Semen Indonesia Latih Petani Green Belt Dudidaya Buah

Semen Indonesia Latih Petani Green Belt Dudidaya Buah

TUBAN, BANGSAONLINE.com - (Persero) Tbk Pabrik Tuban terus berkomitmen dalam melakukan pemberdayaan bagi masyarakat sekitar wilayah pengembangan perusahaan. Salah satunya di bidang pertanian, dengan melakukan pembelajaran budidaya tanaman konsumtif seperti kelengkeng, anggur, dan jeruk. 

Tak tanggung-tanggung, kali ini perusahaan mendatangkan tenaga ahli dari Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropik (Balitjestro) untuk memberikan pendampingan dan pengawalan teknologi inovatif kepada 25 orang perwakilan Petani Green Belt bertempat di lahan pasca tambang Semen Indonesia.

Baca Juga: Majukan UMKM Binaan, SIG Pabrik Tuban Ajak Kolaborasi Anak Usaha

Kerja sama antara SIG dengan Balitjestro ini juga meliputi pembuatan Demontration Plot (Demplot) di lahan Green Belt SIG Pabrik Tuban. Demplot itu nantinya akan dikelola dan diawasi langsung oleh tim dari Balitjestro dengan melibatkan Petani Green Belt, sehingga bisa menjadi sarana pembelajaran para petani.

General Manager of Mining & Raw Material, (Persero) Tbk - Pabrik Tuban, Musiran berharap peserta mampu mengembangkan ilmu yang didapat dan menularkan kepada seluruh anggota kelompoknya.

“Saat ini jumlah anggota Petani Gren Belt tercatat sebanyak 500 orang lebih, di mana seluruhnya masyarakat yang berdomisili di sekitar perusahaan,” ujar Musiran, Jumat (13/3).

Baca Juga: Tujuh Rumah tak Layak Huni di Tuban Direnovasi UPZ SIG

Sejalan dengan penyelenggaraan pelatihan di atas, peserta yang mewakili pada tahap pertama ini SIG membuat demplot seluas sekitar 3 hektare di lahan pasca tambang yang ditanami tanaman anggur sebanyak 250 pohon, kelengkeng sebanyak 150 pohon, dan tanaman jeruk sebanyak 150 pohon.

“Sedangkan luas lahan greenbelt yang dikerjasamakan dengan Balitjestro seluas 7,75 hektare,” tandasnya.

Greenbelt merupakan sabuk hijau yang mengelilingi bagian luar area tambang. Total luas greenbelt saat ini berkisar 98,53 hektare yang dikelola oleh kelompok-kelompok petani di sekitar perusahaan dan telah menjadi lahan pertanian yang subur. Perusahaan pun memberikan izin secara gratis untuk para petani agar memanfaatkan lahan greenbelt. Hasil pertaniannya pun sepenuhnya untuk petani penggarap.

Baca Juga: SIG Pamerkan Aplikasi Semen Hijau dan Solusi Beton Berkelanjutan di IKN

Kepala Balitjestro, Harwanto menjelaskan, Balitjestro ditugaskan oleh Kementerian Pertanian untuk berinovasi dalam bidang pertanian. Selain itu, juga ditugaskan untuk menjalin sinergi dengan semua pihak untuk memajukan petani.

Pihaknya bakal mendampingi petani selama 3 tahun ke depan untuk memberikan pengetahuan, baik sisi teori maupun praktik terkait sistem penanaman anggur, kelengkeng, jeruk, dan berbagai tanaman lainnya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat sekitar di wilayah sekitar perusahaan.

“Lahan pasca tambang semen itu image-nya lahan yang tidak berguna dan kritis. Tapi setelah kita kaji lebih jauh, lahan bekas tambang milik Semen Indonesia ini masih bisa kita gunakan untuk budidaya tanaman,” terangnya.

Baca Juga: Baznas Tuban Terima Dana Zakat dari UPZ SIG Pabrik Tuban Rp2,2 Miliar

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, Murtadji, berharap lahan Green Belt ini dapat bermanfaat untuk masyarakat sekitar perusahaan. Sebab, lahan bekas tambang perusahaan semen terbesar ini juga memiliki banyak embung air yang tidak pernah kering sepanjang tahun.

“Tinggal kita bagaimana cara memanfaatkannya,” ujar Murtadji. (gun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO