagi, kegiatan bertujuan baik. Yakni, pembelajaran sebagai langkah pencegahan kasus korupsi di Kota Madiun. Selain itu, juga mendampingi Pemerintah Kota Madiun dalam upaya pemberantasan korupsi selama dua tahun terakhir.

Sekda menambahkan, melalui pendampingan itu terus berbenah menciptakan pemerintahan yang bersih. Selain itu, evaluasi kegiatan dalam upaya memberantas korupsi di kota pecel juga mengemuka. Sekda mengapresiasi pendampingan yang dilakukan selama ini.

‘’Terima kasih terus mendampingi Pemkot untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel. Kerja sama baik ini tentu harus terus ditingkatkan,’’ kata Sekda Rusdiyanto saat koordinasi lakukan evaluasi rencana aksi Pemkot berantas korupsi, Kamis (27/6) di Ruang 13.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Tak Golput dan Wujudkan Kondusivitas, Pemkot Madiun Gelar Penyuluhan Pilkada

Sekda menyampaikan, Rencana Aksi dalam pencegahan korupsi selama 2018 nyaris sudah diselesaikan. Program pemberantasan korupsi tersebut berintegrasi dengan sepuluh titik rawan terjadinya tindak pidana korupsi.

‘’Jadwal rencana aksi akan diselesaikan 2019 sesuai rekomendasi yang disampaikan tahun lalu," ungkapnya.

Agus Puryanto dari Direktorat Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi () menilai proses aksi pemberantasan korupsi sudah banyak mengalami perkembangan. Meskipun masih ada yang perlu diperbaiki dan yang sudah berjalan.

Baca Juga: Kanwil Kemenkumham Jatim Ajak Stakeholder Terlibat dalam Survei Penilaian Integritas

‘’Skor Indek Penilaian Integritas Kota Madiun 66 pada 2018. Ini sama dengan capaian Provinsi Jawa Timur. Sedang, 2019 capaian sementara Kota Madiun di rangking III di Provinsi Jatim,’’ katanya.

tidak hanya menilai berdasar laporan. Namun, langsung terjun ke OPD yang dirasa rawan terjadinya tindakan korupsi. mengapresiasi program yang sudah diselenggarakan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi Dan Usaha Mikro Kota Madiun.

‘’Sebelumnya, diam-diam kita () sudah mengunjungi Dinas PTSP terlebih dahulu, lebih baik dari tahun lalu. Lolos dari jebakan "Batman" dan road show juga akan kesana juga,’’ katanya.

Baca Juga: KPK Siap Ladeni Praperadilan Bung Karna

Meskipun skor penilaian integritas sementara Kota Madiun dirangking III, Agus berharap tidak cepat berpuas diri. Sebaliknya, terus memperbaiki sistem sesuai rekomendasi . Sebab, indikator tahun ini berbeda dengan indikator tahun lalu.

‘’Indikator 2019 lebih kompleks dari tahun 2018,’’ ungkapnya.

Agus juga mengatakan fokus 2019 lebih kepada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk meningkatkan PAD, salah satunya Pemkot bisa menarik pajak yang dibayar pelanggan saat makan di restoran.

Baca Juga: Sidang Kasus Pemotongan Insentif ASN Sidoarjo: Jaksa Tolak Pledoi Siskawati

‘’Biasanya restoran langsung menarik pajak dari pembayaran. Bisa langsung memungut PB1 (pajak pembangunan) baik melalui tagihan atau sesuai SKP Badan Pendapatan Daerah Kota Madiun,’’ kata Agus sembari menjelaskan PAD dapat naik 100 persen lebih dengan memasang sistem untuk pemungutan PB1. (hen/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Resmi Dipecat! Novel Baswedan dkk Letakkan Kartu Identitas KPK':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO