Ketua KPSP Setia Kawan Diduga Sering Ambil Uang KAS untuk Pribadi, Anggota Koperasi Minta Penjelasan

Ketua KPSP Setia Kawan Diduga Sering Ambil Uang KAS untuk Pribadi, Anggota Koperasi Minta Penjelasan M. Riduwan, Ketua LSM Garda Pantura.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Manajemen Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan terus diterpa isu tak sedap. Usai dugaan pelepasan aset yang bermasalah, kali ini suara sumbang muncul dari sejumlah anggota KPSP tersebut.

Manajemen keuangan KPSP Setia Kawan yang memiliki 6.000 anggota itu dinilai kurang transparan. Hal ini disampaikan salah satu anggota yang juga pengurus KPSP Setia Kawan kepada M. Riduwan, Ketua LSM Garda Pantura.

Baca Juga: Kasasi Ditolak MA, Putusan Onslag Tetap Diterima Terdakwa Dugaan Kredit Fiktif di Pasuruan

Menurut Riduwan, sumber yang meminta namanya tak dipublikasikan tersebut menuding Ketua Umum KPSP Setia Kawan H. Kusnan, dan H. Farhan, Manajer sekaligus merangkap Bendahara, sering mengeluarkan uang kas koperasi untuk tujuan yang tak jelas.

"Keduanya diduga sering melakukan persekongkolan mengeluarkan kas koperasi tanpa penggunaan yang jelas. Bahkan, belakangan ada rumor di kalangan anggota koperasi akan menanyakan pengeluaran yang kalau ditotal sudah mencapai Rp 8 miliar. Uang tersebut menguap tanpa kejelasan," jelas Riduwan.

"Mereka akan beramai-ramai mendatangi KPSP Setia Kawan untuk meminta kejelasan dana sebesar Rp 8 miliar itu agar dipertanggungjawabkan Ketua Umum H. Kusnan dan Bendahara H. Farhan," tambahnya.

Baca Juga: Raperda KTR Diprotes Apindo, Pansus II DPRD Pasuruan Janji Pertimbangkan Masukan Pengusaha

"Anggota yang melapor kepada saya mengatakan bahwa H. Kusnan jika ada kepentingan pribadi tidak segan-segan asal perintah bendahara (H. Farhan, Red) agar mengeluarkan kas KPSP Setia Kawan. Dan, H. Farhan selalu menuruti perintah Ketua Umum KPSP Setia Kawan, sehingga banyak uang anggota koperasi keluar tanpa kejelasan," terangnya.

"Saya melihatnya ada kesan bahwa kalangan pengurus lain sebagai boneka, selalu diabaikan dalam hal pengeluaran keuangan. Seperti kas koperasi hingga Rp. 8 miliar tidak jelas peruntukannya. Ada dugaan dikorupsi," kata Riduwan.

Di sisi lain, hingga kini H. Kusnan belum bisa dihubungi untuk konfirmasi terkait hal ini. Saat dihubungi melalui telepon maupun pesan pendek, yang bersangkutan tak menjawab.

Baca Juga: PLUT-KUMKM Diresmikan, Gus Ipul Harap Difungsikan Jadi Pengembangan Koperasi dan UMKM

Bahkan dua kali didatangi di kantornya, KPSP Setia Kawan, H. Kusnan juga tak pernah ada di tempat. Salah satu petugas resepsionis mengatakan jadwal H. Kusnan ke kantor tak menentu.

"Bapak (H. Kusnan-Red) baru saja menjalani operasi pemasangan ring, sehingga perlu waktu banyak istirahat. Ngantor-nya hari tertentu," kata petugas tersebut.

Sedangakan Ketua I KPSP Setia Kawan H. Sulistiyo, dan Ketua II H Juriyanto yang juga anggota DPRD Kabupaten Pasuruan di Komisi I juga belum menjawab saat dihubungi untuk konfirmasi terkait hal ini. Pesan WhatsApp yang dikirim BANGSAONLINE.com tidak dibalas, meski tampak sudah dibaca. (par/rev)

Baca Juga: Resmikan 10.550 Panel Surya, Khofifah: PT HM Sampoerna Jadi Contoh Penguatan Renewable Energy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO