Jurnalis Center Pamekasan Luncurkan Program Goes to School

Jurnalis Center Pamekasan Luncurkan Program Goes to School Narasumber saat memberikan materi tentang jurnalistik dalam program JCP Goes to School di SMAN 2 Pamekasan.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Jurnalis Center Pamekasan (JCP) turut peduli terhadap pengembangan literasi di Kabupaten Pamekasan, dengan menggelar program Goes to School, Jumat (07/02). Program berupa Safari Jurnalistik ke SMAN 2 Pamekasan ini untuk meningkatkan budaya literasi kepada para siswa. 

Safari Jurnalistik juga merupakan konsep untuk mewujudkan kecerdasan multi dimensional yang berkarakter di era milenial. 

Baca Juga: Jurnalis Pamekasan Tuntut Pembantaian Satu Keluarga Wartawan di Karo Sumut Diusut Tuntas

Menurut Ketua Jurnalis Center Pamekasan Mulyadi Izhaq, literasi sangat penting untuk menambah wawasan, melatih diri untuk berpikir kritis, mengembangkan potensi diri, dan mengurangi hoax.

"Kami menyasar kalangan milenial karena mereka merupakan ujung tombak literasi dan penguatan karakter siswa dalam bersosial media," ujar alumni IAIN Madura itu.

Program Goes to School ini dipandu langsung oleh wartawan Tribun yang juga seorang penulis handal dari Pamekasan, Kuswanto Ferdian. Nantinya, kegiatan ini juga akan menyasar sekolah-sekolah lain di Kabupaten Pamekasan. Termasuk pesantren dan kampus.

Baca Juga: Pj. Bupati Pamekasan: Media Penting Bagi Kemajuan Pemerintah

"Literasi tulis juga sangat penting. Untuk generasi milenial dan gen-z punya minat menulis lebih baik. Tulislah sesuatu yang dekat dengan kita. Semisal menulis kegiatan sehari-hari dan tentang hal yang berada di lingkungan. Apa yang kita pikirkan dan rasakan bisa dituangkan dalam tulisan, status, baik dua atau tiga kalimat yang mengandung energi positif untuk memberi inspirasi," ajak pemuda yang sedang menempuh pendidikan magister di Surabaya ini.

Mulyadi menekankan, agar siswa untuk mengembangkan critical thinking. "Dengan melalui membaca dan menulis, kita bisa lebih kritis dalam memahami informasi. Dengan literasi baca, siswa bisa memilih dan memilah mana informasi yang harus dipercaya atau tidak. Sebab, kasus yang terjadi hoax, saat seseorang tidak dengan teliti dan memahami informasi dalam berita," paparnya.

Sementara pihak sekolah melalui Wakil Kepala SMAN 2 Pamekasan Djoko Adi Susanto sangat mengapresiasi gerakan Jurnalis Center Pamekasan yang peduli terhadap literasi dan pendidikan.

Baca Juga: Draft RUU Penyiaran yang Beredar Belum Final, Achmad Baidowi: Masih akan Diharmonisasi

"Melalui gerakan ini, diharapkan semua elemen baik masyarakat, pegiat pendidikan, para siswa bisa bersatu, bergerak, dan membentuk sebuah ekosistem untuk memajukan budaya literasi di Indonesia," ujar Djoko. (yen/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO