Pembangunan Kilang Minyak di Tuban Bakal Serap 20.000 Tenaga Kerja

Pembangunan Kilang Minyak di Tuban Bakal Serap 20.000 Tenaga Kerja Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau lokasi proyek Grassroot Refinery (GRR) Kilang Tuban, Sabtu (30/11).

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pembangunan kilang minyak di Tuban telah memasuki tahap early work, yaitu pembersihan lahan sekitar 328 hektare, serta pemulihan lahan abrasi (restorasi) seluas 20 hektare.

Sementara dalam pembangunan tahap awal ini, Pertamina telah menyerap 271 tenaga kerja lokal Tuban.

Baca Juga: Lahan Kilang Tuban GRR Kembali Terbakar, Ini Penyebabnya

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, pembangunan kilang di Tuban akan menyerap 35 persen tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Selain itu, bakal menyerap tenaga kerja sebanyak 20.000 saat konstruksi, dan 2.500 saat beroperasi.

Di sisi lain, proyek ini menciptakan multiplier effect lainnya, terutama di daerah sekitar lokasi di Tuban. Termasuk peningkatan pendapatan negara dan daerah, baik dari pajak dan penguatan devisa negara.

"Ya karena mengurangi ketergantungan impor crude dan produk," ungkap Nicke saat mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau lokasi proyek Grassroot Refinery (GRR) Kilang Tuban, Sabtu (30/11).

Baca Juga: Perhutani KPH Tuban: Pembakaran Hutan Jelas Dilarang

Ia menjelaskan, setelah penetapan lokasi, Pertamina bergerak cepat untuk menyelesaikan persiapan lahan. Termasuk menjalankan kesepakatan dengan pemerintah daerah dan masyarakat, di antaranya penyiapan tenaga kerja lokal.

"Pertamina pro aktif membangun kemampuan dan keahlian tenaga kerja lokal. Selain telah menyerap 271 pekerja lokal, saat ini Pertamina juga telah memberikan beasiswa kepada 21 orang lulusan terbaik SMA/SMK di wilayah sekitar untuk melanjutkan kuliah di Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu," terangnya.

Pertamina berharap, nantinya para siswa tersebut bisa memiliki keahlian khusus (skilled) agar bisa bergabung di Proyek Kilang Tuban. Baik menjadi tulang punggung pada saat pembangunan, maupun operasional kilang nanti. Melalui hal tersebut, Pertamina sekaligus mematahkan stigma bahwa putra daerah yang direkrut ke sebuah industri adalah tenaga kerja non-skilled.

Baca Juga: Tinjau Lokasi Kebakaran, Kaporles Tuban: Penyebab Masih Diselidiki

Kilang Minyak di Tuban merupakan salah satu kilang tercanggih di dunia yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel. Selain itu, Kilang Tuban juga akan menghasilkan 4 juta liter avtur per hari serta produksi petrokimia sebesar 4.25 juta ton per tahun.

“Seluruh BBM yang diproduksi di Kilang Tuban memiliki standar terbaik di dunia, yakni Euro5, yang sangat ramah dengan lingkungan,” imbuh Nicke.

Untuk membangun megaproyek ini, tambah Nicke, Pertamina menginvestasikan sekitar USD 15-16 miliar yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2026 mendatang. Proyek ini menempati area seluas kurang lebih 900 hektare. Ini salah satu proyek prestisius dan sangat strategis dalam membangun kemandirian dan kedaulatan energi nasional.

Baca Juga: Usai Kebakaran Lahan Kilang Minyak, KPI GRR Tuban Langsung Lakukan Pengecekan ke Masyarakat

"Dampaknya juga tentu akan sangat besar dirasakan masyarakat sekitar proyek, khususnya Tuban dan sekitarnya," bebernya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengaku senang saat meninjau lokasi proyek pembangunan kilang Tuban tersebut. Ia mengatakan, proyek yang dibangun itu merupakan salah satu concern utama dari pemerintah.

“Saya luar biasa senang di sini, progres mega projek yang akan dibangun pertamina. Saya diperintahkan Presiden mengawal proyek-proyek yang menjadi inisiatif pemerintah. Apalagi ini yang berkaitan dengan pembangunan kilang minyak, dan kita tahu kita membutuhkan kilang-kilang. Bayangkan ada 260 juta penduduk Indonesia membutuhkan BBM,” kata Budi.

Baca Juga: PRPP Telurkan Desain Rancang Bangun Kilang Tuban Berteknologi Tinggi

Budi menambahkan, saat ini Pertamina membutuhkan lahan untuk membangun kilang tersebut. Oleh sebab itu, Pemerintah langsung menegaskan memberi izin untuk penggunaan lahan di wilayah pesisir yang nantinya dilakukan restorasi lahan bahkan reklamasi.

“Ini kan butuh tanah, jadi saya hari ini memberikan izin pada Pertamina untuk melakukan restorasi. Tapi nanti dimungkinakan dilakukan reklamasi 200 Hektar. Sehingga dengan tanah itu cukup digunakan untuk keperluan,” katanya.

Menhub, mengapresiasi langkah Pertamina di mana dengan terbangunnya kilang ini nantinya akan menyerap sekitar 20 ribu tenaga kerja.

Baca Juga: Seorang Kakek Ditemukan Tewas di Area Kilang Minyak Tuban

"Dan pasti Tuban akan berubah menjadi sama hebatnya dengan Surabaya, menjadi satu pusat pertumbuhan di Jawa Timur," pungkasnya. (gun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO