​Ancaman Imam Nahrawi Bikin Elit Politik Kalang Kabut, Siapa Saja Penikmat Suap?

​Ancaman Imam Nahrawi Bikin Elit Politik Kalang Kabut, Siapa Saja Penikmat Suap? Imam Nahrawi. Foto: okezone

Listen to this article

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ancaman Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Naharawi yang akan membongkar siapa saja yang menikmati aliran suap dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia () ternyata membuat elit politik kalang kabut.

“Ancaman itu sebagian kepada internal kemenpora, sebagian kepada elit politik,” tutur mantan orang dekat kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (18/2/2020).

Cuma ia enggan membeberkan siapa saja elit politik yang diduga terlibat. Yang pasti, menurut dia, kini sedang terjadi lobi-lobi tingkat tinggi agar hukum tak menyentuh level tertentu. “Kayaknya ada rapat terbatas dari elit politik agar tak menyentuh top level. Jadi bisa saja nanti ada yang dikorbankan agar tak menyentuh top level,” tutur sumber itu lagi.

Tapi kalau benar-benar membongkar aliran dana itu dalam sidang, apa bisa dikendalikan? “Ya itu masalahnya. Saya gak tahu. Itu tergantung KPK,” katanya lagi.

Kini juga beredar pesan berantai permintaan doa dari elit tertentu agar selamat. BANGSAONLINE.com juga mendapat kiriman lewat WhatsAap (WA). Tapi ketika si pengirim ditanya apakah permintaan doa itu terkait dengan ancaman , ia hanya memasang emoji tertawa. "Biasanya kalau ada masalah selalu begini (minta doa)," ungkap sumber lain. 

Seperti heboh diberitakan, mengancam akan membongkar para penikmat aliran suap dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (). Diduga, ada banyak pihak yang kecipratan uang haram terkait proses percepatan pengurusan dana hibah .

"Siap-siap saja yang merasa nerima dana ini, siap-siap," ujar Nahrawi usai menjalani sidang perdana terkait perkara dugaan suap terkait proses persetujuan dan pencairan bantuan dana hibah di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/20).

Dikutip okezone, Nahrawi enggan membeberkan siapa saja pihak-pihak yang turut menerima aliran suap ini. Namun, ia meminta awak media untuk terus mengikuti persidangannya agar mengetahui siapa saja pihak-pihak yang kecipratan dugaan aliran suap tersebut.

"Silakan diikuti terus (persidangannya). Thanks semuanya ya," katanya.

Nahrawi merasa keberatan dengan dakwaan Jaksa KPK. Ia akan menyampaikan keberatannya itu lewat nota pembelaan atau pleidoi. Sebab, tudingnya, dakwaan yang disusun Jaksa KPK banyak dibubuhi narasi fiktif.

"Banyak narasi fiktif di sini (dakwaan KPK)," ucapnya.

Nahrawi didakwa menerima suap sebesar Rp 11,5 miliar bersama dengan Asisten pribadinya, Miftahul Ulum untuk mempercepat proses persetujuan dan pencairan bantuan dana hibah . Setidaknya, terdapat dua proposal kegiatan yang menjadi sumber suap .

Pertama, terkait proposal bantuan dana hibah Kemenpora dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan dan pendampingan program peningkatan prestasi olahraga nasional pada multievent 18th Asian Games 2018 dan 3rd Asian Para Games 2018.

Kedua, proposal terkait dukungan pusat dalam rangka pengawasan dan pendampingan seleksi calon atlet dan pelatih atlet berprestasi tahun Kegiatan 2018.

Selain itu, Nahrawi juga didakwa bersama-sama dengan Ulum menerima gratifikasi berupa uang sebesar Rp 8,6 miliar. Uang itu diterima saat menjabat sebagai Menpora dalam rentang waktu 2014 hingga 2019. Imam disebut menerima sejumlah uang melalui Ulum. (tim)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO