Gubernur Khofifah Serahkan Bantuan 2.600 Reagen PCR Pendeteksi SARS-CoV-2 ke ITD Unair

Gubernur Khofifah Serahkan Bantuan 2.600 Reagen PCR Pendeteksi SARS-CoV-2 ke ITD Unair Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyerahkan bantuan 2.600 reagen PCR (Polymerase Chain Reaction) pendeteksi virus corona SARS-CoV-2 pada Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya, Sabtu (28/3). foto: istimewa/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan bantuan 2.600 reagen PCR (Polymerase Chain Reaction) pendeteksi virus corona SARS-CoV-2 pada Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya, Sabtu (28/3).

Reagen ini menjadi bahan penting untuk bisa memberikan konfirmasi deteksi virus corona jenis SARS-CoV-2 dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) dari pengambilan spesimen seseorang yang diambil dari tes swab.

Baca Juga: Habib Syech Puji Khofifah saat Sholawatan Bersama Santri PP Darussalam Mekar Agung Madiun

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Indar Parawansa kepada Ketua ITD Surabaya Prof dr Maria Lucia Inge Lusida SpMK MKes PhD di Gedung Negara Grahadi.

“Sejauh ini deteksi yang memberikan konfirmasi dengan presisi tinggi terkait infeksi virus corona adalah menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR). Sampai saat ini Reagen nya harus impor. Dan kami mengupayakan agar penyediaan reagen ini jangan sampai kurang, maka hari ini kami memberikan bantuan sebanyak 2.600 untuk ITD yang sudah ditunjuk pemerintah sebagai tempat untuk pengujian PCR,” kata .

Gubernur mengimbau agar masyarakat yang sudah terkonfirmasi berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) untuk tak ragu meminta rujukan pelaksanaan swab dan PCR.

Baca Juga: DPW PKS Jatim Wajibkan Kader Sapa Masyarakat dan Kampanyekan Khofifah-Emil

Masyarakat yang sudah berstatus PDP diharapkan tak menghawatirkan masalah biaya. Sebab jika hasil tesnya positif biaya tes akan ditanggug oleh pemerintah pusat. Sedangkan jika hasilnya negatif biaya tesnya akan ditanggung oleh pemerintah provinsi.

“Bagi yang PDP, dan dites hasilnya positif maka akan diganti biayanya oleh pemerintah pusat. Kalau statusnya PDP dan dites hasilnya negatif maka yang membayar adalah pemprov Jatim,” tegas .

Penyediaan reagen yang cukup ini menjadi satu kesatuan upaya penanganan covid-19 di Jawa Timur. Sebab semakin cepat terdeteksi maka langkah penanganan termasuk tracing akan bisa dilakukan dengan lebih cepat. Misalnya ada yang positif maka bisa segera dilakukan tracing.

Baca Juga: Mendagri dan Menparekraf Apresiasi Langkah Konkret Percepatan Industri Kreatif di Jawa Timur

“Bantuan ini untuk menghindari kemungkinan adanya kekurangan. Minggu depan rencananya akan datang lagi sebanyak 2.000 reagen. Meski kita tidak berharap ada perluasan penyebaran wabah ini, tapi lebih baik kalau kita sedia tenda sebelum hujan,” pungkas .

Di sisi lain bantuan sebanyak 2.600 reagen untuk deteksi SARS-CoV-2 ini diapresiasi oleh Ketua ITD Surabaya Prof dr Maria Lucia Inge Lusida SpMK MKes PhD. Secara khusus Inge mengucapkan terima kasih pada yang telah membantu penyediaan reagen PCR untuk ITD .

“Teknik PCR ini bisa medeteksi virus SARS-CoV-2 secara lebih dini dan sensitif, sehingga kita bisa lebih cepat dalam mengambil keputusan dan langkah penanganan apa yang akan dilakukan,” terang Inge.

Baca Juga: Puas Kinerja Khofifah Periode 2019-2024, Pekerja Jawa Timur Siap Menangkan 75%

Sejak wabah virus corona ini merebak, ITD sudah melakukan pemeriksaan pada 1.000 sampel. Ia berharap dengan adanya bantuan ini bisa memberikan ketersediaan layanan bagi masyarakat yang membutuhkan untuk dilakukan tes PCR. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO