SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Surabaya International Jewellery Fair 2019 (SIJF) kembali digelar di Surabaya. Ini pameran ke-24 SIJF yang diselenggarakan di kota pahlawan ini. Pameran emas dan perhiasan terbesar yang sekaligus untuk memperingati HUT ke-74 Provinsi Jatim ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Shangri-La Hotel Surabaya, Kamis (17/10/2019).
Saat membuka SIJF, Khofifah mengungkapkan bahwa perkembangan industri perhiasan Indonesia tidak bisa dipisahkan dari kontribusi Jatim. Dimana industri perhiasan Jatim pada Semester I tahun 2019 berkontribusi sekitar 49,65% terhadap produksi perhiasan nasional. Hal ini didukung oleh 32 unit industri perhiasan skala besar dan menengah dan 513 unit industri perhiasan skala kecil yang didominasi oleh industri barang perhiasan dan logam mulia.
BACA JUGA:
- Mohon Doa Restu Maju Pilgub Jatim 2024, Khofifah Ajak Muslimat NU Jember Perbanyak Sedekah
- Khofifah Ajak Nahdliyin Implementasikan Qanun Asasi NU saat Harlah Muslimat ke-78 di Kota Batu
- Di Ponpes Sabilun Naja Bojonegoro, Khofifah Didoakan KH Anwar Zahid 2 Periode
- Di Haul ke-34 Syaikhuna KH Anwar Nur, Khofifah Berbagi Cerita soal Jatim Berkah
“Tentunya industri perhiasan Jatim tidak hanya memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi termasuk PDRB, tapi ini juga akan menjadi referensi dunia terhadap industri emas dan perhiasan, apalagi saat ini Indonesia ada di peringkat sembilan industri perhiasan dunia. Kami harap ini menjadi daya dorong dan daya ungkit perekonomian kita,” kata Khofifah.
Orang nomor satu di Jatim ini pun mendorong agar industri perhiasan bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Jatim. Dimana wisatawan bisa berkunjung ke tempat pengolahan perhiasan seperti melihat proses cutting ataupun proses pemolesan sekaligus mendapat penjelasan peoses produksinya.
Dengan mendengar penjelasan seperti jumlah karatnya sampai dengan cerita di balik proses pembuatannya, wisatawan dihrapkan tertarik untuk datang dan membeli produk tersebut. Apalagi produk perhiasan Jatim digemari karena handmade dan bentuknya yang unik berunsur budaya. Selain itu, Jatim juga kaya dengan berbagai batu mulia salah satunya dari Pacitan.
Dengan memasukkan industri emas dan perhiasan sebagai salah satu tujuan wisata, Khofifah berharap hal ini dapat meningkatkan tingkat hunian hotel dan menambah waktu tinggal (length of stay) wisatawan terutama wisatawan mancanegara di Jatim.
“Jadi kunjungan ke tempat pemrosesan perhiasan ini bisa dimasukkan dalam katalog paket wisata. Selain itu kita juga bisa mengundang buyer baik dari dalam maupun luar negeri untuk melihat bagaimana uniknya perhiasan kita apalagi yang handmade. Bila hal ini sudah dilakukan, mohon ditingkatkan, diluaskan dan dikembangkan. Tapi jika belum mohon hal ini disiapkan,” katanya.
Klik Berita Selanjutnya